Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

310. Dampak Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta


BAB I
PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah

Pasar modal adalah sebagai suatu sistem dimana para penjual dan pembeli dapat melakukan negosiasi terhadap pertukaran suatu komoditas atau kelompok komoditas, dan komoditas yang dipertukarkan adalah modal (Ang 1997:3.3). Sedangkan menurut Husnan (2001:3) secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang yang biasa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

Pasar modal dibentuk karena pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan (Husnan 2001:4). Dalam melaksanakan fungsi ekonominya pasar modal menyediakan fasililtas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai dana ke pihak yang memerlukan dana. Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki, mereka akan mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dari sisi pihak yang memerlukan dana tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan. Fungsi ini sebenarnya juga dilakukan oleh lembaga keuangan lainnya, seperti perbankan. Hanya bedanya dalam pasar modal diperdagangkan dana jangka panjang dan dilakukan secara langsung tanpa perantara keuangan.

Adapun fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para pihak yang melakukan dana dan pihak yang mempunyai kelebihan dana menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Pasar modal yang efisien adalah pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut. Dengan demikian sangat sulit (bahkan hampir tidak mungkin) bagi para pemodal untuk memperoleh tingkat keuntungan di atas normal secara konsisten dengan melakukan transaksi perdagangan di bursa efek. Informasi dalam artian ini sering disebut sebagai efisiensi informasional (Husnan 2001:264).

Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi (Jogiyanto 2003:370). Menurut Fama (1970) dalam Jogiyanto (2003) ada 3 macam bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi yaitu pasar bentuk lemah, pasar bentuk setengah kuat, bentuk kuat. Pasar modal bentuk lemah merupakan suatu bentuk pasar modal yang harganya mencerminkan semua informasi yang ada pada catatan harga pada waktu lalu. Sedangkan pasar modal bentuk setengah kuat merupakan suatu bentuk pasar dimana harga sekuritas tidak hanya mencerminkan harga-harga pada waktu lalu tetapi semua informasi yang dipublikasikan. Pasar modal bentuk kuat merupakan bentuk pasar modal yang harganya tidak hanya mencerminkan semua bentuk informasi yang diperoleh dari analisis fundamental tentang perusahaan dan perekonomian atau informasi yang tidak dipublikasikan.

Salah satu bentuk informasi yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas adalah pengumuman yang berhubungan dengan hutang (Jogiyanto 2003:373). Informasi yang berhubungan dengan hutang misalnya pemeringkatan hutang (bond rating). Informasi ini merupakan indikator kemungkinan pembayaran bunga dan hutang tepat waktu sesuai dengan perjanjian sebelumnya (Prasetio dan Astuti 2003:1).

Pemeringkatan hutang dilakukan oleh lembaga pemeringkat
Pemeringkatan ini dilakukan ketika perusahaan mengeluarkan obligasi. Perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut membayar perusahaan pemeringkat untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan melakukan pembayaran hutangnya.

Menurut Foster (1986) dalam Prasetio dan Astuti (2003) fungsi pemeringkat hutang (bond rating) adalah sebagai sumber informasi superior terhadap kemampuan perusahaan, municipial, atau pemerintah untuk membayar hutang dan bunga pinjaman; sumber informasi kredit berbiaya rendah antar perusahaan, municipial dan pemerintah; sumber sertifikasi keuangan tambahan dan representasi manajemen lainnya; untuk memonitor tindakan manajemen yaitu muncul karena adanya konflik antara pihak manajemen dengan pihak lain; untuk memfasilitasi kebijakan publik yang membatasi informasi spekulatif oleh institusi, seperti bank, perusahaan asuransi dan dana pensiun.

Pemeringkatan hutang oleh lembaga pemeringkat akan membantu perusahaan menjual obligasi di pasar modal untuk selalu berusaha menaikkan peringkat hutangnya agar harga pasarnya tinggi. Peringkat obligasi yang rendah akan mempengaruhi harga obligasi dan sangat mungkin mempengaruhi surat berharga lain yang dikeluarkan perusahaan. Pelaku pasar modal akan bereaksi pada waktu sebelum, pada saat dan setelah pengumuman bond rating dipublikasikan. Untuk mengetahui reaksi dari pemodal karena adanya pengumuman bond rating dapat diamati pada return saham.

Return saham diasumsikan mengalami perubahan ketika ada informasi baru dan diserap oleh pasar. Apabila para pemodal menggunakan informasi yang berupa pengumuman bond rating dalam kegiatannya, maka publikasi pengumuman bond rating akan memberikan dampak berupa return saham apabila dibandingkan dengan hari-hari diluar pengumuman.

Penelitian yang menguji tentang pengaruh bond rating terhadap harga saham dan return saham pernah dilakukan oleh Hand, Holthausen and Lewithch (1992), Hand, Holthausen and Lewitch (1986), Griffin and Sanvicente (1982), Goh dan Ederington (1998) seperti yang dikutip oleh Prasetio dan Astuti (2003). Pada umumnya hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa penurunan peringkat hutang merupakan informasi yang buruk bagi shareholder dan bondholder, tetapi peningkatan peringkat hutang hanya memberikan informasi yang rendah bagi harga saham dan return saham, kecuali kalau pengumuman tersebut disampaikan secara terbuka pada pasar yang kemudian akan direspon oleh publik. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kliger dan Sang (2000), Liu, Seyyed dan Smith (1999) serta Punda (2001), menyatakan bahwa perubahan peringkat hutang akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi shareholder dan bondholder. Sedangkan dalam penelitian Prasetio dan Astuti (2003) menyatakan bahwa pengumuman bond rating tidak membawa kandungan informasi bagi investor sehingga tidak bereaksi secara signifikan terhadap return saham. Pengumuman bond rating di Indonesia kemungkinan bukan merupakan salah satu even yang dapat mempengaruhi return saham. Dalam penelitiannya, Prasetio dan Astuti hanya meneliti perbedaan return saham karena adanya pengumuman bond rating. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti dampak pengumuman bond rating terhadap return saham dengan meneliti pengaruh hasil pengumuman bond rating terhadap return saham perusahaan, perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating, perbedaan return saham sesudah pengumuman bond rating berdasarkan tingkat bond rating . Sehingga penelitian ini berjudul “DAMPAK PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN DI BURSA EFEK JAKARTA”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh hasil pengumuman bond rating terhadap return saham sesudah pengumuman bond rating?
2. Apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating?
3. Apakah terdapat perbedaan return saham sesudah pengumuman bond rating berdasarkan tingkat bond rating?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk menganalisis tingkat pengaruh pengumuman bond rating terhadap return saham sesudah pengumuman bond rating.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan return saham sesudah pengumuman bond rating berdasarkan tingkat bond rating.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan teoritis
Bagi para akademisi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ataupun manfaat tentang pemahaman pasar modal pada umumnya serta pemahaman tentang bond rating pada khususnya.

2. Kegunaan pragmatis
a. Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan nantinya di dalam menentukan arah kebijakan yang akan diambil.
b. Bagi Investor atau calon investor
Hasil penelitan ini dapat dipakai sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan investasi saham dengan melihat peringkat hutang.
File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi