Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

Efek Pemberian Tramadol Intramuskular Terhadap Nyeri Persalinan pada Primigravida

BAB 1

PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG

Persalinan merupakan saat yang din anti oleh setiap ibu. Dalam menghadapi

persalinan yang pertama, ibu akan merasakan takut terutama menjelang

tanggal persalinan yang sudah ditet apkan. Hal yang paling membuat ibu

cemas dan takut dalam menghadapi persa linan adalah rasa nyeri, akibat

kontraksi uterus yang menyebabk an pembukaan dan pendataran serviks.

Adanya nyeri persalinan ternyata dapat menimbulk an stress yang

menyebabkan pelepasan hormon yang berl ebihan seperti katekolamin dan

steroid. Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya ke tegangan otot polos dan

vasokontriksi pembuluh darah sehingga terjadi penurunan kontraksi uterus,

penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengur angan aliran darah dan oksigen ke

uterus serta timbulnya iskemik uterus yang membuat rangsang nyeri

bertambah banyak. Keadaan demikian disebut sebaga i sindroma takut tegang

nyeri (fear-tension pain syndrome).1,2,3,4,5,6,7,8,9

Bonica (1995) 3 dalam penelitiannya terhadap 2700 pasien inpartu di 121

pusat obstetri dan ginekologi dari 36 negara menemukan bahwa hanya 15%

persalinan yang berlangsung ta npa nyeri atau nyeri ri ngan, 35% persalinan

disertai nyeri sedang, 30% persalinan di sertai nyeri hebat dan 20% persalinan

disertai nyeri yang sangat hebat.7,10

Latif dkk (1996)11 dalam penelitiannya menye butkan hanya sekitar 10-15%

persalinan yang berlangsung ta npa nyeri, 20-30% nyeri bersifat ringan dan

sisanya mengalami nyeri hebat.11





Nyeri persalinan merupakan respon stimulasi persarafan yang disebabkan

oleh adanya kontraksi uterus dan keru sakan jaringan selama persalinan dan

kelahiran melalui vagina.



1




Persepsi tentang nyeri atau toleransi ny eri bervariasi tergantung individu

masing-masing, dan intensitas nyeri selama persalinan mempengaruhi kondisi

psikologis ibu, proses persalinan, dan kesejahteraan janin.8,9

Menurut Reeder (1997)9 kira-kira 25% ibu bersalin memiliki daya tahan tinggi,

mampu mengatasi nyeri persalinan, sehingga proses persalinannya berjalan

normal. Nyeri persalinan dapat m enimbulkan kecemasan pada pasien,

menyebabkan timbulnya hiperventilasi sehingga kebutuhan oksigen meningkat

kenaikan tekanan darah dan berkurangnya motilitas usus serta kandung

kemih.8,9

Keadaan ini akan mer angsang peningkatan katekolamin yang dapat

menyebabkan gangguan pada kek uatan kontraksi uterus sehingga terjadi

inersia uteri apabila tidak dikoreksi yang akan menyebabkan terjadinya partus

lama. Untuk alasan ini maka salah sa tu prinsip dasar obstetri modern adalah

mengurangi rasa nyeri selama persa linan, dengan menggunakan analgesia

yang adekuat.9,10,12





Metode yang digunakan untuk mengukur nyeri saat ini adalah unidimensi yang

mempunyai satu variabel pengukur intensitas nyeri dan multidimensi.

Metode unidimensi diantaranya Verbal Ratting Scale (VRS), Numerical Ratting

Scale (NRS) dan Visual Analog Scale (VAS).1,10,13



Ada dua cara penanggulangan nyeri persalinan, ya itu non-invasif dengan

hidroterapi, massage therapy, aromat herapy, herbal therapy,

bioelectromagnetics (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) dan patient

controlled analgesia (intravenou s, intramuscular opioid) dan metode invasif

berupa epidural analgesia, spinal anal gesia dan intrathecal labour

analgesia.14,15,16



Analgesik yang digunakan sebaiknya mem punyai efektifitas yang kuat serta

efek samping yang minimal, agar am an digunakan untuk mengurangi nyeri

persalinan namun tidak mempengaruhi his atau kemajuan persalinan.



2




Ada dua jenis analgesik yaitu analgesik nonopioid seperti gol ongan salisilat,

parasetamol, dan analgesik anti-inflam asi non steroid dan an algesik opioid

seperti tramadol, pethidin, meperidin dan lain-lain. Golongan salisilat,

parasetamol dan analgesik anti-inflamasi non steroid bekerja menghambat

biosintesis prostaglandin, sedangkan analgesik opioid bekerja sebagai

analgesik murni untuk nyeri sedang sa mpai berat, misalnya tramadol,

termasuk opioid lemah, bersifat non narkotik dengan mekanisme kerjanya

tidak menghambat prostaglandin melainkan menghambat pelepasan serotonin

yang dihasilkan oleh nyeri persalinan.17,18,19



Ada beberapa tehnik pemberian analge sia persalinan invasif, seperti

intrathecal labour analgesia dan continous epid ural analgesia . Tehnik

pemberian analgesia ini juga memiliki keuntungan dan kerugian seperti pada

continous epidural analgesia , dapat terjadi partu s lama, menurunkan

partisipasi ibu pada persalinan dengan me nurunkan daya ekspulsi pada kala

II. Mempunyai resiko untuk tim bulnya hipotensi dan membutuhkan

keterampilan khusus dalam memberikan anestesia ini. Pada intrathecal labour

analgesia (ILA), sering timbul resiko pasca tindakan seperti postdural puncture

headache, mual, muntah, pruritus dan hipotensi, serta kemungkinan terjadinya

depresi pernafasan akibat pemberian yang terlalu tinggi.17,18,20,21,22



Pemberian analgesia parenteral pada persalinan memiliki beberapa

keuntungan seperti pemberiannya s ederhana tidak membutuhkan tenaga

anestesi, memerlukan pengawasan yang minimal, memberikan komplikasi

yang rendah insidennya, dan dapat di berikan pada wanita yang takut akan

anestesi regional.

Adapun tema utama permasalahan penelitian ini adal ah sebagai berikut :

Persalinan umumnya disert ai dengan adanya nyeri ak ibat kontraksi uterus

yang menyebabkan dilatasi da n pendataran serviks. Int ensitas nyeri selama

persalinan dapat memepengaruhi proses per salinan dan kesejahteraan janin,

nyeri persalinan dapat me rangsang pelepasan mediat or kimiawi seperti

prostaglandin, leukotrien, tromboksan, histamin, bradikinin, substansi P dan

serotonin, akan membangkitkan stress yang menimbulkan sekresi hormon



3




seperti katekolamin dan steroid dengan ak ibat vasokonstriksi pembuluh darah

sehingga kontraksi uterus melemah. Sekresi hormon tersebut yang berlebihan

akan menimbulkan gangguan sirkulasi uteroplasenta sehingga terjadi hipoksia

janin. Pemberian analget ik diperlukan dalam mengurangi nyeri persalinan

sehingga dapat mengurangi hipoksia janin.

Berdasarkan hal tersebut diatas, ma ka penulis berkeinginan melakukan

penelitian mengenai pengaruh tramadol sebagai analgesia dalam upaya

mengurangi nyeri persalinan.



1.2. KERANGKA PEMIKIRAN

Persalinan ditandai dengan nyeri persali nan, kontraksi uterus progresif yang

menyebabkan pembukaan dan pendataran se rviks, merupakan suatu model

nyeri yang akut yang sangat baik. Reeder (1997)9, menyatakan bahwa hanya

kira-kira 25% ibu bersalin yang ma mpu mengatasi sendir i nyeri persalinan

yang mereka alami. 9





Definisi nyeri menurut Internasional Assosiation for Study of Pain (IASP) suatu

organisasi global dari minat nyeri yang ber pusat di Seattle, Amerika Serikat

adalah sebagai berikut (1983) : Pain is an unpleasant sensory and emotional

experience assosciated with actual or pot ential tissue damage or describes in

term of such damage.

Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa nyeri terkait dengan kondisi

emosional, sehingga berat ringannya nyeri tidak hanya ditentukan oleh

intensitas rangsang nosiseptif dari per ifer tetapi juga ol eh kondisi emosi dan

pikiran yang ada pada saat itu. 9,32



Nyeri persalinan merupakan nyeri akut yang disebabkan karena terjadinya

kontraksi otot rahim, timbulnya keru sakan jaringan otot dan terjadi gangguan

aliran darah (iskemik) sehingga timbul nyeri. Turunnya bagian terendah janin

pada dasar panggul akan menekan beberapa organ sekitar dasar panggul,

sehingga juga menimbulkan rasa nyeri. 9,12



4




Rasa nyeri pada persalinan akibat kontraksi uterus semakin lama semakin kuat

mengirim impuls melalui sistem thalamo-limbik ke otak dan merangsang

pelepasan mediator kimiawi seperti pr ostaglandin, leukotrien, tromboksan,

substansi P, dan serotonin, serta me mbangkitkan stres. Stres menghadapi

persalinan ini akan menimbulkan sekres i hormon seperti ACTH, epinefrin dan

nor-epinefrin. Efeknya adalah timbul nya ketegangan otot -otot polos dan

vasokonstriksi pembuluh darah. Hal ini dapat mengak ibatkan suplai darah dan

oksigen ke uterus berkurang. Sehingga terjadi kontra ksi uterus yang melemah,

kekakuan serviks, iskemi uterus, me mbuat rangsang nyeri bertambah banyak.

Dari hasil beberapa penelitian ternyata ti ngginya hormon ACTH, epinefrin dan

nor-epinefrin berkaitan den gan tingginya intensitas nyeri dan timbulnya

berbagai komplikasi pada persalinan. 1-5,10



Menghadapi beratnya intensit as nyeri persalinan yang diderita ibu bersalin,

mendorong para ahli berupaya untuk mengatasinya. Int ensitas nyeri selama

persalinan akan berpengaruh pada k ondisi psikologis maternal,

berlangsungnya persalinan dan kesejahteraan janin sehingga salah satu

prinsip dasar obstetri modern adalah memberikan persalinan dengan analgesia

yang adekuat. 11



Tramadol merupakan analgesik yang bekerja secara sentral, yang

mempengaruhi trasmisi impuls nyeri dengan mengubah mekanisme re-uptake

monoamine, digunakan untuk mengatasi nyeri akut maupun nyeri kronik,

seperti nyeri post operatif dan nyeri obstetrik. Devoe dkk (1999)7 menyatakan

bahwa eliminasi nyeri persalinan akan menurunkan pelepasan epinerin, suatu

inhibitor aktivitas uterus, dan tidak menghambat persalinan. 21



Tramadol dapat diberikan secara oral, per rektal, intravena, dan intramuskular.

Pada saat diberikan secara intram uskular tidak menyebabkan depresi

pernapasan pada neonatus. (Keskin HL dkk , 2003) 42. Tramadol merupakan

opioid agonist lemah yang menghambat neurotransmisi noradrenergik dan

serotonergik, memberikan efek s edasi yang minim pada ibu dan tidak

menyebabkan depresi pernapasan pada neon atus bila diberikan secara

intramuskular.42,43



5




Bitsch dkk (1980)43 membandingkan pemberian analgesia pada 23 persalinan

normal dengan tramadol dan pethidin, ditemukan kedua jenis obat tersebut

memberikan efek analgetik yang sama.



Jain dkk (2003) 44 membandingkan meperidine dan tramadol dengan epidural

analgesia, menemukan bahwa kepuasan ibu pada penggu naan epidural

analgesia lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian meperidine dan

tramadol intramuskular.



Long dan Yue (2003) 45 mengevaluasi efektivitas analgesik pada Patient

Controlled Intranevous Analgesial (PCIA) dengan tramadol, dibandingkan

dengan Combined Spinal-Epidural Analge sia (CSEA) + Patient Controlled

Epidural Analgesia (PCEA) mendapatkan bahwa PCIA dengan tramadol

merupakan alternatif yang baik bila pasien menolak anesthesia regional.



Kainz dkk (1992)46 membandingkan tramadol dan pethidin dalam mengurangi

nyeri persalinan, menemuk an keduanya mempunyai ef ek analgesik yang

cukup baik.





Telah dilaporkan bahwa dari penelitian yang dila kukan depresi pernapasan

pada neonatus tidak terjadi setelah pemberian tramadol dalam mengurangi

nyeri persalinan.45,46

Mengingat bahwa tramadol se lain efektif digunaka n untuk mengatasi nyeri

paska operasi, berdasarkan penelitian yang dibandingkan antara pemberian

anestesi regional dan analgesia par enteral dalam upay a mengurangi nyeri

persalinan masih kontroversi, maka penu lis berkeinginan melakukan penelitian

di RS-HAM dan RS-Pirngadi Medan sebagai rumah sakit pendidikan Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.





6




1.3. TUJUAN PENELITIAN

1.3.1. Mengetahui seberapa besar pengaruh tramadol intramuskular sebagai

analgesia dalam mengatasi nyeri pada persalinan pervaginam.

1.3.2. Menilai pengaruh tramadol intramuskular terhadap tekanan darah,

nadi dan respirasi ibu .

1.3.3. Menilai pengaruh tr amadol intramuskular terhadap denyut jantung

janin.

1.3.4. Menilai pengaruh tramadol intr amuskular terhadap kemajuan

persalinan.



1.4. MANFAAT PENELITIAN

• Diharapkan dengan analgesia pros es persalinan berlangsung tanpa

nyeri, tenang, aman dan terkendali seba gai jawaban tuntutan obstetri

modern.

• Dapat mengetahui efektifitas pem berian tramadol intramuskular pada

proses persalinan.
File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi