Pengaruh budaya organisasi mempunyai arti penting bagi individu yang
bekerja didalamnya, karena budaya organisasi ini akan mempengaruhi baik secara
langsung atau tidak langsung terhadap kinerja karyawan. Budaya organisasi yang
kuat akan meningkatkan kinerja individu secara keseluruhan dan berpengaruh
positif pada perilaku karyawan, sehingga menimbulkan kinerja yang baik dan
merangsang disiplin kerja yang tinggi. Disamping itu pemahaman karyawan
terhadap budaya organisasi membawa pengaruh yang besar bagi pencapaian
tujuan organisasi dan disiplin kerja karyawan itu sendiri. Karyawan yang
memahami budaya organisasi secara mendalam akan merangsang disiplin kerja
yang tinggi. Disiplin kerja yang tinggi tersebut menyadarkan karyawan untuk
mengejar kesempurnaan hasil (perfect result) sehingga ada tuntutan peningkatan
mutu, menimbulkan kesungguhan dan ketelitian kerja, memiliki ketekunan dan
ketabahan yaitu sifat tidak mudah putus asa atau puas sampai hasil tercapai dan
adanya kebulatan pikiran dan perbuatan sehingga mempunyai efektivitas kerja
yang tinggi, salah satu indikasi dari disiplin kerja terlihat dari kehadiran kerja
karyawan pada perusahaan tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
budaya organisasi dengan disiplin kehadiran kerja pada karyawan operasional,
sedangkan manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah memberikan
sumbangan bagi pengembangan khasanah ilmu pengetahuan dibidang psikologi
terutama psikologi industri. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
“Ada hubungan yang positif antara budaya organisasi dengan disiplin kehadiran
kerja pada karyawan operasional”.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Karyawan divisi
Billet PT Krakatau Steel, Cilegon, Banten, dengan sampel yaitu karyawan tetap
PT Krakatau Steel, divisi Billet yang memiliki masa kerja antara 15-35 tahun dan
karyawan dengan level jabatan dari supervisor sampai operator. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling, untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara budaya organisasi dengan disiplin kehadiran kerja
pada karyawan operasional digunakan teknik analisis product moment.
Berdasarkan hasil analisis data dengan teknik analisis product moment
diperoleh r sebesar 0,470 dengan p < 0,01, yang berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara budaya organisasi dengan disiplin kehadiran kerja pada karyawan operasional, sedangkan hasil rerata empirik budaya organisasi sebesar 267,282 dan rerata hipotetik sebesar 230, menunjukkan budaya organisasi subjek penelitian tergolong positif. Rerata empirik disiplin kehadiran kerja sebesar 3,141 dan rerata mean hipotetik sebesar 2,5 menunjukkan disiplin kehadiran kerja subjek penelitian termasuk dalam katagori tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan positif yang sangat signifikan antara budaya organisasi dengan disiplin kehadiran kerja pada karyawan operasional.
