ABSTRAK
Belajar adalah upaya yang sengaja untuk memperoleh perubahan tingkah laku baik berupa pengetahuan maupun keterampilan. Proses pembelajaran pendidikan jasmani adalah runtutan dalam sesuatu kegiatan jasmani yang dilakukan oleh guru sehingga tingkah laku siswa dapat berubah ke arah yang lebih baik. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan di sekolah-sekolah dapat berjalan secara efektif atau tidak. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kabupaten Grobogan tahun 2004 / 2005.
Populasi dari penelitian ini adalah guru mata pelajaran pendidikan jasmani se Kabupten Grobogan yang terdiri dari 50 sekolah dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang guru. Teknik pengambilan samplingnya adalah purposive sample yaitu sampel dilakukan dengan cara mengambil subyek atas tujuan tertentu. Adapun jenis penelitian yang di pakai adalah penelitian dekriptif prosentase dan chi kuadrat dengan metode pengambilan data dengan kuesioner
Berdasarkan hasil uji coba validitas dan reliabilitas instrumen menunjukkan bahwa instrumen valid dan reliabel dengan angka yang signifikan, yaitu rtabel = 0,514. kemudian dilakukan penelitian terhadap sampel dan data yang diperoleh analisis dengan menggunakan deskriptif prosentase dan analisis Chi kuadrat. Pada analisis deskriptif diperoleh hasil bahwa faktor perencanaan pembelajaran sebanyak 92,42% dengan kategori sangat baik, faktor pelaksanaan pembelajaran diperoleh hasil sebesar 76,19% dengan kategori baik, dan faktor evaluasi pembelajaran hasil sebesar 88,17% dengan kategori sangat baik. Hal ini dapat dikatakan bahwa guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan proses pembelajaran di SMP Negeri se-Kabupaten Grobogan rata-rata dikategorikan sangat baik. Untuk analisis Chi Kuadrat dari faktor Perencanaan pembelajaran semua indikator dinyatakan efektif yaitu : 1) penyusunan program pengajaran (17,467), 2) persiapan mengajar(12,667), 3) perencanaan alat evaluasi(36).
Dengan demikian faktor perencanaan dikatakan efektif. Untuk analisis dari faktor Pelaksanaan pembelajaran tiga indikator yang dinyatakan efektif yaitu : 1) penguasaan materi(36,4), 2) metode mengajar(16,2), 3) penggunaan sarana dan prasarana(12,93), indikator yang tidak efektif yaitu: kreaktifitas mengajar(10,66).dengan demikian faktor pelaksanaan pembelajaran dapat dikatakan efektif. Untuk analisis Chi Kuadrat faktor Evaluasi pembelajaran yang dinyatakan efektif yaitu : 1) praktek ketrampilan(42), 2) prosedur penilaian (18,333), indikator yang tidak efektif yaitu : aspek penilaian akhir(9,667), Dengan demikian faktor evaluasi dapat dikatakan efektif.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka guru pendidikan jasmani di SMP Negeri kabupaten Grobogan di sarankan dalam melaksanakan proses pembelajaran sebaiknya memiliki kreativitas mengajar yang tinggi, sehingga dapat menjadikan guru yang lebih profesional