Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

Pembuatan Nata Dari Pati Hasil Isolasi Dari Jagung (Zea Mays ) Yang Digunakan Sebagai Matriks Pembawa Teofilin#

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembuatan produk pelepasan terkontro l merupakan salah satu usaha

meningkatkan mutu suatu obat. Produk ters ebut menawarkan beberapa keuntungan,

antara lain : mempertahankan kadar obat da lam plasma, memperkecil toksisitas dan

juga menghindari fluktuasi kadar obat dalam plasma. Disamping itu, penggunaannya

lebih menyenangkan karena mengurangi fr ekuensi pemakaian obat dan menjamin

efek terapi yang optimum (Shargel dan Andrew, 1998 ).

Potensi lambung yang dapat dikendalikan atas dosis padat dapat dilakukan

dengan mekanisme mukoadhesi, flotasi, sedi mentasi, ekspansi, sistem bentuk yang

dimodifikasi, atau dengan pengaturan seca ra simultan atas agen farmakologi yang

menunda pengosogan lambung. Berdasarkan pende katan tersebut klasifikasi sistem

pemasukan obat mengambang ( Floating Drug Delivery System /FDDS )

telah dijelaskan secara rinci (Arora S ali J , Ahuja A, Khar RK, Baboota S. Floating

Drug Delivery System, A Review. AAPS PharmSciTech, 2005) .

Obat anti inflamasi non steroid (AINS) memiliki efek terapeutik sebagai

analgesik, antipiretik dan antiinflamasi (Gilman, 1996). Ibuprofen merupakan salah

satu obat yang digunakan untuk pengobatan arthritis reumatik (Mycek, 2001).

Ibuprofen dalam bentuk dosis konvensional me nyebabkan luka pada gastrointestinal

dan perdarahan khususnya pada sejumlah orangtua dan anak-anak (price, 1994).

Proses tekhnologi seperti enkapsulasi, penyalutan atau modifikasi lain, dibuat dengan

tujuan menurut toksisitas yang disebabkan obat antiinflamasi non steroid. Proses ini



1




2



dibuat untuk mengurangi kontak obat dengan mukosa lambung daripada bentuk biasa.

Absorbsi ibuprofen ini adalah di saluran gastrointestinal sebanyak 80%,

dimetabolisme di hati, konsentrasi maksimum obat dalam plasma dicapai dalam

waktu 1 – 2 jam, lama kerjanya 6 – 8 jam, waktu paruh 2 – 4 jam, diekskresi terutama

dalam urin dan sedikit diekskresi di empedu (Shanon, 2000).

Beberapa penelitian telah dilakukan unt uk mengatasi efek samping penggunaan

golongan obat AINS Gursoy, et al, (1987), Ansel, (1989) da n Martin, (1993),

beberapa bentuk sediaan padat dirancang untuk melepaskan seluruh bahan aktifnya

secara cepat kedalam tubuh, sedangkan proda k lain dirancang untuk melepaskan

bahan aktifnya dalam suatu laju yang terkontrol. Dengan adanya pemberian obat yang

pelepasannya terkontrol akan dapat mengguran gi fluktuasi (naik tu runnya) level obat

yang tidak diinginkan. Meningkatkan kerja terapeutik dan meminimumkan efek

samping yang berbahaya.

Membuat sediaan obat AINS yang tidak mengiritasi lambung merupakan topik

penelitian yang sangat menarik sampai saat ini. Dalam penelitian ini dibuat mebran

nata de coco dan diteliti profil pelepasan, ibupro fen dari membran nata de coco

dalam cairan lambung buatan (pH 1,2) dan medium cairan usus buatan (pH 7,4), dan

pembuktian dengan menggunakan alat uji disolusi .

Ibuprofen yang menggunakan nata de coco sebagai membran mampu

memberikan sistem penyampaian obat yang baik karena adanya sifat dari membran

nata de coco yang mampu mengambang (terapung) dalam cairan, sehingga dengan

hal tersebut membran nata de coco sebagai matriks menawarkan beberapa

keuntungan, disamping harganya yang e konomis, proses pembuatannya juga








3



sederhana tanpa memerlukan peralatan at au metode yang canggih serta efektif

digunakan untuk obat-obat yang mengiritasi mukosa lambung, obat yang memiliki

tempat absorbsi dalam saluran gastrointe stinal dan tidak stabil pada pH lambung.

Keuntungan di segi penyampaian obat yang baik adalah untuk mengurangi efek

samping obat yang berbahaya.

Hal ini memungkinkan penggunaan obat di formulasi dalam bentuk sediaan

pelepasan terkontrol, sebagai matriks digunakan nata de coco yang bersifat

semipermiabel dan dapat mengambang di dalam cairan lambung sehingga dapat

digunakan untuk memperpanjang masa trans it obat dan penetrasi cairan ke dalam

matriks dapat dihambat dan akhirnya didapat sediaan pelepesan terkontrol.



1.2. Perumusan Masalah

- Apakah ada perbedaan antara pelepasan ibuprofen dalam membran nata de

coco tidak berpori dengan pelepa san ibuprofen dalam membrane nata de

coco pori 1, pori 4, pori 6 ?.

- Untuk mengetahui apakah membran nata de coco dapat digunakan sebagai

matriks untuk sediaan pelepasan terkontrol.










4





1.3. Hipotesa

- Ada perbedaan pelepasan ibuprofen dalam membran nata de coco tidak

berpori terhadap pelepasa n ibuprofen dalam membran nata de coco pori 1,

pori 4, dan pori 6.

- Membran Nata de coco dapat digunakan sebagai matriks untuk sediaan

pelepasan terkontrol.

1.4 Tujuan

- Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pelepasan antara ibuprofen dalam

membran nata de coco tidak berpori dan membran nata de coco pori 1, pori 4,

pori 6 pada cairan usus buatan (Mediu m pH 1,2) dan cairan lambung buatan

(medium pH 7,4).

- Untuk mengetahui apakah membran nata de coco dapat digunakan sebagai

matriks untuk sediaan pelepasan terkontrol.










BAB II

TINJAUAN PUSTAKA



2.1.Sediaan Pelepasan Terkontrol

Tujuan utama dari suatu produk obat pelepasan terkontrol adalah untuk

mencapai suatu efek terapetik yang di perpanjang disamping memperkecil efek

samping yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh fluktuasi kadar obat dalam

plasma (Shargel dan Andrew, 1988).

Istilah pelepasan terkontrol menunjukkan bahwa obat dilepaskan dari sediaan

sesuai dengan yang direncanakan dan pelepasannya lebih lambat dari sediaan

konvensional sehingga akan memperpanjang kerja obat (Ansel, 1989)

Sistem sustained release termasuk sistem penyampaian obat yang

menghasilkan pelepasan obat yang lambat selama periode waktu yang panjang. Jika

sistem berhasil mempertahankan level obat konstan dalam darah atau jaringan target,

disebut controlled release. Jika tidak berhasil, tapi memperpanjang lama kerja

melebihi dari yang dicapai oleh penyampaian secara konvensional, disebut prolonged

release (Longer, 1990).

Suatu produk obat sustained release dirancang untuk melepaskan suatu dosis

terapetik awal obat (dosis muatan) yang diik uti oleh suatu pelepa san obat yang lebih

lambat dan konstan. Laju pelepasan dosis penjagaan dirancang sedemikian agar

jumlah obat yang hilang dari tubuh melalui eliminasi diganti secara konstan. Dengan

produk sustained release konsentrasi obat dalam plasma yang konstan dapat

dipertahankan dengan fluktuasi yang minimal.



5




6



Suatu produk obat prolonged release dirancang untuk melepaskan obat secara

lambat dan memberi suatu cadangan obat s ecara terus menerus salama selang waktu

yang panjang. Produk obat prolonged action mencegah absorpsi obat yang sangat

cepat, yang dapat mengakibatkan konsentras i puncak obat dalam plasma yang sangat

tinggi. Sebagian besar produk prolonged action memperpanjang lama kerja tetapi

tidak melepaskan obat pada suatu laju yang tetap (Shargel dan Andrew, 1988).

2.1.1 Kebaikan dan Keburukan Sediaan Pelepasan Terkontrol

Sediaan pelepasan terkontrol dapa t menahan pelepasan obat sehingga

frekuensi pemakaian obat menjadi lebih sedikit bila dibandingkan dengan sediaan

konvensional sehingga memudahkan penderita dan mengurangi resiko kesalahan atau

kelupaan. Aktifitas obat meningkat baik siang maupun malam hari, mengurangi

fluktuasi kadar obat, mengurangi efek toks is, efek samping dan akumulasi obat pada

pengobatan jangka panjang (Shargel dan Andrew, 1988).

Keburukan sediaan ini adalah jika sedi aan tersebut gagal dilepas pada waktu

yang tepat akan mengakibatkan terjadinya ke lebihan dosis. Adanya suatu reaksi efek

samping obat atau keracunan obat maka menghilangkan obat dari dalam tubuh

menjadi lebih sulit. Adanya interaksi oba t dan isi saluran cerna juga perubahan

pergerakan saluran cerna menyebabkan abso rbsi obat tidak menentu atau berubah-

ubah.










7



2.2. Metode Pelepasan Terkontrol

2.2.1. Metode Difusi

Difusi adalah suatu proses pergerak an molekul obat dari daerah konsentrasi

tinggi ke daerah konsentras i rendah. Pendekatan yang dilakukan terhadap metode

difusi adalah sebagai berikut :
File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi