ABSTRAK
Alasan pemilihan judul dalam penelitian ini adalah peneliti melihat banyaknya kasus narkoba yang berhubungan dengan remaja. Dimana status mereka sebagai pengguna narkotika tersebut, hal tersebut yang kemudian membuat mereka jatuh dalam lingkaran kejahatan narkotika. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauh mana perbedaan profil kerja jantung antara eks pecandu narkoba bila dibandingkan dengan orang biasa (tidak pecandu narkoba). Dengan asumsi bahwa ada beberapa jenis narkoba yang dapat meningkatkan denyut jantung, disamping juga dapat menurunkan denyut jantung penggunanya. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang perbedaan profil kerja jantung antara eks pecandu narkoba bila dibandingkan dengan profil denyut jantung orang biasa (tidak pecandu narkoba). Selain itu penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kepada masyarakat luas tentang bahaya narkoba terhadap profil kerja jantung penggunanya.
Adapun subyek penelitian ini adalah 11 orang siswa Panti Pamardi Putra Mandiri (PPP Mandiri) sebagai sampel eks pecandu narkoba dan 11 orang anggota Karang Taruna INTAN Gunungpati (sebagai sampel tidak pecandu narkoba). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik test dan pengukuran. Dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan sebuah alat yang dinamakan ECG (Elektro Cardio Gram). Sedangkan teknik analisis data menggunakan t-test dengan rumus pendek, karena rumus ini serbaguna dan efisien.
Hasil penelitian ini berupa gambaran profil kerja jantung yang didapatkan dari hasil sadapan jantung melalui ECG (Elektro Cardio Gram). Dimana akan didapatkan munculnya gelombang PQRSTU. Tetapi dalam penelitian ini hanya interval PR dan interval QRS yang dianalisis. Adapun pemilihan interval PR dan interval QRS untuk di analisis karena interval PR menunjukkan waktu yang diperlukan bagi listrik jantung untuk menyebar dari simpul SA melalui otot atrium dan simpul AV, terus berlanjut melalui berkas His, menuju kedalam serabut ventrikel. Sedangkan interval QRS menunjukkan lamanya listrik jantung yang menyebar melalui ventrikel (John R. Hamton, 1996: 5).
Simpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan profil kerja jantung antara eks pecandu narkoba dan orang biasa (tidak pecandu narkoba). Terutama pada gelombang QRS yang menjadi titik fokus penelitian ini. Jadi dapat dikatakan bahwa penggunaan zat-zat yang tergolong kedalam narkotika (narkoba) memang sangat mempengaruhi kerja jantung penggunanya. Pengaruh ini akan mempengaruhi denyut jantung penggunanya, yang akan terus meningkat seiring dengan ditambahnya dosis penggunaan narkoba tersebut. Pengaruh tersebut dapat hilang dalam waktu yang sangat lama dengan disertai dengan perhatian dan pengawasan yang sangat ketat dari orang-orang disekitar mereka. Manfaat penelitian ini adalah mampu menunjukkan adanya perbedaan profil kerja jantung pada eks pecandu narkoba bila dibandingkan dengan orang biasa (tidak pecandu narkoba). Selain itu diketahuinya adanya gangguan pada kerja jantung karena penggunaan narkotika, bagi masyarakat luas dapat di jadikan sebuah peringatan untuk tidak mencoba-coba menggunakannya.