Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

19. Pengaruh Teknik Iodisasi Dan Lama Penyimpanan Terhadap Kadar Kalium Iodat (Kio3) Dalam Garam Beriodium


BAB I
PENDAHULUAN



A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL

Iodium merupakan mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah relatif kecil, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembentukan hormon tiroksin. Hormon tiroksin ini sangat berperan dalam metabolisme tubuh. Oleh karena itu, garam konsumsi selain harus memenuhi persyaratan kadar NaCl yang minimal 94,7 %, juga harus mengandung iodium dihitung sebagai Kalium Iodat (KIO3) berkisar antara 30-80 ppm (SNI Nomor 01-3556-2000). Perlunya penambahan zat iodium ini dimaksudkan untuk mencukupi kebutuhan tubuh manusia akan zat iodium. Karena tubuh tidak dapat memproduksi sendiri, sehingga harus diperoleh dari luar. Apabila tubuh kekurangan zat ini akan menyebabkan membesarnya kelenjar tiroid yang lebih dikenal dengan nama penyakit gondok, tetapi sebenarnya ada penyakit lain yang justru membahayakan yaitu tidak sempurnanya perkembangan intelegensiakecerdasan maupun pertumbuhan tubuh yang tidak normal. Masalah terakhir inilah yang sangat membahayakan masa depan generasi muda bangsa.

Selain itu, kekurangan iodium dapat juga mengakibatkan keguguran pada ibu hamil, bayi lahir mati atau bayi lahir kretin (memiliki kelainan). Kelainan yang dimaksud dapat berupa gangguan perkembangan mental, pendengaran, pertumbuhan syaraf penggerak dan gangguan bicara yang tidak dapat disembuhkan. Tiga macam strategi yang telah dilakukan pemerintah untuk menurunkan jumlah penderita GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) adalah: 1) Memberikan suplemen kapsul minyak beriodium di daerah endemik, 2) Program iodisasi garam dan 3) Diversifikasi konsumsi pangan sumber iodium. Pemberikan suplemen kapsul minyak beriodium merupakan program jangka pendek yang sangat mahal biayanya, sehingga tidak mungkin diterapkan secara nasional dan berkesinambungan. Program iodisasi garam yang telah dilakukan pemerintah sejak tahun 1990, hingga saat ini memang belum berjalan dengan baik. Sekitar 20% penduduk (lebih kurang 40 juta jiwa) tidak memiliki akses terhadap garam beriodium dan banyak produsen garam yang menggunakan iodium kurang dari jumlah yang dipersyaratkan (30-80 ppm iodium sebagai KIO3).

Jawa Tengah mempunyai 59 perusahaan garam beriodium, yaitu 50 perusahaan di Pati, 4 perusahaan di Rembang, 1 perusahaan di Kebumen, 3 perusahaan di Kodya Semarang, dan 1 perusahaan di Kodya Surakarta. Namun hanya 10 perusahaan yang memenuhi persyaratan KIO3 > 30 ppm. Setelah melalui 8 kali pemantauan, perusahaan yang memenuhi syarat tersebut menggunakan bahan baku dari garam impor atau dicampur dengan garam lokal Madura dengan kadar NaCl 95%. Sedangkan perusahaan yang tidak memenuhi syarat tersebut menggunakan bahan baku lokal dengan kadar NaCl < 90% (Marihati dan Soengkawati, 2001).

Selama ini proses pembuatan garam oleh petani lokal dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan penguapan air laut menggunakan energi panas sinar matahari, sehingga menghasilkan garam dengan kualitas rendah. Padahal untuk menghasilkan garam dengan kualitas yang baik perlu dilakukan teknik pemisahan bertahap terhadap impurities garam tersebut. Dalam penelitian ini akan dilakukan pemurnian garam lokal melalui cara rekristalisasi dengan penambahan bahan pengikat impurities, untuk meningkatkan kadar NaCl sehingga dapat memenuhi standar untuk bahan baku garam beriodium.

Untuk pencegahan GAKI setiap orang harus mengkonsumsi garam beriodium minimal 6 gram atau 1 sendok teh sehari. Dalam kondisi tertentu, dimana keringat berlebihan dianjurkan untuk mengkonsumsi 2 sendok teh garam beriodium setiap hari. Bagi seseorang yang memiliki penyakit sehingga tidak dapat mengkonsumsi garam berlebihan, dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi garam beriodium walaupun sedikit dan dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dari laut yang kaya akan iodium seperti ikan, udang dan ganggang laut. (Lobo, http://www.dayakology.com/kr/ind/2003/95/utama2.htm)

Bahan makanan dari laut seperti ganggang laut dan ikan laut mengandung iodium yang lebih banyak. Karena tidak semua orang mengkonsumsi makanan dari laut, maka untuk masyarakat daerah pedalaman dan pegunungan mempunyai pasokan iodium yang kurang. Pemakaian garam beriodium secara teratur akan memberikan suplai iodium yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebutuhan iodium akan meningkat pada anak-anak remaja dan wanita hamil. (Murray, dkk., 1995: 534)

Mengingat garam sangat dominan dalam makanan sehari-hari, garam merupakan bumbu dapur yang pasti digunakan di rumah tangga, serta banyak digunakan untuk bahan tambahan dalam industri pangan. Selain itu, didukung sifat kelarutan garam yang mudah larut dalam air, yaitu sekitar 24 gram/100 ml. Maka pemerintah memilih garam dapur sebagai media penyampaian iodium kedalam tubuh.

Selain itu, karena harga garam dapur yang relatif murah dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Pemerintah telah menetapkan bahwa garam konsumsi harus beriodium sebagai langkah untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit akibat defisiensi iodium. Garam dapur merupakan media yang telah lama digunakan untuk pemberantasan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), yaitu dengan proses fortifikasi (penambahan) garam menggunakan KIO3.

Dahulu larutan yang digunakan adalah KI, namun karena ternyata KI tidak stabil maka kemudian digunakan KIO3 yang lebih stabil (BPPI, 1983: 4). KIO3 merupakan senyawa yang lebih stabil daripada KI dalam keadaan murni. Namun demikian KIO3 bersifat oksidator kuat, sehingga jika terdapat senyawa lain yang bersifat reduktor, maka akan terjadi reaksi yang saling membebaskan I2 yang berupa gas ke udara. Setelah proses iodisasi, kandungan iodat dalam garam terus mengalami penurunan. Hal tersebut diperkirakan terjadi karena:
1) Metode iodisasi yang dilakukan kurang baik,
2) Kandungan NaCl garam baku kurang dari yang distandarkan yaitu > 95% dan masih terdapat ion-ion pengotor seperti Mg2+, Ca2+, SO42-dan CO32-
3) Pemanasan dalam oven saat pembuatan dan
4) Pada penyimpanan baik dalam peredaran maupun setelah sampai ke konsumen.

Penelitian yang dilakukan oleh Diossady, L.L dan tinjauan literatur oleh Lembaga Teknologi UI menunjukkan terjadinya pengurangan kandungan iodium setelah garam beriodium disimpan selama beberapa bulan. (Marihati, 2005. http://www.idd-indonesia.net/index.php?URLSII=JOURNAL&FILES=jurnal52.htm)
Karena itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian agar bisa menemukan metode iodisasi yang baik dan efisien untuk mengolah garam lokal agar bisa menghasilkan garam dapur yang mempunyai kadar iodium sesuai standar dan stabil dalam waktu yang relatif lama.

B. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan diangkat dalam hal ini adalah :
1. Apakah metode Iodisasi mempengaruhi kadar Kalium Iodat (KIO3) yang terkandung dalam garam dapur dan seberapa besar pengaruhnya ?
2. Apakah lama penyimpanan mempengaruhi kadar iodium dalam garam dapur dan seberapa besar pengaruhnya ?
3. Bagaimana cara yang efektif untuk mempertahankan kadar senyawa iodium dalam garam dapur ?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengaruh teknik iodisasi terhadap kadar iodium yang terkandung dalam garam dapur dan seberapa besar pengaruhnya.
b. Untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar iodium dalam garam dapur dan seberapa besar pengaruhnya.
c. Untuk mengetahui cara yang efektif untuk mempertahankan kadar iodium dalam garam dapur.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
1). Dengan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kualitas garam dapur berdasarkan kandungan Kalium Iodat pada pembuatan garam dapur melalui berbagai teknik iodisasi yaitu: padat-cair, padat-padat dan caircair. Juga untuk mengetahui kestabilannya setelah disimpan dalam jangka waktu tertentu.
2). Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat sebagai sarana pengembangan
ilmu pengetahuan yang secara teori telah diterima di bangku kuliah.
3). Bagi peneliti yang lain, penelitian ini dapat digunakan untuk meneliti
lebih lanjut dengan menggunakan variabel lain, misalnya: Penelitian pengaruh suhu dan asal garam (lokal/impor) terhadap kadar Iodium dalam garam dapur.
b. Manfaat praktis
Untuk mengetahui bagaimana teknik iodisasi yang efektif dan baik serta bagaimana pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar iodium dalam garam dapur. Berdasarkan suatu eksperimen yang dilakukan, sehingga bisa diperoleh informasi yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Sebagai jawaban atas permasalahan yang ada sehingga akan menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis.

D. PENEGASAN ISTILAH

Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan batasan-batasan pada masing-masing istilah yang berkaitan dengan judul Tugas Akhir, yaitu : Pengaruh Teknik Iodisasi Dan Lama Penyimpanan Terhadap Kadar Kalium Iodat (KIO3) Dalam Garam Beriodium. Adapun penegasan istilah antara lain sebagai berikut :
1. Pengaruh
Pengaruh berarti suatu daya yang ada atau timbul dari sesuatu (benda atau orang) (Tim Penyusun KBBI, 2002: 52). Sedangkan menurut Winarno Surakhmat, pengaruh adalah perubahan yang terjadi pada suatu benda akibat perlakuan tertentu terhadap benda itu.
2. Teknik Iodisasi
Teknik berarti metode atau sistem mengerjakan sesuatu (Tim penyusun KBBI, 2002: 1158). Sedangkan metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Tim penyusun KBBI, 2002: 740).
3. Lama Penyimpanan
Lama penyimpanan adalah banyaknya waktu yang digunakan untuk menyimpan garam beriodium dalam suatu tempat / wadah.
4. Kadar Iodium
Kadar Iodium adalah jumlah KIO3 yang terdapat dalam garam beriodium.
5. Garam Beriodium
Garam beriodium adalah garam dapur (NaCl) yang sudah diberi persenyawaan iodium yaitu dalam berupa Kalium Iodat (KIO3) dengan kadar sesuai standar 30-80 ppm.
File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi