Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Memotivasi Peserta Didik

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Berjam-jam tanpa mengenal lelah para pekerja berusaha menyelesaikan pekerjaannya. Di siang bolong, seorang penarik becak mengayuh becaknya untuk mengangkut penumpang, karena demi mencari makan untuk anak istrinya. Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing pihak itu sebenarnya dilatarbelakangi oleh sesuatu dorongan kebutuhan atau yang secara umum dinamakan motivasi. Motivasi inilah yang mendorong mengapa mereka melakukan suatu kegiatan/pekerjaan.
Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi, hasil belajar dapat dicapai secara maksimal oleh siswa apabila siswa tersebut mempunyai perhatian dan motivasi terhadap stimulus belajar. Siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi, dan ia harus berusaha mengerahkan segala daya upaya untuk dapat mencapainya.
Sungguhpun demikian, hasil yang dapat diraih juga bergantung kepada faktor lain yang tidak hanya berasal dari dalam diri siswa tersebut, tetapi didukung faktor luar yang memberikan rangsangan (stimulus) terhadap motivasinya. Artinya selain dari faktor dalam diri siswa (internal) juga ada faktor-faktor yang berada di luar dirinya (eksternal) yang dapat mempengaruhi motivasi dan hasil belajar yang dicapainya. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Clark yang mengemukakan bahwa hasil belajar yang dicapai siswa disekolah sebanyak 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa, dan sebanyak 30% dipengaruhi oleh faktor yang datang dari luar atau lingkungan.
Ada dua macam motivasi dalam belajar, yaitu motivasi yang tumbuh dari dalam diri sendiri yang dinamakan dengan motivasi intrinsik dan motivasi yang tumbuh karena dipengaruhi oleh faktor luar yang dinamakan dengan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar) maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung didalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh kongkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara kontruksif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “Intrinsic motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi yang ada di dalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seseorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran .
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena ada perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena besok pagi nya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya, atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai baik, atau agar mendapatkan hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga disebut sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah: Apa saja faktor luar dan faktor dalam yang dapat mempengaruhi motivasi belajar tersebut?
Salah satu yang paling dominan mempengaruhi proses dan hasil belajar sekolah adalah kualitas pengajaran. Yang dimaksud dengan kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam pencapaian tujuan pengajaran. Dan salah satu yang diduga mempengaruhi kualitas pengajaran adalah variabel guru. Cukup beralasan mengapa guru mempunyai pengaruh dominan terhadap kualitas pengajaran, sebab guru adalah sutradara dan sekaligus aktor dalam proses pengajaran. Dari variabel guru yang paling dominan mempengaruhi kualitas pengajaran adalah kompetensi profesional yang dimilikinya
Selain kualitas pengajaran masih banyak faktor luar lainnya yang dapat memberi pengaruh terhadap proses belajar seperti suasana belajar yang demokratis yang akan memberi peluang mencapai hasil belajar yang optimal dibandingkan suasana belajar yang kaku dan guru yang otoriter, lingkungan sekolah, kenyamanan belajar, dan banyak faktor lainnya.
Faktor dari dalam merupakan kondisi individu siswa itu sendiri yang terdiri dari dua bagian, yaitu: Pertama, kondisi fisiologis anak secara umum merupakan kesehatan jasmaniah. Kedua, kondisi psikologis di mana setiap siswa pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, seperti: minat, kecerdasan, bakat, motivasi serta kemampuan kognitif yang dimilikinya.
Sedangkan faktor yang berada di luar siswa (eksternal) juga terdiri dari dua bagian penting, yaitu: Pertama, faktor lingkungan baik itu lingkungan fisik/alami seperti: keadaan suhu, udara ataupun lingkungan sosial yang berwujud manusia maupun yang lainnya. Kedua, faktor instrumental seperti sarana dan fasilitas, program/bahan kurikulum, serta guru.
Sehubungan dengan faktor eksternal motivasi belajar di atas, dalam skripsi ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai "Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Memotivasi Peserta Didik".

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi