Abstrak
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpeluang untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, namun belum dilakukan secara intensif usaha pengembangannya, sehingga belum dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi komoditas basis dan menetapkan komoditas unggulan HHBK, serta menyusun strategi pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2010 di Kabupaten Humbang Hasundutan. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive, yaitu daerah dipilih secara cermat, sehingga sesuai dengan tujuan penelitian. Metode pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan metode snowball sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 (dua puluh) orang stakeholders yang terdiri dari 3 (tiga) pedagang besar, 7 (tujuh) pedagang pengumpul, dan 10 (sepuluh) petani pengumpul.
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa komoditas basis HHBK di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah kemenyan. Komoditas kemenyan tergolong dalam kelompok komoditas unggulan tingkat kabupaten karena termasuk dalam kategori NU2. Strategi pengembangan komoditas unggulan kemenyan terutama dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya melakukan program penanaman dan budidaya kemenyan secara intensif, didirikannya industri pengolahan getah kemenyan, menetapkan harga jual terendah dan tertinggi untuk setiap klasifikasi getah kemenyan, membentuk asosiasi pedagang besar kemenyan dan KUD yang khusus menangani komoditas kemenyan, serta memberikan akses dan kemudahan kepada pedagang besar lokal untuk menjual getah kemenyan secara langsung ke pasar internasional.
Kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung pelaksanaan beberapa strategi pengembangan tersebut, di antaranya kebijakan kelembagaan, pemberian insentif kepada stakeholders kemenyan, kebijakan penetapan harga jual kemenyan, dan kebijakan peningkatan peran pemerintah daerah, provinsi, dan pusat.