Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

Opini Orang Tua Early Childhood Year Terhadap Student Diary Di Sekolah Binus

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seringkali kesuksesan seseorang banyak dipengaruhi oleh pendidikan yang diperolehnya. Setiap warga Negara memiliki hak untuk memperoleh pendidikan yang layak. Hal ini di pertegas di dalam Undang-Undang 1945, yaitu “Tiap-Tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran”. Makna atau pengertian pendidikan bukan sekedar hak dan kebutuhan bersekolah, namun lebih dari itu, pendidikan adalah sebuah proses dimana didalamnya terus terjadi sosialisasi dan transformasi berbagai pengetahuan dari perkembangan pemikiran manusia itu sendiri. Proses pendidikan terjadi terus menerus sepanjang kehidupan, dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua.

Pendidikan pada masa anak-anak sangatlah penting, karena akan menjadi dasar bagi pendidikan selanjutnya, baik itu formal maupun non-formal. Selain itu, anak mempunyai posisi yang strategis sebagai penerus kehidupan bangsa, sehingga akan mempengaruhi nasib bangsa pada masa yang akan datang. Jadi, anak berhak atas pendidikan yang memadai, karena akan berdampak luas, tidak saja bagi dirinya sendiri, namun juga untuk nasib negeri ini.

Pendidikan anak pra sekolah dasar, yang sangat menentukan perkembangan selanjutnya. Pendidikan yang baik, tidak berarti pendidikan yang mahal dalam hal financial, namun yang paling utama adalah yang berkualitas. Maksudnya pendidikan tidak hanya memberikan pendidikan dasar formal (seperti bahasa, matematika dan pengetahuan dasar lainnya) namun juga pendidikan moral yang ikut membentuk kedewasaan si anak. Anak-anak yang masuk preschool biasanya lebih cakap dalam mengatur dan menyusun pola berpikirnya dan mereka dapat mencapai kesuksesan yang tinggi.

Pendidikan juga tidak identik dengan sekolah, namun justru yang utama adalah di rumah, di tengah-tengah keluarga. Akan tetapi pada kenyataannya, saat ini lebih banyak orang tua menyerahkan “nasib” pendidikan anaknya di sekolah. Sekolah kemudian menjadi tumpuan para orang tua untuk dapat memberikan pendidikan yang baik bagi anaknya. Kalaupun demikian, bahu-membahu antara orang tua murid dengan guru sekolah merupakan kekuatan besar dan paduan serasi untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak. Kunci keberhasilan dari kerjasama antara guru di sekolah dan orang tua/wali murid adalah ”komunikasi”, untuk memantau keadaan si anak, sekaligus memantau barangkali anak mengalami masalah yang perlu segera diatasi. Untuk itu diperlukan adanya suatu “media” komunikasi, salah satunya adalah adanya “buku penghubung”.

Sebagai wujud partisipasi berbagai pihak dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di Jakarta sebaga ibukota Negara, serta tuntutan perkembangan jaman, saat ini banyak sekali sekolah bermunculan, yang menawarkan berbagai program pendidikan. Salah satunya Yayasan Bina Nusantara yang selalu berupaya mengembangkan dan menjadikan Bina Nusantara sebagai institusi yang siap menampung para lulusannya. Salah satu pembangunan terakhirnya adalah Sekolah Bina Nusantara. Terdapat dua Sekolah Bina Nusantara, diantaranya yang berlokasi di Simprug, Jakarta Selatan dan Serpong, Tangerang. Sekolah BINUS Simprug merupakan sekolah perintis yang bertaraf Internasional, didirikan pada tahun 2003, bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam proses belajar mengajar. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar berkaitan erat dengan adopsi kurikulum asing di Indonesia.

Awalnya Bina Nusantara hanyalah salah satu lembaga Kursus Komputer, Saat ini Lembaga Bina Nusantara dapat menampung para lulusannya baik dari jenjang Kindergarten (TK), Elementary (SD), Middle School (SMP), High School (SMA), Universitas perguruan tinggi dari S1 hingga S2. Lembaga BINUS selalu mempertahankan para lulusannya untuk dapat melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi di Lembaga Bina Nusantara dengan kualitas yang tidak di ragukan lagi. Pada awal berdirinya Sekolah Bina Nusantara, hanya menyediakan level High School, pada saat itu jumlah muridnya hanya 158 murid. Jumlah murid yang terdaftar setiap tahunnya terus bertambah, dapat dilihat pada tahun 2006 jumlah murid TK – SMA berjumlah 987 murid, dan kini jumlah murid BINUS School Simprug telah mencapai angka 1024 murid.

Pendidikan dimaksudkan sebagai mempersiapkan anak-anak bangsa untuk menghadapi masa depan dan menjadikan bangsa ini bermartabat di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Masa depan yang selalu berkembang menuntut pendidikan untuk selalu menyesuaikan diri dan menjadi lokomotif dari proses demokratisasi dan pembangunan bangsa.
Di Jakarta sendiri, tidak kurang dari sepuluh sekolah bertaraf Internasional, seperti
1. Sekolah IPEKA
2. Sekolah Cita Buana
3. Sekolah Djuwita
4. Sekolah Global Jaya
5. Sekolah Lentera Kasih
6. Sekolah Lentera International
7. Sekolah Pelita Harapan
8. Sekolah Tiara Bangsa - ACS (International), Jakarta
9. Singapore Indonesian School
10. Bina Tunas Bangsa School (BTB School)

Pada umumnya sekolah-sekolah ini memperkenalkan bahasa Inggris dan Mandarin sebagai dua bahasa internasional kepada murid-muridnya sejak dini, dengan menjadikannya sebagai bahasa pengantar dalam kelas. Hal ini tentu saja bukan tanpa tujuan, melainkan lebih sekedar “punya nilai jual”, mempersiapkan anak sedini mungkin untuk ikut berkiprah secara internasional.
1.2 Perumusan Masalah

Sekolah Bina Nusantara (BINUS) sebagai salah institusi pendidikan memberikan pelayanan pendidikan yang bersifat internasional. Salah satu kelas yang ditawarkan adalah Early Childhood Year atau Kindergarten , yang ditujukan untuk anak usia lima tahun dengan materi pendidikan bahasa Inggris, matematika, bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan alam dan umum, kesenian, olah raga, dan bahasa Mandarin dimana yang kesemuanya itu diajarkan dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya (kecuali mata pelajaran bahasa Mandarin).

Dalam melaksanakan kegiatan pengajarannya, BINUS School menggunakan Student Diary, yaitu buku penghubung yang ditujukan untuk wadah komunikasi antara orang tua / wali murid dengan wali kelasnya. Student Diary ini dipergunakan untuk memperlancar proses belajar mengajar, serta “meningkatkan citra sekolah”, Bina Nusantara mengeluarkan Student Diary dalam kesehariannya. Student Diary ini berlaku untuk masa satu tahun, yaitu selama dua semester atau dengan kata lain selama murid duduk di kelas yang bersangkutan. Untuk kelas selanjutnya murid akan diberi Student Diary yang baru.

Dalam kegiatan belajar-mengajar sehari-hari di BINUS School, setiap murid di wajibkan untuk selalu membawa Student Diary. Pagi hari murid harus meletakan Student Diary beserta perkerjaan rumahnya (PR) tersebut diatas meja guru / wali kelasnya, yang kemudian akan diisi oleh wali kelas tentang tugas keesokan harinya atau tentang perilaku sang murid dikelas yang harus diketahui oleh Orang tua murid. Kemudian sebelum kelas berakhir, wali kelas membagikan kembali Student Diary kepada para murid untuk dibawa pulang yang diharapkan untuk dibaca dan di paraf oleh orang tua murid. Selain itu, contoh lainnya, terkadang beberapa dari orang tua murid memanfaatkan Student Diary ini untuk merespon (memberi tanggapan) tentang laporan perilaku anaknya di kelas hari ini. Dengan kata lain, Student Diary merupakan salah satu media komunikasi antara guru / wali kelasnya dengan orang tua murid, sekaligus menjadi ajang “promosi” bagi sekolah kepada masyarakat umum, melalui “pembentukan citra baik” di mata orang tua.

Fungsi Student Diary tidaklah semata-mata sebagai media komunikasi internal, namun juga menjadi salah satu kekuatan untuk “meningkatkan citra” sekolah di mata masyarakat, khususnya Orangtua. Komunikasi itu harus bersifat dua arah, Bentuk komunikasi ini adalah suatu bentuk proses komunikasi dimana sumber dan penerima pesan masing-masing terlibat aktif didalam penyampaian pesan dan umpan balik atau feedback. Feedback yang diharapkan dari komunikasi dua arah ini tergantung pada opini seseorang, dalam hal ini terutama si penerima.

Bentuk komunikasi yang dijalankan di Sekolah Bina Nusantara dapat di golongkan kedalam komunikasi dua arah dimana pihak sekolah menyampaikan suatu pesan kepada Orangtua murid dan merupakan komunikasi timbal balik. Dari komunikasi dua arah ini terkandung media internal yang digunakan dalam berkomunikasi. Sebagai media internal, Student Diary ini harus bisa menjadi media informasi yang menjembatani komunikasi kedua belah pihak, Pihak Sekolah dan juga Orangtua.
Media komunikasi internal adalah media yang digunakan untuk mengkomunikasikan suatu informasi kepada pendengar atau pembaca (audience) baik cetak ataupun elektronik (Ruslan, 2002:45). Apalagi di tengah banyaknya persaingan Sekolah Nasional Plus saat ini, di mana Orangtua kini dipandang sebagai aset penting yang mesti berpartisipasi dalam memperlancar proses belajar mengajar. Selain itu sekolah dapat memanfaatkan media Student Diary ini melalui penampilan (performance), bahasa dan isinya untuk berbagai hal, antara lain: menyampaikan misi sekolah, menawarkan program dan sebagainya.

Penggunaan media komunikasi pada perusahaan atau organisasi dapat membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran, meningkatkan kepercayaan public, meningkatkan citra baik perusahaan atau organisasi. Student Diary merupakan alat komunikasi tidak langsung, sementara media yang dominan dalam berkomunikasi adalah panca indera terutama mata dan telinga, maka sudah seharusnya Student Diary dibuat sedemikian rupa sehingga menarik untuk dilihat. Dengan demikian, apabila Student Diary dikemas dengan baik, maka buku ini dapat berfungsi ganda, sebagai media komunikasi internal dan sekaligus sebagai Public Relations (PR).

Penggunaan Student Diary sebagai media komunikasi internal telah dilakukan sejak berdirinya BINUS School sampai saat ini, yaitu sejak tahun 1998. Namun sejauh mana manfaat Student Diary tersebut mempengaruhi “persepsi orang tua murid terhadap citra sekolah” belum diketahui secara pasti. Untuk itu penelitian ini lebih menitikberatkan “bagaimana opini orang tua Early Childhood Year (ECY) Levels terhadap Student Diary di Sekolah Bina Nusantara, Jakarta ?”

1.3 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang permasalahan diatas, maka masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut :
File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi