ABSTRAK
Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2003, terdapat
17 juta kasus demam tifoid dengan Case Fa tality Rate (CFR) 3,5%. Pada tahun 2005
proporsi penderita demam tifoid rawat inap di rumah sakit di Indonesia 3,15%.
Proporsi penderita demam tifoid tahun 2008 rawat inap di RS. Tentara TK-IV
01.07.01. Pematangsiantar 4,6%.
Penelitian ini bersifat deskriptif de ngan desain case series yang bertujuan
untuk mengetahui karakteristik penderita demam tifoid di RS. Tentara TK-IV
01.07.01 Pematangsiantar tahun 2008.
Ditemukan proporsi penderita dema m tifoid berdasarkan waktu (bulan)
tertinggi adalah pada bulan Januari 11,7%. Kecenderungan kunjungan penderita
demam tifoid di RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar berdasarkan data tahun
2008 menunjukkan penurunan dengan pe rsamaan garis y =12,084-0,003x. Proporsi
tertinggi penderita demam tifoid berdas arkan sosiodemografi ditemukan pada
kelompok umur 21-30 tahun 21,4%, dengan pro porsi laki-laki 12,4% dan perempuan
9,0%. Umur termuda = 1 tahun 3,45%, te rtua 75 tahun 0,68% , sex ratio 137,7%,
Batak 50,3%, Islam 61,4%, Pendidika n Menengah (SLTP/SLTA) 54,5%,
Pelajar/Mahasiswa 34,5%, tidak kawin 60,0% , tempat asal Kota Pematangsiantar
97,9%, gejala subjektif Demam 100%, uji Widal (+) 53,7%, tanpa komplikasi 91,5%,
jenis komplikasi Pneumonia 77,8%, lama ra watan rata-rata 4,33 hari, pulang berobat
jalan 48,3%, meninggal dunia 2 orang (CFR 1,4%).
Uji chi-square tidak ada perbedaan bermakna proporsi umur (p=1,000), lama
rawatan rata-rata (p=0,248), keadaan sewaktu pulang (p=0,445) berdasarkan status
komplikasi.
Bagi pihak rumah sakit agar meni ngkatkan pelayanan kesehatan bagi
penderita demam tifoid untuk mencegah agar tidak terjadi komplikasi dan kematian
dan dengan tepat dalam menegakkan diagnosa demam tifoid dengan uji Widal dengan
mengikuti prosedur standar (SPO).
Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2003, terdapat
17 juta kasus demam tifoid dengan Case Fa tality Rate (CFR) 3,5%. Pada tahun 2005
proporsi penderita demam tifoid rawat inap di rumah sakit di Indonesia 3,15%.
Proporsi penderita demam tifoid tahun 2008 rawat inap di RS. Tentara TK-IV
01.07.01. Pematangsiantar 4,6%.
Penelitian ini bersifat deskriptif de ngan desain case series yang bertujuan
untuk mengetahui karakteristik penderita demam tifoid di RS. Tentara TK-IV
01.07.01 Pematangsiantar tahun 2008.
Ditemukan proporsi penderita dema m tifoid berdasarkan waktu (bulan)
tertinggi adalah pada bulan Januari 11,7%. Kecenderungan kunjungan penderita
demam tifoid di RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar berdasarkan data tahun
2008 menunjukkan penurunan dengan pe rsamaan garis y =12,084-0,003x. Proporsi
tertinggi penderita demam tifoid berdas arkan sosiodemografi ditemukan pada
kelompok umur 21-30 tahun 21,4%, dengan pro porsi laki-laki 12,4% dan perempuan
9,0%. Umur termuda = 1 tahun 3,45%, te rtua 75 tahun 0,68% , sex ratio 137,7%,
Batak 50,3%, Islam 61,4%, Pendidika n Menengah (SLTP/SLTA) 54,5%,
Pelajar/Mahasiswa 34,5%, tidak kawin 60,0% , tempat asal Kota Pematangsiantar
97,9%, gejala subjektif Demam 100%, uji Widal (+) 53,7%, tanpa komplikasi 91,5%,
jenis komplikasi Pneumonia 77,8%, lama ra watan rata-rata 4,33 hari, pulang berobat
jalan 48,3%, meninggal dunia 2 orang (CFR 1,4%).
Uji chi-square tidak ada perbedaan bermakna proporsi umur (p=1,000), lama
rawatan rata-rata (p=0,248), keadaan sewaktu pulang (p=0,445) berdasarkan status
komplikasi.
Bagi pihak rumah sakit agar meni ngkatkan pelayanan kesehatan bagi
penderita demam tifoid untuk mencegah agar tidak terjadi komplikasi dan kematian
dan dengan tepat dalam menegakkan diagnosa demam tifoid dengan uji Widal dengan
mengikuti prosedur standar (SPO).