BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah salah satu jenis mata pelajaran yang selalu
diajarkan di setiap kelas baik Sekolah Dasar, sekolah menengah pertama
maupun sekolah menengah ke atas. Sejak kelas 1 SD, konsep Matematika
telah ditanamkan pada anak didik. Bahkan mungkin di TK pun matematika
sudah diajarkan yaitu dengan dikenalkannya angka pada siswa TK. Materi
pelajaran yang diberikan di TK ataupun di SD kelas I tidaklah sama dengan
materi yang diberikan di SD Kelas II, III, IV, V dan VI
Di Sekolah Dasar, para siswa ditanamkan konsep pembelajaran
matematika yang nantinya akan mereka gunakan sebagai pedoman di jenjang
sekolah yang lebih tinggi dan di kehidupan sehari-hari. Penanaman konsep
yang dilakukan guru adalah matang dan disesuaikan dengan perkembangan
siswa usia Sekolah Dasar.
Dalam proses pendidikan di sekolah, siswa sebagai subyek didik
merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya, siswa
sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan,
memiliki kebutuhan dalam interaksi dengan lingkungannya. Sebagai pribadi
yang unik terdapat perbedaan individual antara siswa yang satu dengan yang
lain. Disamping itu, siswa sebagai pelajar senantiasa mengalami tingkah laku
sebagai hasil proses belajar.
Hal tersebut di atas, merupakan beberapa aspek psikologi dalam
pendidikan yang bersumber dari siswa sebagai subyek didik dan dapat
menimbulkan berbagai masalah. Beberapa anak berkembang dengan lancar,
bertahap, langkah demi langkah, sedangkan yang lain dengan kecepatan
melonjak dalam memahami suatu konsep materi pelajaran.
Beberapa diantaranya menunjukkan sedikit penyimpangan sedangkan
yang lain banyak memperlihatkan penyimpangan. Oleh karena itu, semua anak
tidak mencapai titik perkembangan yang sama pada usia yang sama. Untuk itu
guru harus melakukan bimbingan terhadap para siswa yang mengalami
penyimpangan dan kesulitan dalam belajar.
Bimbingan yang diberikan harus sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan siswa serta dilaksanakan secara berkelanjutan. Bimbingan
diberikan oleh guru yang ahli dalam hal ini adalah guru. Bimbingan
merupakan instrument untuk memahami tentang kecakapan, prestasi, minat,
kekuatan, kelemahan, masalah dan karakteristik perkembangan siswa sebagai
segi-segi esensial mendasar perencanaan kegiatan kurikuler dan membantu
siswa dalam memahami dan memasuki kegiatan belajar yang disediakan
dalam pengalaman kurikuler itu.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang dikemukanan di atas dapat diuraikan rumusan
masalah sebagai berikut, bagaimanakah peranan bimbingan individu yang
dilakukan guru dalam peningkatan kemampuan memahami mata pelajaran
Matematika terutama dalam melakukan perkalian pada siswa SD kelas V?
C. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan bimbingan terhadap anak yang mengalami
kesulitan belajar dalam melakukan operasi hitung perkalian adalah agar :
a. Anak lebih mudah menerima dan memahami materi pelajaran Matematika.
b. Anak dapat melakukan operasi hitung perkalian.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Bimbingan individu yang dilakukan peneliti dapat ...
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah salah satu jenis mata pelajaran yang selalu
diajarkan di setiap kelas baik Sekolah Dasar, sekolah menengah pertama
maupun sekolah menengah ke atas. Sejak kelas 1 SD, konsep Matematika
telah ditanamkan pada anak didik. Bahkan mungkin di TK pun matematika
sudah diajarkan yaitu dengan dikenalkannya angka pada siswa TK. Materi
pelajaran yang diberikan di TK ataupun di SD kelas I tidaklah sama dengan
materi yang diberikan di SD Kelas II, III, IV, V dan VI
Di Sekolah Dasar, para siswa ditanamkan konsep pembelajaran
matematika yang nantinya akan mereka gunakan sebagai pedoman di jenjang
sekolah yang lebih tinggi dan di kehidupan sehari-hari. Penanaman konsep
yang dilakukan guru adalah matang dan disesuaikan dengan perkembangan
siswa usia Sekolah Dasar.
Dalam proses pendidikan di sekolah, siswa sebagai subyek didik
merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya, siswa
sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan,
memiliki kebutuhan dalam interaksi dengan lingkungannya. Sebagai pribadi
yang unik terdapat perbedaan individual antara siswa yang satu dengan yang
lain. Disamping itu, siswa sebagai pelajar senantiasa mengalami tingkah laku
sebagai hasil proses belajar.
Hal tersebut di atas, merupakan beberapa aspek psikologi dalam
pendidikan yang bersumber dari siswa sebagai subyek didik dan dapat
menimbulkan berbagai masalah. Beberapa anak berkembang dengan lancar,
bertahap, langkah demi langkah, sedangkan yang lain dengan kecepatan
melonjak dalam memahami suatu konsep materi pelajaran.
Beberapa diantaranya menunjukkan sedikit penyimpangan sedangkan
yang lain banyak memperlihatkan penyimpangan. Oleh karena itu, semua anak
tidak mencapai titik perkembangan yang sama pada usia yang sama. Untuk itu
guru harus melakukan bimbingan terhadap para siswa yang mengalami
penyimpangan dan kesulitan dalam belajar.
Bimbingan yang diberikan harus sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan siswa serta dilaksanakan secara berkelanjutan. Bimbingan
diberikan oleh guru yang ahli dalam hal ini adalah guru. Bimbingan
merupakan instrument untuk memahami tentang kecakapan, prestasi, minat,
kekuatan, kelemahan, masalah dan karakteristik perkembangan siswa sebagai
segi-segi esensial mendasar perencanaan kegiatan kurikuler dan membantu
siswa dalam memahami dan memasuki kegiatan belajar yang disediakan
dalam pengalaman kurikuler itu.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang dikemukanan di atas dapat diuraikan rumusan
masalah sebagai berikut, bagaimanakah peranan bimbingan individu yang
dilakukan guru dalam peningkatan kemampuan memahami mata pelajaran
Matematika terutama dalam melakukan perkalian pada siswa SD kelas V?
C. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan bimbingan terhadap anak yang mengalami
kesulitan belajar dalam melakukan operasi hitung perkalian adalah agar :
a. Anak lebih mudah menerima dan memahami materi pelajaran Matematika.
b. Anak dapat melakukan operasi hitung perkalian.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Bimbingan individu yang dilakukan peneliti dapat ...
