Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

Hubungan Antara Sikap Kooperatif Karyawan Dalam Gugus Kendali Mutu Dan Efektifitas Komunikasi Organisasi Pada PT. Rekacipta Teknindo XXX

BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah
Era persaingan global yang merambah ke segala bidang saat ini telah

menjadikan tingkat persaingan bisnis semakin tajam. Setiap perusahaan dituntut

untuk lebih meningkatkan daya saingnya agar eksistensi perusahaan senantiasa

terjaga. Usaha dalam mewujudkan tujuan tersebut yaitu dengan mengoptimalkan

faktor-faktor produksi dalam perusahaan. Salah satu faktor yang harus
dioptimalkan agar dapat bersaing di pasar global adalah keberadaan sumber daya

manusia yang berkualitas. Hal ini disebabkan sumber daya manusia (SDM) dalam

perusahaan merupakan kekayaan yang paling berharga guna menentukan

keberhasilan maupun kegagalan tujuan perusahaan tersebut.

Salah satu tantangan besar dalam organisasi adalah bagaimana menyampaikan

informasi ke seluruh bagian organisasi. Informasi tidak mengalir secara harfiah.

Pada kenyataannya informasi tidak bergerak. Hal yang sesungguhnya terlihat

adalah penyampaian pesan, interpretasi penyampaian pesan tersebut, serta

penciptaan penyampaian pesan lainnya. Penciptaan, penyampaian, serta

interpretasi pesan merupakan proses yang mendistribusikan pesan-pesan

keseluruh bagian organisasi.

Komunikasi menjadi bagian yang sangat penting sebab dengan komunikasi

bagian-bagian organisasi da pat berhubungan dengan lingkungan. Pace dan Faules

(1997) menyatakan bahwa komunikasi dalam organisasi adalah penafsiran pesan

diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari satu organisasi.

Melalui komunikasi, informasi dapat mengalir dari pertukaran informasi, gagasan,

dan pengalaman. Sehingga perlu diupayakan kondisi komunikasi yang efektif
yang dapat memuaskan semua pihak yaitu apakah kesan yang disampaikan

diartikan sama oleh penerima.

Melalui komunikasi yang efektif dalam organisasi, pihak manajemen dapat
mengetahui saran ataupun tanggapan tentang kebutuhan karyawan. Sehingga
dapat mengambil suatu kebijaksanaan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan pihak karyawan dapat memahami pekerjaan mereka dengan lebih baik,

dapat melaksanakan koordinasi serta merasa lebih puas dengan pekerjaannya.

Akan tetapi, bila tidak ada keefektifan komunikasi atau kegagalan berkomunikasi
maka akan muncul kekurangpahaman terhadap suatu informasi jaringan

organisasi dan selanjutnya akan mengakibatkan suatu kekaburan, ketidakpuasan,

dan ketidakpastian tugas.

Efektifitas komunikasi organisasi merupakan salah satu kajian penting
didalam pembinaan hubungan antar karyawan dalam organisasi. Rahmat (1986)

mengemukakan bahwa komunikasi dapat dikatakan efektif bila pertemuan

komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan atau penerima.

Sedangkan indikator efektifitas komunikasi organisasi adalah kesesuaian antara

apa yang dipikirkan oleh penyampai pesan dengan apa yang dipahami oleh

penerima pesan. Agar dapat mengetahui apakah suatu komunikasi yang dilakukan

telah efektif atau tidak, maka Kincald dan Schramm (1980) menyatakan bahwa
berkomunikasi yang efektif menimbulkan tiga hal yaitu: pengertian bersama,

keputusan, dan persetujuan.

Persaingan bisnis yang merambah pada bidang industri manufaktur maupun

jasa ditandai dengan semakin berkembangnya penggunaan mutu sebagai standar

kualitas. Para konsumen akan semakin selektif dalam meggunakan barang

maupun jasa terlepas dari besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Terkait dengan

keberadaan SDM dalam peningkatan kualitas mutu, maka muncul standar

internasional yang berlaku secara universal yang memberikan kerangka tentang

jaminan kualitas mutu. Seperti misalnya international organization for

standardization (ISO) 9001 yang memberikan kerangka tentang kualitas dan ISO


14001
lingkungan.


yang memberikan kerangka tentang program tanggungjawab terhadap


Salah satu konsep manajemen yang banyak digunakan di Indonesia terkait

dengan kualitas mutu adalah total quality management (TQM) yang diterapkan
melalui gugus kendali mutu (GKM) maupun pengendalian mutu terpadu (PMT).

Penerapan GKM maupun PMT di Indonesia disebabkan konsep GKM dan PMT

dibangun berdasarkan kualitas, teamwork, produktifitas dan pelanggan. Bahkan

beberapa perusahaan manufaktur maupun jasa menganggap bahwa konsep GKM

menjadi media yang paling efektif dalam pengembangan sumber daya manusia

termasuk merubah kesadaran karyawan terhadap tanggung jawab pekerjaannya.

Manfaat yang paling dirasakan adalah adanya peningkatan kualitas karyawan

dalam berpikir secara analitis.

Feigenbaum (1992) menyatakan bahwa salah satu bentuk peran serta

kelompok karyawan yang terbesar dan sangat luas adalah gugus kendali mutu

(quality circle). Gugus kendali mutu merupakan kelompok karyawan (biasanya

dari satu bidang aktifitas pabrik dan perusahaan dan biasanya kecil jumlahnya)

yang bertemu secara berkala untuk maksud-maksud praktis seperti untuk:

a. Menandai, memeriksa, menganalisis, dan menyelesaikan masalah.

b. Meningkatkan komunikasi antara karyawan dan manajemen.

Ingle (1989) menyatakan bahwa salah satu sasaran program gugus kendali

mutu adalah peningkatan dalam berkomunikasi dan sikap. Gugus kendali mutu

menyediakan wadah penyaluran saran-saran perbaikan dan menyebarkan

informasi yang dapat dipergunakan karyawan lewat pembicaraan kelompok.

Pendekatan kelompok kerja dalam gugus kendali mutu ini dilakukan dengan
tujuan untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan yang mendukung

manajemen perusahaan terutama dalam memberikan sumbangan informasi dan

gagasan-gagasan baru serta pemecahan masalah secara produktif. Gugus kendali

mutu menyediakan wadah komunikasi bagi karyawan dan pimpinan perusahaan.

PT. Rekacipta Teknindo Perkasa Klaten telah menerapkan program gugus

kendali mutu sejak tahun 2000. Langkah ini diambil mengingat bahwa perusahaan

sedang menghadapi persaingan yang sangat ketat, terutama setelah banyaknya

perusahaan yang bergerak dalam produksi barang-barang berbahan baku logam,

sehingga perlu adanya suatu wadah yang dapat menyediakan saran-saran

perbaikan sebagai bagian dari pengendalian mutu perusahaan. Perusahaan ini

memproduksi barang-barang logam (besi cor tuang kelabu) diantaranya rem

kereta api, kipas penggerak, dan pompa air mineral (pompa tangan).

Kualitas produk yang baik tidak terlepas dari peran tenaga kerja dalam

operasional perusahaan khususnya bagian produksi. Pada bagian ini terdapat

proses peleburan logam, penuangan, pembongkaran, dan finishing. Pada setiap

minggunya enam kelompok gugus bagian produksi bertemu untuk membahas

permasalahan yang ada. Komunikasi yang terjadi meliputi komunikasi dari

pimpinan perusahaan kepada karyawan yang dapat berupa, pemberian instruksi

mengenai produk , menginformasikan kebijakan perusahaan, menunjukkan

masalah yang perlu mendapat perhatian, serta mengemukakan umpan balik

tentang kinerja. Sedangkan komunikasi dari karyawan kepada atasan dapat

meliputi keluhan pekerjaan, diskusi atasan dan bawahan mengenai pekerjaan, dan

laporan tentang pekerjaan yang dilakukan. Selain itu terjadi pula komunikasi
antar sesama karyawan mengenai koordinasi tugas, ataupun permasalahan antar

karyawan.

Perkembangan pelaksanaan program gugus kendali mutu di perusahaan ini

belum dapat diindikasikan mengalami peningkatan atau justru mengalami

kemunduran. Hal ini terlihat pada tingkat prosentase cacat produk yang masih

tinggi serta masih banyaknya keluhan baik dari karyawan ataupun dari pihak

manajemen. Cacat produk yang meliputi cacat gas terjebak, cacat pembekuan

putih, serta cacat penyusutan mencapai 11,4% dari 130 produk pulley fanbelt

(kipas penggerak). Hal ini berarti terdapai 15 produk yang tidak sesuai dengan

spesifikasi pengguna. Selain itu, masih terdapat keluhan dari karyawan mengenai

koordinasi pekerjaan, upah, tingkat absensi serta keluhan dari perusahaan

mengenai kedisiplinan kerja, pembagian tugas, tingginya tingkat cacat produk

mengindikasikan bahwa gugus kendali mutu sebagai sarana menciptakan

komunikasi efektif tidak berjalan dengan baik.

Sikap mau bekerjasama (kooperatif) merupakan salah satu faktor pendukung

berhasil atau tidaknya program gugus kendali mutu. Indrawijaya (2000)

mengemukakan bahwa tidak dapat dipungkiri bila sikap kooperatif atau

bekerjasama dapat memberikan keuntungan bagi suatu organisasi dan

berpengaruh baik bagi perilaku para anggota. Sikap kooperatif dapat menciptakan

keselarasan hubungan antar manusia, antar kelompok, dan antar organisasi.

Sikap kooperatif karyawan terhadap program gugus kendali mutu ditunjukkan

pada bentuk partisipasi yang aktif terhadap program ini. Ingle (1989) menyatakan

bahwa dengan adanya partisipasi yang aktif dalam pelaksanaan program gugus
kendali mutu akan mendorong terciptanya kesatuan dan persatuan dalam sebuah

perusahaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Talib dan Ali (2000) menyatakan

bahwa gugus kendali mutu berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja serta

komunikasi antar karyawan. Produktifitas bukanlah membuat karyawan bekerja

lebih lama atau lebih keras. Tetapi membuat karyawan agar dapat menyenangi

pekerjaannya dan pada akhirnya akan membuahkan hasil yang lebih memuaskan.

Bekerjasama dan berkomunikasi didalam suatu kelompok akan membantu

karyawan untuk dapat membuat keputusan secara lebih baik. Kerja secara

kelompok akan memba ngun suatu semangat kerja yang tinggi. Dengan semangat

kerja yang tinggi maka diharapkan persoalan-persoalan yang ada didalam suatu

perusahaan akan dapat diselesaikan dengan baik.

Menurut Indrawati (1992) dengan gugus kendali mutu perusahaan dapat

mengorganisir kelompok pekerja bersama dengan para manager ke dalam

kelompok kepanitiaan untuk memikirkan dan memecahkan permasalahan

pekerjaan. Keluarga kepanitiaan ini sangat berguna untuk meningkatkan

produktifitas dan komunikasi karena banyak pekerja yang ter libat didalamnya.

Gugus kendali mutu membantu karyawan untuk merasakan bahwa mereka

memiliki pengaruh pada organisasi mereka, sekalipun tidak semua rekomendasi

mereka dapat diterima pihak manajemen yang lebih tinggi.

Penciptaan dan pengendalian mutu produk dan jasa yang tepat untuk

perusahaan meminta agar banyak aktivitas mutu dalam daur ulang produk dan jasa

yang dipadukan dan diukur berdasarkan suatu landasan yang terorganisasi, efektif
secara teknis, dan baik secara ekonomis. Gugus kendali mutu merupakan landasan

bagi kendali mutu terpadu yang selalu menyediakan saluran-saluran yang tepat

bagi pertumbuhan diri, maju, dan pengakuan.

Berdasarkan uraian di atas, maka di dalam penelitian ini dirumuskan

permasalahan yang akan menjadi titik tolak pembahasan selanjutnya yaitu:

“Apakah ada hubungan antara sikap kooperatif karyawan dalam Gugus

Kendali Mutu dengan efektifitas komunikasi organisasi pada PT. Rekacipta

Teknindo Perkasa Klaten“.

Dari rumusan masalah tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang

Psikologi Industri dan mengambil judul “Hubungan antara sikap kooperatif

karyawan dalam gugus kendali mutu dengan efektifitas komunikasi dalam

organisasi pada PT. Rekacipta Teknindo Perkasa Klaten“

B. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:
File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi