Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

69. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-faktor Produksi Dan Pendapatan Petani Tebu Lahan Kering (Studi Kasus di Kecamatan Trangkil Wilayah Kerja PG Transkil Kabupaten Pati-Jawa Tengah)

ABSTRAK

Produksi gula 10 tahun terakhir mengalami peningkatan setiap tahunnya namun sampai saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan gula sehingga sisanya dipenuhi dengan mengimpor. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan  produksi  gula agar mampu memenuhi kebutuhan  gula,  sehingga pemenuhan   konsumsi   gula  tidak   terlalu   tergantung   pada   impor.   Upaya peningkatan produksi gula tidak terlepas dari penyediaaan bahan baku utamanya yaitu tebu. Selama satu dekade ini baik produksi tebu, luas areal lahan maupun produktivitas tebu per hektar mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Meskipun demikian, produktivitas tebu per hektar beberapa tahun ini mengalami penurunan begitu  pula  dengan produktivitas  tebu per hektar  di wilayah  kerja pabrik  gula Trangkil. Di samping itu, produktivitas  tebu per hektar di wilayah kerja pabrik gula Trangkil termasuk rendah jika dibandingkan dengan rata – rata produktivitas nasional. Padahal selama satu dekade ini produksi dan luas areal tebu mengalami peningkatan.  Dengan  demikian, timbul  pertanyaan  mengapa produktivitas  tebu per hektar turun dan rendah.
Tujuan   penelitian   ini   adalah   menganalisis   faktor   -   faktor   produksi usahatani   tebu tanam   dan   tebu   keprasan,   menganalisis   tingkat   efisiensi penggunaan   faktor  –  faktor produksi  pada usahatani  tebu  tanam  dan  tebu keprasan, dan menganalisis pendapatan usahatani tebu tanam dan tebu keprasan.
Penelitian  dilakukan  di Kecamatan  Trangkil  wilayah  kerja  Pabrik  Gula Trangkil Kabupaten  Pati Jawa Tengah pada bulan Mei sampai Juni 2008. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung terhadap petani dengan menggunakan kuesioner, konsultasi dan dialog dengan staf pabrik gula Trangkil. Data  yang  dikumpulkan  adalah  data  selama  dua  musim tanam  yaitu  tahun 2006/2007 dan tahun 2005/2006. Data sekunder diperoleh dari berbagai informasi dan  sumber  yan berkaitan dengan  penelitian,  seperti  Pabrik  Gula  Trangkil, Dewan Gula Indonesia (DGI), dan internet.
Analisis  data  dilakukan  secara  deskriptif  baik  secara  kualitatif  maupun kuantitatif.  Analisis kualitatif  meliputi  gambaran  umum  usahatani  tebu  dan keragaan  usahatani  tebu  baik tebu tanam  maupun  tebu  keprasan  I pada  lahan kering di Kecamatan Trangkil, Pati - Jawa Tengah, sedangkan analisis kuantitatif meliputi analisis faktor – faktor produksi dan efisiensi usahatani tebu baik tebu tanam maupun tebu keprasan I di lahan kering serta analisis pendapatan usahatani tebu baik tebu tanam maupun tebu keprasan I di lahan kering.
Faktor  – faktor  produksi  yang mempengaruhi  produksi  tebu  per hektar pada usahatani tebu tanam adalah pupuk ZA pada tingkat kepercayaan 99 persen. Sementara faktor bibit, pupuk Ponska, dan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata pada taraf yang ditetapkan. Pada tebu keprasan pertama faktor – faktor produksi yang  mempengaruhi produksi  tebu  per  hektar  pada  usahatani tebu  keprasan pertama adalah pupuk pada tingkat kepercayaan 99 persen sedangkan tenaga kerja berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 80 persen.
Penggunaan faktor produksi baik pada usahatani tebu tanam maupun usahatani tebu keprasan pertama menunjukkan bahwa penggunaan faktor – faktor produksi  tidak  efisien  secara alokatif. Pada  usaha tani  tebu  tanam  penggunaan faktor  pupuk  ZA  dan  pupuk  Ponska  yang masih kurang  pada  usahatani  tebu tanam, sedangkan bibit dan tenaga kerja melebihi batas optimal. Sementara itu, pada usahatani tebu keprasan pertama faktor pupuk masih kurang dan tenaga kerja melebihi batas optimal.
Pendapatan  usahatani  tebu  keprasan  pertama  relatif  lebih  besar dibandingkan  usahatani  tebu tanam.  Hal  ini  dikarenakan  pada  tebu  keprasan pertama petani tidak menggunakan bibit seperti pada tebu tanam, sehingga mengurangi  biaya produksi  bibit. Saat usahatani  tebu keprasan  pertama, petani tidak melakukan pengolahan lahan, penanaman bibit, penyulaman seperti saat usahatani tebu tanam sehingga penggunaan tenaga kerja berkurang. Di samping itu, petani tidak menggunakan traktor untuk mengolah lahan sehingga biaya sewa traktor tidak ada pada usahatani tebu keprasan pertama  melainkan  sewa ternak untuk  gebros  di  mana biaya  sewanya  lebih  rendah  daripada sewa  traktor. Walaupun demikian, petani saat usahatani tebu keprasan meningkatkan pemberian pupuk untuk mempertahankan produksi agar tetap tinggi seperti pada tebu tanam, sehingga  biaya produksi  pupuk  relatif  lebih besar dibandingkan  saat usahatani tebu tanam. Padahal jika dilihat dari produksi tebu per hektar, rata – rata produksi tebu per  hektar  pada  usahatani  tebu  tanam  relatif lebih  tinggi  dibandingkan usahatani  tebu keprasan  pertama.  Dilihat  dari R/C  ratio,  usahatani  ebu tanam maupun tebu keprasan pertama menguntungkan  (R/C ratio >1). Di samping itu, kontribusi pendapatan  usahatani  tebu terhadap  pendapatan  petani  relatif  lebih besar dibandingkan usaha non tebu yaitu sebesar 77,82 persen.
Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah untuk mencapai kondisi  efisien pada  tebu tanam  faktor  pupuk  baik  pupuk  ZA  maupun  pupuk Ponska   harus  ditingkatkan,   sedangkan   faktor  bibit  dan  tenaga   kerja  harus dikurangi. Sementara itu, pada tebu keprasan pertama faktor pupuk harus ditingkatkan dan faktor tenaga kerja harus dikurangi untuk mencapai kondisi optimal/efisien.  Kemudian,  penyediaan  sarana  produksi  yang tepat  jumlah  dan waktu seperti penyediaan bibit varietas unggul dan penyediaan pupuk. Selain itu, perlunya  peningkatan mutu pekerjaan  dalam  pengelolaan  usahatani  tebu  mulai dari pengolahan  lahan  sampai  panen, baik pada  usahatani  tebu  tanam maupun usahatani tebu keprasan. Adanya percepatan peremajaan pada tanaman keprasan khususnya  pada  tebu  rakyat,  sehingga  areal  lahan  tanaman  keprasan harus dikurangi. Hal tersebut dapat dimulai dari pemberian penyuluhan dan pembinaan kepada petani tebu. Di  samping  itu,  perlunya   peningkatan   pembinaan   dan penyuluhan  kepada petani tebu mengenai  teknologi  budidaya  tebu,  terutama dalam  hal penggunaan  bibit tebu yang unggul sehingga  mampu  meningkatkan produktivitas tebu per hektar.
File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi