pada panjang bibir atas arah vertikal dengan uji 1. Untuk melihat perbedaan
perubahan variabel setelah senam 1-3 kali dan 4-6 kali sehari pada remaja
putra dan putri, dengan persamaan : t = d : ( Sd / Vn ) , (Rosner, 2000).
Untuk menguji hubungan pengaruh antara 2 perlakuan digunakan
persamaan: t = (Xl-~ ): (S V ( 1/nl + 1/n2) ,(Rosner, 2000).
Hasil penelitian menunjukkan setelah dilakukan senam bibir yang
kontinyu selama 2 bulan, terjadi remodelling ke arah bentuk dan tungsi
tisiologis normal pada jaringan otot bibir inkompeten. Senam bibir 4-6 kali
sehari menunjukkan hasil remodelling pada jaringan otot bibir inkompeten
lebih baik daripada senam 1-3 kali sehari dengan uji statistik sangat
bermakna pada tarat uji 1 % (p