ABSTRAK
Kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep dalam mata pelajarn matematika merupakan salah satu factor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Oleh karena itu diperlukan suatu tindakan yang memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Salah satu pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran berbasis masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimanakah model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP pokok bahasan bangun ruang sisi datar”. Lebih spesifik tujuan dari penelitian adalah : (1) meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang sisi datar, (2) untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dan dan kegiatan mengajar guru dalam usaha untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Sintaks pembelajaran berbasis masalah terdiri dari 5 tahap . Tahap 1: Mengoriantasi siswa pada masalah, Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar, Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual dan kelompok, Tahap 4 : Mengembangkan dan meyajikan hasil karya, tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Setting penelitian adalah SMP N 5 Semarang dengan subyek penelitian adalah kelas VIII B yang berjumlah 42 siswa (18 siswa putra dan 24 siswa putri). Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan tahapan tiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajarn berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I belum menunjukkan hasil yang optimal dalam meningkatkan hasil belajar, oleh karena itu dilakukan siklus II. Pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan antara lain: Pada siklus I yang tuntas belajar sebanyak 32 siswa dengan prosentase ketuntasan klasikal 76,19% denagn niali rata-rata kelasnya 76,36 dan pada siklus II banyaknya siswa yang tuntas adalah 35 siswa dengan prosentase ketuntasan klasikal 88,1% dengan nilai rata-rata kelasnya 81,7 %. Aktivitas siswa selama pembelajaran mengalami peningkatan setiap siklusnya, dari 61,1% pada siklus pertama menjadi 72,2% pada siklus kedua. Hopotesis tindakan dan indikator kinerja telah tercapai sehingga tidak prlu dilaksanakan siklus selanjutnya.
Simpulan dari penelitian ini adalah : (1) Model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 5 Semarang sub pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok tahun pelajaran 2006/2007, (2) Dengan model pembelajaran berbasis masalah aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Saran dari penelitian ini adalah : (1) Meskipun penelitian tindakan kelas ini hanya sampai 2 siklus dan sudah mencapai hipotesis tindakan, namun guru hendaknya terus mengadakan penelitian selanjutnya agar kemampuan siswa lebih meningkat lagi, (2) Siswa dibiasakan untuk belajar kelompok dalam menyelesaikan masalah atau tugas tertentu bagi keberhasilan belajarnya. Karena belajar kelompok merupakan cara yang efektif untuk melatih sifat kesosialan siswa, antara lain : menghargai pendapat teman, memberikan keempatan berbicara kepada teman, tidak menang sendiri dan saling membantu, (3) Siswa perlu dilatih untuk berani mengemukakan pendapat di depan teman-temannya dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat/idenya. Setiap pelaksanaan tugas kelompok beberapa siswa sebagai perwakilan menyajikan hasil karya kelompoknya dan menjelaskannya di depan kelas ( presentasi).