ABSTRAK
Hipertensi salah satu penyakit degeneratif yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat, karena hipertensi sering muncul tanpa gejala dan sering disebut sebagai
The Silent Killer. Prevalensi hipertensi di Indonesia 8,6-10 %. Kejadian hipertensi di
Sumatera Barat berkisar 19,4 %.
Untuk mengetahui karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di
Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang tahun 2002-2006
dilakukan penelitian deskriptif dengan pendekatan Case Series dilanjutkan dengan
uji Anova dan Chi Square. Populasi adalah seluruh penderita hipertensi yang
dirawat inap selama tahun 2002- 2006 sebanyak 188 orang. Sampel adalah seluruh
populasi yaitu 188 orang.
Dari hasil penelitian ditemukan trend kunjungan penderita hipertensi
meningkat sebesar 67,18 % atau sebesar 3,05 kali menurut garis persamaan
y= 11,7x+3,1 dari tahun 2002- 2006. Umur rata- rata penderita hipertensi 62,06
tahun, jenis kelamin perempuan (61,2 %), suku Minang (87,3%), agama Islam (100
%), pekerjaan wiraswasta (33,5 %), status kawin (88,8 %), tempat tinggal di dalam
kota Padang Panjang (69,1 %), keluhan utama sakit kepala (pusing,oyong) (27,1%)
hipertensi sedang (50 %), lama rawatan rata- rata adalah 5,8 hari, tanpa komplikasi
( 73,4 %), PBJ ( 50% ). Hasil uji statistik menyatakan lama rawatan tidak berbeda
secara signifikan pada penderita berdasarkan komplikasi (F=1,724 ; p=0,131).
Lama rawatan penderita hipertensi ringan secara signifikan lebih singkat daripada
penderita hipertensi berat (3,91 hari vs 7,61 hari ; F=14,425 ; p=0,000). Lama
rawatan penderita hipertensi meninggal dunia secara signifikan lebih singkat
daripada penderita pulang berobat jalan (4,29 hari vs 6,96 hari ; F=10,524 ;
p=0,000)
Peningkatan pelayanan dan prasarana di Rumah Sakit sangat diperlukan
untuk mengurangi jumlah pasien hipertensi yang mengalami komplikasi dan
meninggal. Pencatatan kartu status masih perlu dilengkapi seperti faktor determinan
hipertensi yang berhubungan dengan Life Style seperti riwayat merokok, pemakaian
alkohol dan obesitas untuk melihat faktor risiko terjadinya hipertensi.
Hipertensi salah satu penyakit degeneratif yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat, karena hipertensi sering muncul tanpa gejala dan sering disebut sebagai
The Silent Killer. Prevalensi hipertensi di Indonesia 8,6-10 %. Kejadian hipertensi di
Sumatera Barat berkisar 19,4 %.
Untuk mengetahui karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di
Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang tahun 2002-2006
dilakukan penelitian deskriptif dengan pendekatan Case Series dilanjutkan dengan
uji Anova dan Chi Square. Populasi adalah seluruh penderita hipertensi yang
dirawat inap selama tahun 2002- 2006 sebanyak 188 orang. Sampel adalah seluruh
populasi yaitu 188 orang.
Dari hasil penelitian ditemukan trend kunjungan penderita hipertensi
meningkat sebesar 67,18 % atau sebesar 3,05 kali menurut garis persamaan
y= 11,7x+3,1 dari tahun 2002- 2006. Umur rata- rata penderita hipertensi 62,06
tahun, jenis kelamin perempuan (61,2 %), suku Minang (87,3%), agama Islam (100
%), pekerjaan wiraswasta (33,5 %), status kawin (88,8 %), tempat tinggal di dalam
kota Padang Panjang (69,1 %), keluhan utama sakit kepala (pusing,oyong) (27,1%)
hipertensi sedang (50 %), lama rawatan rata- rata adalah 5,8 hari, tanpa komplikasi
( 73,4 %), PBJ ( 50% ). Hasil uji statistik menyatakan lama rawatan tidak berbeda
secara signifikan pada penderita berdasarkan komplikasi (F=1,724 ; p=0,131).
Lama rawatan penderita hipertensi ringan secara signifikan lebih singkat daripada
penderita hipertensi berat (3,91 hari vs 7,61 hari ; F=14,425 ; p=0,000). Lama
rawatan penderita hipertensi meninggal dunia secara signifikan lebih singkat
daripada penderita pulang berobat jalan (4,29 hari vs 6,96 hari ; F=10,524 ;
p=0,000)
Peningkatan pelayanan dan prasarana di Rumah Sakit sangat diperlukan
untuk mengurangi jumlah pasien hipertensi yang mengalami komplikasi dan
meninggal. Pencatatan kartu status masih perlu dilengkapi seperti faktor determinan
hipertensi yang berhubungan dengan Life Style seperti riwayat merokok, pemakaian
alkohol dan obesitas untuk melihat faktor risiko terjadinya hipertensi.