ABSTRAK
Soil-transmitted helminths merupakan parasit cacing nematoda yang
menginfeksi manusia yang menyebabkan kemunduran pertumbuhan fisik dan
perkembangan intelektual. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efikasi
mebendazol 500 mg dengan dan tanpa levamisol dosis tunggal pada pengobatan
infeksi soil-transmitted helminths pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan
Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Penelitian dilakukan secara uji klinis acak tersamar ganda, dilaksanakan pada
176 anak kelas 1-6 dari enam Sekolah Dasar Negeri yang dibagi atas dua
kelompok; kelompok I (pengobatan tunggal mebendazol 500 mg/dosis tunggal)
dan kelompok II (pengobatan kombinasi mebendazol 500 mg dan levamisol/dosis
tunggal). Contoh tinja dikumpulkan untuk data awal dan 21 hari setelah
pengobatan, selanjutnya diperiksa secara kuantitatif dengan metode Kato-Katz.
Uji Chi-square, uji t independen dan uji t berpasangan dilakukan untuk melihat
hubungan antara pengobatan dengan angka penyembuhan dan angka penurunan
jumlah telur.
Prevalensi infeksi soil-transmitted helminths adalah 63,8%; 28,5% infeksi
cacing tunggal, 34,5% infeksi cacing ganda dan 0,82% infeksi tiga jenis cacing.
Angka penyembuhan Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura pada
kelompok I 94,3% dan 68,5% dan pada kelompok II 94,2% dan 68,5%. Tidak
terlihat perbedaan yang bermakna angka penyembuhan Ascaris lumbricoides
(p=0,985) dan Trichuris trichiura (0,993) pada kedua kelompok pengobatan.
Didapati angka penurunan jumlah telur yang signifikan (p=0,0001) baik pada
infeksi Ascaris lumbricoides maupun Trichuris trichiura dari kedua kelompok
dibandingkan dengan sebelum pengobatan.
Disimpulkan bahwa efikasi pengobatan kombinasi mebendazol dengan
levamisol sama baik dengan pengobatan tunggal mebendazol terhadap infeksi
soil-transmitted helminths pada intensitas infeksi sedang untuk ascariasis dan
intensitas infeksi ringan untuk trichuriasis.
Kata kunci: Soil-transmitted helminths, Mebendazol, Levamisol, Ascariasis,
Trichuriasis
Universitas
Soil-transmitted helminths merupakan parasit cacing nematoda yang
menginfeksi manusia yang menyebabkan kemunduran pertumbuhan fisik dan
perkembangan intelektual. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efikasi
mebendazol 500 mg dengan dan tanpa levamisol dosis tunggal pada pengobatan
infeksi soil-transmitted helminths pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan
Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Penelitian dilakukan secara uji klinis acak tersamar ganda, dilaksanakan pada
176 anak kelas 1-6 dari enam Sekolah Dasar Negeri yang dibagi atas dua
kelompok; kelompok I (pengobatan tunggal mebendazol 500 mg/dosis tunggal)
dan kelompok II (pengobatan kombinasi mebendazol 500 mg dan levamisol/dosis
tunggal). Contoh tinja dikumpulkan untuk data awal dan 21 hari setelah
pengobatan, selanjutnya diperiksa secara kuantitatif dengan metode Kato-Katz.
Uji Chi-square, uji t independen dan uji t berpasangan dilakukan untuk melihat
hubungan antara pengobatan dengan angka penyembuhan dan angka penurunan
jumlah telur.
Prevalensi infeksi soil-transmitted helminths adalah 63,8%; 28,5% infeksi
cacing tunggal, 34,5% infeksi cacing ganda dan 0,82% infeksi tiga jenis cacing.
Angka penyembuhan Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura pada
kelompok I 94,3% dan 68,5% dan pada kelompok II 94,2% dan 68,5%. Tidak
terlihat perbedaan yang bermakna angka penyembuhan Ascaris lumbricoides
(p=0,985) dan Trichuris trichiura (0,993) pada kedua kelompok pengobatan.
Didapati angka penurunan jumlah telur yang signifikan (p=0,0001) baik pada
infeksi Ascaris lumbricoides maupun Trichuris trichiura dari kedua kelompok
dibandingkan dengan sebelum pengobatan.
Disimpulkan bahwa efikasi pengobatan kombinasi mebendazol dengan
levamisol sama baik dengan pengobatan tunggal mebendazol terhadap infeksi
soil-transmitted helminths pada intensitas infeksi sedang untuk ascariasis dan
intensitas infeksi ringan untuk trichuriasis.
Kata kunci: Soil-transmitted helminths, Mebendazol, Levamisol, Ascariasis,
Trichuriasis
Universitas