ABSTRAK
Perilaku ibu dalam pemberian makanan tambahan adalah perilaku yang
dilakukan oleh ibu dengan memberikan makanan tambahan yang mengandung
energi dan zat -zat gizi berupa makanan pokok, lauk hewani/nabati, sayuran dan
buah-buahan yang diolah send iri maupun olahan pabrik yang diberikan pada bayi
setelah berusia enam bulan. Namun, di masyarakat masih banyak ibu yang telah
memberikan makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan yang
dampaknya dapat beresiko pada kesehatan bayi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku ibu dalam
pemberian makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan, dengan
menggunakan desain deskriptif. Kriteria sampel adalah ibu- ibu yang memiliki
bayi kurang dari enam bulan dan telah diberikan mak anan tambahan. Jumlah
sampel sebanyak 46 orang dan menggunakan teknik total sampling. Penelitian
dilakukan di Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar pada tanggal 1 Juli
sampai 11 Juli 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis makanan tambahan yang
diberikan ibu adalah susu formula (93,5%) dan nasi tim (23,9%). Jumlah makanan
tambahan yang diberikan ibu kurang dari 5 sendok makan adalah nasi tim (19,5%)
dan biskuit (10,8%), serta susu formula lebih dari 300cc (36,9%). Waktu
pemberian susu formula dan air putih (100%) diberikan pada pagi, siang dan sore
hari, serta (93,5%) pada selingan pagi dan selingan siang. Ibu memberikan nasi
tim pada pagi (15,2%), siang (10,8%), dan sore (13%). Frekuensi makanan
tambahan yang diberikan ibu adalah susu formula (76,1% ) dan air putih (84,6%)
setiap hari, makanan pokok (23,9%), nasi tim (19,5%), dan sayur hijau (13%)
setiap hari, serta pisang (6,5%) 1 -2 kali seminggu. Alasan ibu memberikan
makanan tambahan agar bayi lebih sehat (89,1%), dan resiko setelah pemberian
makanan tambahan pada bayi sering susah buang air besar (BAB) (26,1%),
Berdasarkan hasil penelitian, tim kesehatan perlu melakukan penyuluhan
mengenai resiko pemberian makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam
bulan dan mendukung ibu mengikuti program ASI eksklusif.
Kata kunci : perilaku ibu, pemberian makanan tambahan
Perilaku ibu dalam pemberian makanan tambahan adalah perilaku yang
dilakukan oleh ibu dengan memberikan makanan tambahan yang mengandung
energi dan zat -zat gizi berupa makanan pokok, lauk hewani/nabati, sayuran dan
buah-buahan yang diolah send iri maupun olahan pabrik yang diberikan pada bayi
setelah berusia enam bulan. Namun, di masyarakat masih banyak ibu yang telah
memberikan makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan yang
dampaknya dapat beresiko pada kesehatan bayi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku ibu dalam
pemberian makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan, dengan
menggunakan desain deskriptif. Kriteria sampel adalah ibu- ibu yang memiliki
bayi kurang dari enam bulan dan telah diberikan mak anan tambahan. Jumlah
sampel sebanyak 46 orang dan menggunakan teknik total sampling. Penelitian
dilakukan di Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar pada tanggal 1 Juli
sampai 11 Juli 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis makanan tambahan yang
diberikan ibu adalah susu formula (93,5%) dan nasi tim (23,9%). Jumlah makanan
tambahan yang diberikan ibu kurang dari 5 sendok makan adalah nasi tim (19,5%)
dan biskuit (10,8%), serta susu formula lebih dari 300cc (36,9%). Waktu
pemberian susu formula dan air putih (100%) diberikan pada pagi, siang dan sore
hari, serta (93,5%) pada selingan pagi dan selingan siang. Ibu memberikan nasi
tim pada pagi (15,2%), siang (10,8%), dan sore (13%). Frekuensi makanan
tambahan yang diberikan ibu adalah susu formula (76,1% ) dan air putih (84,6%)
setiap hari, makanan pokok (23,9%), nasi tim (19,5%), dan sayur hijau (13%)
setiap hari, serta pisang (6,5%) 1 -2 kali seminggu. Alasan ibu memberikan
makanan tambahan agar bayi lebih sehat (89,1%), dan resiko setelah pemberian
makanan tambahan pada bayi sering susah buang air besar (BAB) (26,1%),
Berdasarkan hasil penelitian, tim kesehatan perlu melakukan penyuluhan
mengenai resiko pemberian makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam
bulan dan mendukung ibu mengikuti program ASI eksklusif.
Kata kunci : perilaku ibu, pemberian makanan tambahan