Abstrak
Cabai merah ( Capsicum annum L .) giling adalah hasil penggilingan cabai
merah. Pada umumnya cabai merah giling dapat bertahan paling lama lima hari
sebelum akhirnya bus uk. Penggunaan bahan tambahan makanan seperti Rhodamin B
bertujuan untuk mendapatkan warna yang lebih bagus dan Natrium benzoat bertujuan
untuk mendapatkan daya tahan yang lama.
Penggunaan Rhodamin B dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan,
keracunan, dan gangguan fungsi hati atau kanker hati dengan cara menumpuk di
lemak sedangkan natrium benzoat jika dikonsumsi secara berlebihan dapat
menyebabkan keram perut, rasa kebas dimulut, bersifat akumulatif di hati yang dapat
menimbulkan penyakit kanker dan kematian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengethui ada tidaknya penggunaan
Rhodamin B, Natrium benzoat, dan menganalisa kadar Natrium benzoat pada cabai
merah giling.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei deskriptif yaitu
dengan menggunakan metode pelarut air untuk mengetahui ada tidaknya penggunaan
Rhodamin B, metode esterifikasi untuk mengetahui ada tidaknya penggunaan natrium
benzoat, dan metode titrasi unruk mengetahui kadar natrium benzoat pada cabai
merah giling.
Berdasarkan hasil penelitian, dari 10 sampel cabai merah giling tidak satupun
sampel yang mengandung Rhodamin B dan dua sampel yang mengandung Natrium
bemzoat yaitu pada pedagang yang memproduksi sendiri di pasar Sambu dengan
kadar natrium benzoat sebesar 1, 10 g/kg dan Suka Rame dengan kadar Natrium
benzoat sebesar 0,87 g/kg. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
722/Menkes/Per/IX/1988 Tentang penggunaan Natrium benzoat yang diijinkan
adalah tidak melebihi 1g/kg.
Dengan demikian, cabai merah giling yang berasal dari pedagang yang
memproduksi sendiri di pasar Suka Rame masih aman untuk dikonsumsi dan cabai
merah giling yang berasal dari pedagang yang memproduksi sendiri di pasar Sambu
tidak aman untuk dikonsumsi.
Cabai merah ( Capsicum annum L .) giling adalah hasil penggilingan cabai
merah. Pada umumnya cabai merah giling dapat bertahan paling lama lima hari
sebelum akhirnya bus uk. Penggunaan bahan tambahan makanan seperti Rhodamin B
bertujuan untuk mendapatkan warna yang lebih bagus dan Natrium benzoat bertujuan
untuk mendapatkan daya tahan yang lama.
Penggunaan Rhodamin B dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan,
keracunan, dan gangguan fungsi hati atau kanker hati dengan cara menumpuk di
lemak sedangkan natrium benzoat jika dikonsumsi secara berlebihan dapat
menyebabkan keram perut, rasa kebas dimulut, bersifat akumulatif di hati yang dapat
menimbulkan penyakit kanker dan kematian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengethui ada tidaknya penggunaan
Rhodamin B, Natrium benzoat, dan menganalisa kadar Natrium benzoat pada cabai
merah giling.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei deskriptif yaitu
dengan menggunakan metode pelarut air untuk mengetahui ada tidaknya penggunaan
Rhodamin B, metode esterifikasi untuk mengetahui ada tidaknya penggunaan natrium
benzoat, dan metode titrasi unruk mengetahui kadar natrium benzoat pada cabai
merah giling.
Berdasarkan hasil penelitian, dari 10 sampel cabai merah giling tidak satupun
sampel yang mengandung Rhodamin B dan dua sampel yang mengandung Natrium
bemzoat yaitu pada pedagang yang memproduksi sendiri di pasar Sambu dengan
kadar natrium benzoat sebesar 1, 10 g/kg dan Suka Rame dengan kadar Natrium
benzoat sebesar 0,87 g/kg. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
722/Menkes/Per/IX/1988 Tentang penggunaan Natrium benzoat yang diijinkan
adalah tidak melebihi 1g/kg.
Dengan demikian, cabai merah giling yang berasal dari pedagang yang
memproduksi sendiri di pasar Suka Rame masih aman untuk dikonsumsi dan cabai
merah giling yang berasal dari pedagang yang memproduksi sendiri di pasar Sambu
tidak aman untuk dikonsumsi.