ABSTRAK
Latar Belakang: Hubungan yang erat antara ka rsinoma nasofaring dan
gangguan pada telinga telah lama di ketahui. Gangguan pada telinga
biasanya merupakan gejala yang timbul karena letak tumor nasofaring (fossa
Rosenmuller) dekat dengan muara tuba Eustachius. Gangguan pada tuba
Eustachius akan menyebabkan terganggunya fungsi telinga tengah.
Pemeriksaan timpanometri sensitif dalam menilai integritas membran timpani
dan fungsi telinga tengah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan gambaran timpanometri dengan letak dan stadium tumor pada
penderita KNF.
Metode Penelitian: Penelitian dilakukan de ngan studi potong lintang ( cross
sectional study ) di Departemen THT-KL FK-U SU / RSUP H. Adam Malik
Medan, secara consecutive sampling mulai Oktober 2008. Terhadap
penderita KNF dilakukan pemeriks aan rutin THT, timpanometri,
nasofaringoskopi, biopsi tumor di nas ofaring dan CT-Scan nasofaring,
kemudian dilakukan penilaian terhadap gambaran timpanogram, letak dan
stadium tumor pada penderita KNF. Da ta dianalisa dengan uji korelasi
Spearman dengan batas kebermaknaan p < 0,05. Benny Hidayat : Hubungan Antara Gambaran Timpanometri Dengan Letak Dan Stadium Tumor Pada Penderita Karsinoma Nasofaring Di Departemen THT-KL RSUP H. Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 Hasil Penelitian: Dari 55 sampel didapatkan 21 sampel (38,2%) dengan timpanogram abnormal (tipe B / C) unilateral pada pada penderita KNF dengan letak tumor di fossa Rosenmuller yang meluas ke atap / dinding posterior nasofaring dan menutupi m uara tuba Eustachius, sebanyak 16 sampel (29,1%) dengan timpanogram abnormal (tipe B / C) bilateral pada pada penderita KNF dengan letak tumor di seluruh rongga na sofaring. Uji korelasi Spearman (r) = 0,401, p = 0,002 (p < 0,05). Gambaran timpanogram abnormal (tipe B / C) unilateral yang terbanyak dijumpai pada stadium IV, yaitu pad a 15 sampel (27,3%), sedangkan timpanogram abnormal (tipe B / C) bilate ral yang terbanyak dijumpai pada stadium III, yaitu 17 sampel (30,9%). Uji korelasi Spearman (r) = 0,078, p = 0,570 (p > 0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antar a gambaran timpanometri
dengan letak tumor pada penderita KNF. Tidak terdapat hubungan bermakna
antara gambaran timpanometri dengan stadium tumor pada penderita KNF.
Kata Kunci: Karsinoma Nasofaring, Timpanom etri, Tuba Eustachius, Letak
Tumor.
Latar Belakang: Hubungan yang erat antara ka rsinoma nasofaring dan
gangguan pada telinga telah lama di ketahui. Gangguan pada telinga
biasanya merupakan gejala yang timbul karena letak tumor nasofaring (fossa
Rosenmuller) dekat dengan muara tuba Eustachius. Gangguan pada tuba
Eustachius akan menyebabkan terganggunya fungsi telinga tengah.
Pemeriksaan timpanometri sensitif dalam menilai integritas membran timpani
dan fungsi telinga tengah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan gambaran timpanometri dengan letak dan stadium tumor pada
penderita KNF.
Metode Penelitian: Penelitian dilakukan de ngan studi potong lintang ( cross
sectional study ) di Departemen THT-KL FK-U SU / RSUP H. Adam Malik
Medan, secara consecutive sampling mulai Oktober 2008. Terhadap
penderita KNF dilakukan pemeriks aan rutin THT, timpanometri,
nasofaringoskopi, biopsi tumor di nas ofaring dan CT-Scan nasofaring,
kemudian dilakukan penilaian terhadap gambaran timpanogram, letak dan
stadium tumor pada penderita KNF. Da ta dianalisa dengan uji korelasi
Spearman dengan batas kebermaknaan p < 0,05. Benny Hidayat : Hubungan Antara Gambaran Timpanometri Dengan Letak Dan Stadium Tumor Pada Penderita Karsinoma Nasofaring Di Departemen THT-KL RSUP H. Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 Hasil Penelitian: Dari 55 sampel didapatkan 21 sampel (38,2%) dengan timpanogram abnormal (tipe B / C) unilateral pada pada penderita KNF dengan letak tumor di fossa Rosenmuller yang meluas ke atap / dinding posterior nasofaring dan menutupi m uara tuba Eustachius, sebanyak 16 sampel (29,1%) dengan timpanogram abnormal (tipe B / C) bilateral pada pada penderita KNF dengan letak tumor di seluruh rongga na sofaring. Uji korelasi Spearman (r) = 0,401, p = 0,002 (p < 0,05). Gambaran timpanogram abnormal (tipe B / C) unilateral yang terbanyak dijumpai pada stadium IV, yaitu pad a 15 sampel (27,3%), sedangkan timpanogram abnormal (tipe B / C) bilate ral yang terbanyak dijumpai pada stadium III, yaitu 17 sampel (30,9%). Uji korelasi Spearman (r) = 0,078, p = 0,570 (p > 0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antar a gambaran timpanometri
dengan letak tumor pada penderita KNF. Tidak terdapat hubungan bermakna
antara gambaran timpanometri dengan stadium tumor pada penderita KNF.
Kata Kunci: Karsinoma Nasofaring, Timpanom etri, Tuba Eustachius, Letak
Tumor.