ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengeksplorasi dan mengenal lebih jauh pemikiran Nietzsche tentang manusia super, (2) mengetahui dan memahami pemikiran Iqbal tentang kehendak berkreasi dalam metafisika geraknya, yang menjadi keunggulan manusia sebagai partner Tuhan dalam mendesain alam, (3) sebagai bahan perbandingan pemikiran dari kedua pemikir tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode (Library Research), yaitu mengumpulkan data dari buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan, kemudian menuangkannya di dalam sebuah skripsi. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma deskriptif konstruktif.
Hasil penelitian ini menyimpulkan: (1) Nietzsche sangat mempengaruhi Iqbal khususnya mengenai konsepsi Nietzsche tentang hidup sebagai kehendak kreatif yang terus bergerak menuju realisasi, (2) menurut Nietzsche manusia sebagai kehendak kreatif tidak bisa dibelenggu oleh hukum mekanis maupun takdir sebagai rencana Tuhan terhadap manusia yang ditetapkan sebelum penciptaan, (3) semangat religius Iqbal telah menyelamatkannya dari sikap ateisme yang dianut Nietzsche sebagai konsekuensi kebebasan kreatif manusia—dia mengemukakan argumentasi yang dapat mendamaikan kemahakuasaan Tuhan dengan kebebasan manusia, (4) Iqbal menolak konsep Nietzsche tentang kehendak sebagai sesuatu kekuatan buta, chaos, tanpa tujuan. Iqbal menyatakan bagaimanapun orang sadar bahwa dalam kehendaknya, ia memiliki tujuan karena kalau tidak, buat apa ia berkehendak, Iqbal menolak tujuan sebagai tujuan yang bukan ditetapkan oleh manusia sendiri, melainkan oleh takdir atau hukum alam evolusionistik.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna: (I) mendapatkan jawaban yang memuaskan mengenai konsep manusia super yang dicetuskan oleh Nietzsche dan metafisika gerak Iqbal, (2) memberikan kontribusi bagi pelanggengan khazanah pemikiran di Tanah Air. (3) sebagai bahan acuan untuk menambah khazanah kajian filosofis khususnya pada subjek pemikiran Friedrich Wilhelm Nietzsche dan Muhammad Iqbal.
Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengeksplorasi dan mengenal lebih jauh pemikiran Nietzsche tentang manusia super, (2) mengetahui dan memahami pemikiran Iqbal tentang kehendak berkreasi dalam metafisika geraknya, yang menjadi keunggulan manusia sebagai partner Tuhan dalam mendesain alam, (3) sebagai bahan perbandingan pemikiran dari kedua pemikir tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode (Library Research), yaitu mengumpulkan data dari buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan, kemudian menuangkannya di dalam sebuah skripsi. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma deskriptif konstruktif.
Hasil penelitian ini menyimpulkan: (1) Nietzsche sangat mempengaruhi Iqbal khususnya mengenai konsepsi Nietzsche tentang hidup sebagai kehendak kreatif yang terus bergerak menuju realisasi, (2) menurut Nietzsche manusia sebagai kehendak kreatif tidak bisa dibelenggu oleh hukum mekanis maupun takdir sebagai rencana Tuhan terhadap manusia yang ditetapkan sebelum penciptaan, (3) semangat religius Iqbal telah menyelamatkannya dari sikap ateisme yang dianut Nietzsche sebagai konsekuensi kebebasan kreatif manusia—dia mengemukakan argumentasi yang dapat mendamaikan kemahakuasaan Tuhan dengan kebebasan manusia, (4) Iqbal menolak konsep Nietzsche tentang kehendak sebagai sesuatu kekuatan buta, chaos, tanpa tujuan. Iqbal menyatakan bagaimanapun orang sadar bahwa dalam kehendaknya, ia memiliki tujuan karena kalau tidak, buat apa ia berkehendak, Iqbal menolak tujuan sebagai tujuan yang bukan ditetapkan oleh manusia sendiri, melainkan oleh takdir atau hukum alam evolusionistik.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna: (I) mendapatkan jawaban yang memuaskan mengenai konsep manusia super yang dicetuskan oleh Nietzsche dan metafisika gerak Iqbal, (2) memberikan kontribusi bagi pelanggengan khazanah pemikiran di Tanah Air. (3) sebagai bahan acuan untuk menambah khazanah kajian filosofis khususnya pada subjek pemikiran Friedrich Wilhelm Nietzsche dan Muhammad Iqbal.