ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan kemampuan pemahaman konsep satuan pengukuran panjang, luas, volum bangun ruang pada siswa kelas III SMP Nusantara Tuntang, Kabupaten Semarang, melalui metode permainan. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dasar guru dalam pembelajaran yang meliputi aspek keterampilan membuka pelajaran, keterampilan menggunakan metode pembelajaran, keterampilan menggunakan teknik bertanya, keterampilan mengelola kelas dan keterampilan menutup pelajaran.
Penelitian dilaksanakan di kelas III SMP Nusantara Tuntang, Kabupaten Semarang dengan materi pembelajarannya adalah satuan pengukuran panjang, luas dan volum pada semester I tahun 2005/2006. Guru matematika dan siswa kelas III SMP Nusantara Tuntang sebagai subyek penelitian. Sedangkan guru matematika yang mengajar di kelas I bertugas sebagai pengamat. Penelitian ini menggunakan 3 siklus. Penelitian diawali dengan menyusun rencana tindakan, mempersiapkan alat bantu permainan dan instrumen penelitian lainnya. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran disajikan dalam bentuk hasil diskusi dengan pengamat, sedang keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran dilaksanakan melalui tes kelompok dan individu. Hasil refleksi setiap siklus digunakan sebagai dasar perencanaan tindakan siklus berikutnya.
Melalui diskusi antara penulis dan pengamat dihasilkan beberapa pemecahan masalah berkaitan dengan cara penyajian guru dan pemahaman siswa dalam mengikuti pelajaran dengan metode permainan. Secara umum penelitian ini berdampak positif terhadap pemahaman konsep satuan pengukuran panjang, luas dan volum pada siswa SMP Nusantara Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2005/2006. Hal ini terlihat pada daya serap rata-rata siswa 88,78%, ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 97,56% > 85% dan kemampuan mengajar guru termasuk baik dengan skor 3,11.
Penulis menyarankan kepada rekan sejawat agar guru matematika dapat melatih diri dalam penerapan Action Research di sekolah tempat bertugas secara berkelanjutan dan berkesinambungan untuk peningkatan mutu pendidikan. Selain itu guru aktif menghimpun berbagai pengalaman yang pernah ditemui dan mencatatnya untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa.
Setelah melaksanakan penelitian tindakan kelas ini dapat diambil simpulan bahwa model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika dan aktivitas siswa khususnya pada materi pokok lingkaran untuk kelas VIIIA semester II di SMP Negeri 10 Tegal. Disarankan guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan model STAD karena dapat melatih siswa untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam berpikir dan bekerja sama dalam tim.