Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

Hubungan Sitologi Serviks Uteri Dengan Pemakaian AKDR Cu T380A Jangka Pangjang

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Dewasa ini diperkirakan lebih dari 100 juta wanita diseluruh duni a memakai Alat

Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), hampir 40 % nya terdapat di Cina, 6 % di

negara maju, dam 0,5 % di sub Sahara Afrika. 1

Di Indonesia pemakai AKDR sekitar 4.024.273 (22,6%) dari semua pemakai

metode kontrasepsi.1

Adalah suatu hal yang lazim untuk menilai efek samping yang mungkin

ditimbulkan oleh suatu zat atau bahan bila telah dipakai cukup lama dam luas

(post marketing study), disamping untuk memberikan pelayanan maksimal

terhadap akseptor Keluarga Berencana (KB) di Indonesia.

AKDR, dibuat sedemikian rupa, dan untuk memudahkan dalam pemeriksaan,

dibuatkan benang yang dikeluarkan dari rongga rahim melalui kanalis servikalis

(sebagai kontrol). Adanya gesekan antara benang dengan serviks uteri yang

terus menerus, selama beberapa tahun, diduga dapat menyebabkan iritasi kronis

berupa peradangan, dan mungkin juga menimbulkan suatu perubahan sel kearah

keganasan.2 Dari beberapa penelitian di luar negeri, didapati adanya infeksi dan

perubahan sitologi pada pemakai AKDR, walaupun hanya sedikit berma kna.2

Dengan meningkatnya infeksi saluran genital akibat seksual seperti : gonorrhoea,

klamidia dan sifilis, dan virus papilloma humanus (VPH), yang diduga

merupakan promotor keganasan leher rahim (KLR), maka pada calon pemakai

AKDR sebaiknya dilakukan pe napisan terlebih dahulu. Cara yang paling baik

untuk melakukan penapisan ialah dengan melakukan pemeriksaan menyeluruh

pada semua calon akseptor, termasuk pemeriksaan sitologi, mikrobiologik dan

serologik.1

Sekarang dapat dikatakan bahwa KLR adalah suatu penyakit menular seksual

(PMS). Dalam perjalanan penyakitnya KLR dimulai dari suatu keadaan yang

disebut dengan neoplasia intraepitel servikal (NIS). Sehingga dianggap infeksi

VPH adalah sebagai promotor NIS, sedangkan berbagai infeksi PMS yang

lainnya seperti virus herpes simpleks, trikhomonas dan kokarsinogen lainnya

adalah pemicu.2,3,4

Walaupun AKDR telah dipakai secara luas dalam Program Kelurga Berencana

guna menekan laju pertumbuhan penduduk, tetapi mekanisme kerja AKDR ini

belum diketahui dengan pasti.5,6






©2003 Digitized by USU digital library 2



Pendapat yang paling banyak diterima saat ini adalah reaksi peradangan atau

reaksi benda asing didalam rahim, sehingga AKDR mempunyai potensi yang

besar sebagai salah satu penyebab infeksi kronis. 2,4,6

AKDR dan benang AKDR sebagai benda asing m erupakan rangsang mekanik

terhadap uterus, termasuk leher rahim. 7,8,9

Setelah pemasangan AKDR, secara sitologik pada sediaan apusan pap akan

terlihat gambaran sel -sel polimorfonuklear, sel -sel raksasa benda asing, sel -sel

monuklear, sel-sel plasma, makrofag dan sel mast.6,9,10

Pada pemakaian jangka panjang AKDR, juga sering dihubungkan dengan

eksfoliasi sel -sel atipik, yang biasanya dijumpai pada sediaan sitologo serviks

uteri, dan sering menyebabkan kesalahan dalam interpretasi, karena dinilai

sebagai suatu adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa atau lesi -lesi lain.2,6

Gupta menemukan suatu atipia skuamosa pamakai AKDR lebih tinggi dari pada

populasi yang tidak memakai AKDR, duduga hal ini terjadi oleh karena

pengeluaran sel-sel radang dari rahim akiba t adanya AKDR atau benang AKDR

yang merupakan rangsang mekanik dan sumber infeksi kronis. 5,6,11

Ayredikutip dari 6 (1965) melaporkan tentang 5 pemakai AKDR dengan 2 orang

mengalami displasia, sedangkan pada 3 penderita lainnya yang sebelumnya

diketahui m engalami displasia ringan laten, ternyata diketahui mengalami

karsinoma insitu setelah pemasangan AKDR.

Ishihama dkk (1970) melakukan penelitian sitologi seviks uteri pada pemakai

AKDR, mendapatkan hasil 6,4 % mencurigakan. 6,12 Melamed dan

Flehingerdikutip dari 6 (1973) mendapat angka NIS sebesar 9,5 % dan 13,0 % pada

14 dan 26 bulan penelitian.

Harahap dikutip dari 6 pada Bagian Obstetri dan Ginekologi FK -UI/RSCM melakukan

penelitian mengenai eritoplakia leher rahim dan membedakan dalam dua

golongan, NIS dan bukan NIS, mendapatkan hasil NIS sebanyak 69,2 % pada

pemakai alat kontrasepsi, dan 42 % diantaranya mempunyai riwayat pemakaian

AKDR.

Sianturi dan Soepardimandikutip dari 6 pada penelitian sediaan sitologi

mendapatkan hasil displasia dan karsinoma skuamosa, ternyata 7,89 % berasal

dari pemakai AKDR.

Oleh karenanya diperlukan suatu penelitian sampai sejauh mana akibat iritasi

kronis AKDR dan benang AKDR pada serviks uteri dengan menilai gembaran

sitologinya.

B. PERUMUSAN MASALAH

Di Indonesia AKDR Cu T380A telah berlangsung lama ( ± 10 tahun) dan sekarang

makin diminati, oleh karena jangka waktu pakai sampai 8 tahun, sehingga lebih

memudahkan dan meringankan dari segi biaya bagi pemakai, akan tetapi

bagaimana pengaruh AKDR Cu T380A terhadap uteri, bagaimana gambaran

sitologinya, sebab kandungan tembaganya meningkat. AKDR diduga dapat

menimbulkan iritasi kronis pada serviks uteri, iritasi kronis sendiri mempermudah

timbulnya peradangan. Radang yang terus menerus diduga dapat mengubah




©2003 Digitized by USU digital library 3



sel-sel ser viks uteri ke arah keaganasan. Disamping itu kesadaran para

pemakai AKDR untuk mengontrol serviks uteri dengan pemeriksaan apusan pap

secara rutin (minimal 1 tahun sekali) masih rendah. Dan juga penapisan calon

akseptor AKDR dengan pemeriksaan sitologi a pusan pap belum banyak

dilakukan, sehingga pemasangan AKDR dapat dilaksanakan apabila secara

makroskopik keadaan serviks uteri normal dan tidak dijumpai tanda -tanda infeksi

/ kelainan organ.

Oleh karenanya dalam penelitian ini ingin dilihat bagaimana gam baran sitologi

serviks uteri pada pemakai AKDR Cu T380A jangka panjang (minimal 1 tahun

pemakaian).

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Dengan pemeriksaan sitologi ginekologik apusan pap dapat diketahui ada

tidaknya proses infeksi, kelainan prakanker dan kanker didalam v agina, mulut

rahim dan leher rahim, karena kanker mulut rahim adealah suatu penyakit yang

dapat dideteksi secara dini dengan pemeriksaan sitologi apusan pap di negara

maju, insiden KLR telah menurun secara drastis, dan kematian akibat kanker

leher rahim (KLR) turun dari 4/1.000 wanita menjadi 5/10.000 wanita.

Di Indonesia sendiri KLR merupakan penyakit kanker ginekologik yang terbanyak

dijumpai pada wanita.

Sebelum KLR menjadi nyata, terlebih dahulu terjadi perubahan -perubahan pada

sel epitel mulut rahim yang berupa stadium prakanker, tingkatan (stadium)

prakanker dapat dideteksi dengan apusan pap. Maka dengan melakukan

pemeriksaan apusan pap berarti telah melaksanakan usaha pencegahan dan

deteksi dari KLR.

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui insiden peradangan dan displasia pada pemakai AKDR Cu

T380A jangka panjang.

Peradangan leher rahim yang kronis merupakan salah satu faktor perubahan

kearah keganasan, sedangkan displasia merupakan proses awal dari

keganasan leher rahim.



2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui prevalensi displasia dan gambaran infeksi jasad renik,

pada pemakaian AKDR Cu T380A jangka panjang, minimal 1 tahun (12

bulan).

E. KEGUNAAN PENELITIAN

1. Meningkatnya kualitas pelayanan pada pemakai AKDR

2. Melakukan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya KLR.

3. Bahan masukan mengenai efek samping AKDR dalam program keluarga

berencana serta penanganannya.

4. Bahan acuan penelitian selanjutnya.

F. HIPOTESIS

Terjadi peningkatan infeksi dan displasia pada pemakaian jangka panjang AKDR

Cu T380A.
File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi