ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh vitamin C
terhadap jumlah sel Leydig dan Sperma mencit jantan yang dipapari dengan
monosodium glutamate (MSG). Apakah pengaruh reaktif oksigen spseies (ROS) atau
radikal bebas yang ditimbulkan pemberian MSG dapat ditangkal dengan pemberian
vitamin C sebagai antioksidan. Penelitian ini memakai mencit jantan Mus musculus L
sebanyak 25 ekor yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan. Kelompok pertama
sebagai kontrol negatif yang diberi dengan NaCl 0,9% 0,5 cc selama 30 hari,
kelompok kedua kontrol positif diberi MSG 4mg/gBB intraperitoneal (IP) dilarutkan
dengan NaCl 0,9% 0,5cc selama 15 hari, 15 hari berikutnya diberi NaCl 0,9% 0,5cc,
kelompok ketiga diberi MSG 4mg/gBB (IP) selama 30 hari, kelompok keempat diberi
MSG 4mg/gBB 15 hari pertama dan dilanjutkan dengan pemberian vitamin C
0.2mg/gBB oral 15 hari berikutnya, kelompok kelima diberi MSH 4mg/gBB (IP) 15
hari pertama dilanjutkan dengan pemberian MSG 4mg/gBB ditambah vitamin C
0,2mg/gBB 15 hari berikutnya. Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari komite
etik penelitian USU. Hasil yang didapat menunjukkan adanya perbedaan yang
bermakna secara statistik pada jumlah sel Leydig (P<0.05), sedangkan jumlah sperma tidak memberikan nilai yang berbeda bermakna secara statistik (P>0,05) walaupun
menunjukkan adanya sedikit perbedaan. Jumlah sel Leydig yang berbeda bermakna
dipengaruhi oleh pemberian MSG yang mengakibatkan pembentukan radikal bebas
sehingga jumlah sel Leydig berubah. Sedangkan jumlah sperma yang tidak berbeda
bermakna kemungkinan diakibatkan oleh tidak adanya perubahan pada kadar
terstosteron intratestikular sehingga tidak mempengaruhi proses spermatogenesis.
Kata Kunci: MSG, Sel Leydig, Sperma, Vitamin C, ROS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh vitamin C
terhadap jumlah sel Leydig dan Sperma mencit jantan yang dipapari dengan
monosodium glutamate (MSG). Apakah pengaruh reaktif oksigen spseies (ROS) atau
radikal bebas yang ditimbulkan pemberian MSG dapat ditangkal dengan pemberian
vitamin C sebagai antioksidan. Penelitian ini memakai mencit jantan Mus musculus L
sebanyak 25 ekor yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan. Kelompok pertama
sebagai kontrol negatif yang diberi dengan NaCl 0,9% 0,5 cc selama 30 hari,
kelompok kedua kontrol positif diberi MSG 4mg/gBB intraperitoneal (IP) dilarutkan
dengan NaCl 0,9% 0,5cc selama 15 hari, 15 hari berikutnya diberi NaCl 0,9% 0,5cc,
kelompok ketiga diberi MSG 4mg/gBB (IP) selama 30 hari, kelompok keempat diberi
MSG 4mg/gBB 15 hari pertama dan dilanjutkan dengan pemberian vitamin C
0.2mg/gBB oral 15 hari berikutnya, kelompok kelima diberi MSH 4mg/gBB (IP) 15
hari pertama dilanjutkan dengan pemberian MSG 4mg/gBB ditambah vitamin C
0,2mg/gBB 15 hari berikutnya. Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari komite
etik penelitian USU. Hasil yang didapat menunjukkan adanya perbedaan yang
bermakna secara statistik pada jumlah sel Leydig (P<0.05), sedangkan jumlah sperma tidak memberikan nilai yang berbeda bermakna secara statistik (P>0,05) walaupun
menunjukkan adanya sedikit perbedaan. Jumlah sel Leydig yang berbeda bermakna
dipengaruhi oleh pemberian MSG yang mengakibatkan pembentukan radikal bebas
sehingga jumlah sel Leydig berubah. Sedangkan jumlah sperma yang tidak berbeda
bermakna kemungkinan diakibatkan oleh tidak adanya perubahan pada kadar
terstosteron intratestikular sehingga tidak mempengaruhi proses spermatogenesis.
Kata Kunci: MSG, Sel Leydig, Sperma, Vitamin C, ROS.