SARI
Keterampilan berbicara khususnya kompetensi mengumumkan di kelas X Tata Busana 2 SMK Perintis 29 Ungaran masih rendah dan masih perlu ditingkatkan. Siswa masih kurang percaya diri dan merasa canggung bila diberi kesempatan untuk berbicara di depan khalayak. Oleh karena itu, sangatlah memprihatinkan apabila siswa yang akan lulus tetapi tidak memiliki keterampilan berbicara khususnya mengumumkan dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini yaitu 1) bagaimanakah peningkatan kompetensi mengumumkan dengan teknik simulasi pada siswa kelas X Tata Busana 2 SMK Perintis 29 Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2006/2007, dan 2) bagaimanakah perubahan tingkah laku siswa yang ditunjukkan saat mengikuti pembelajaran mengumukan dengan teknik simulasi pada siswa kelas X Tata Busana 2 SMK Perintis 29 Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2006/2007. Tujuan penelitian ini yaitu 1) mengetahui peningkatan kompetensi mengumumkan setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik simulasi, dan 2) mengetahui perubahan tingkah laku siswa yang ditunjukkan pada saat mengikuti pembelajaran mengumumkan dengan teknik simulasi.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang meliputi 2 siklus. Tiap-tiap siklus dilakukan secara berdaur yang terdiri atas empat tahap yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan 3) observasi, dan 4) refleksi. Data penelitian diambil melalui tes dan nontes. Alat pengambilan data tes yang digunakan berupa instrumen tes perbuatan yang berisi aspek-aspek kriteria penilaian keterampilan berbicara berupa penilaian kompetensi mengumumkan dengan simulasi. Alat pengambilan data nontes yang digunakan berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, jurnal, dokumentasi foto, rekaman pita, rekaman video serta sosiometri. Selanjutnya, data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Berdasarkan analisis data penelitian, disimpulkan bahwa melalui teknik simulasi, kompetensi mengumumkan siswa meningkat sebesar 6,97 %. Pada siklus I, nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 70,56 sedangkan pada siklus II, hasil yang diperoleh sebesar 75,48. Perilaku yang ditunjukkan siswa pun berubah setelah diberikan tindakan. Siswa lebih bersemangat dan terlihat tidak begitu grogi dan canggung pada saat berbicara di depan kelas.
Selanjutnya dari hasil penelitian tersebut, saran yang dapat direkomendasikan antara lain 1) Guru hendaknya dapat berusaha agar dapat lebih kreatif dalam memilih teknik pembelajaran bahasa Indonesia, 2) Guru bidang studi lain hendaknya dapat mengadopsi teknik simulasi ini untuk pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup dan tidak membosanan, 3) Para pakar atau praktisi bidang pendidikan khususnya bidang pendidikan bahasa dan sastra dapat melakukan penelitian yang sejenis dengan menggunakan teknik pembelajaran yang berbeda, sehingga didapatkan berbagai alternatif teknik pembelajaran kompetensi mengumumkan siswa.