SARI
Banyaknya jumlah anak terlantar yang ada di Wilayah Kota Semarang, membuat kita untuk membuka mata, inilah fakta yang harus mendapatkan perhatian baik dari pemerintah maupun dari masyarakat sekitarnya. Salah satu penyebab banyaknya anak terlantar adalah karena ketiadaan biaya sehingga mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah. Melihat kenyataan seperti itu, maka pemerintah harus melakukan tindakan agar anak-anak tersebut dapat diberdayakan dan dapat mandiri untuk masa depannya. Dan kita tidak dapat lagi mengandalkan pendidan formal untuk mengatasi permasalahn ini, melalui Pendidikan non formal anak-anak yang putus sekolah dapat diberdayakan. Melalui Panti Asuhan mereka bisa mendapatkan ketrampilan, dengan ketrampilan tersebut mereka mampu menangani suatu pekerjaan sesuai jenis ketrampilan dan bakatnya, dengan demikian pelatihan ketrampilan merupakan alternative menuju lapangan pekerjaan dan dapat mengurangi banyaknya anak terlantar di Wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.
Permasalahan yang berkaitan dengan upaya pemberdayaan anak terlantar adalah (1) Bagaimanakah peranan Panti Asuhan Wira Adi Karya di Ungaran dalam upaya pemberdayaan anak melalui pendidikan non formal, (2) Apakah faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi pengurus Panti Asuhan Wira Adi Karya dalam upaya pemberdayaan anak melalui pendidikan non formal., dan (3) Bagaimanakah persepsi masyarakat terhadap upaya pemberdayaan anak melalui pendidikan non formal yang dilakukan Pegawai Panti Asuhan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif dimana penelitian ini memaparkan berbagai data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Untuk mendapatkan validitas data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data itu Dalam penelitian ini analisis yang digunakan bersifat deskriptif analisis yang dilakukan dengan 4 tahap, antara lain (1) Pengumpulan data (2) Reduksi (3) Sajian dan (4) Penarikan kesimpulan atau verifikasi data yaitu langkah terakhir dari analisis data.
Hasil yang diperoleh setelah peneliti melakukan penelitian adalah Panti Asuhan Wira Adi Karya memberikan bekal hidup kepada anak-anak terlantar yang putus sekolah dengan cara memberikan bimbingan ketrampilan, bimbingan sosial, bimbingan fisik dan bimbingan mental. Setelah anak-anak tersebut mempelajari bimbingan ketrampilan, maka diharapkan mereka dapat memanfatkan ketrampilan yang mereka miliki secara maksimal. Banyaknya jumlah alumni panti yang bekerja sesuai dengan ketrampilan masing-masing, merupakan bukti bahwa Panti Asuhan Wira Adi Karya telah berhasil memberdayakan anak-anak terlantar tersebut, sehingga mereka dapat mandiri dengan ketrampilan yang dimiliki. Upaya pemberdayaan anak terlantar yang ada di Wilayah Semarang, Karisidenan Pati, Pekalongan dan Batang ini tidak terlepas dari campur tangan Pemerintah sebagai sumber dana guna mewujudkan visi dan misi dari Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran.
Faktor-faktor yang menghambat dan menghambat panti asuhan Wira Adi Karya dalam upaya pemberdayaan anak melalui pendidikan non formal antara lain sebagai berikut : (1) faktor yang menghambat, faktor yang menghambat panti asuhan Wira Adi Karya dalam upaya pemberdayaan anak melalui pendidikan non formal adalah biaya pemeliharaan yang tidak sesuai dengan jumlah gedung, faktor perbedaan jenjang pendidikan anak asuh ( SD s/d SMA), kondisi lingkungan sosial dan ekonomi keluarga yang tidak teratur diubah menjadi normatif, belum tersalurnya anak asuh sesuai dengan ketrampilan (2) Faktor yang mendorong panti asuhan Wira Adi Karya dalam upaya pemberdayaan anak melalui pendidikan non formal adalah tersedianya pedoman umum silabus, tersedianya sarana dan prasarana panti asuhan wira adi, perangkat peraturan atau per undang-undangan dalam penanganan anak terlantar, dukungan atau kerja sama pemerintah kabupaten atau kota, instruktur ketrampilan yang sesuai dengan bidang ketrampilan yang diberikan, area panti yang luas dengan gedungnya, adanya kerja sama dengan pihak ke-3 misalnya bengkel, garment, salon dan lain-lain.
Respon atau persepsi masyarakat sekitar tentang peran panti asuhan Wira Adi Karya Ungaran dalam upaya pemberdayaan anak melalui pendidikan non formal sangat baik yaitu Panti Asuhan Wira Adi Karya dapat memberdayakan anak-anak yang putus sekolah dengan memberikan ketrampilan, dan ketrampilan ini dapat mereka manfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya sehari hari dan dapat membantu kubutuhan orang tua juga keluarganya. Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran juga telah berhasil memberdayakan anak-anak yang terlantar karena putus sekolah sehingga menjadi anak yang mandiri dan berkualitas tinggi.
Adapun saran dari hasil penelitian ini ditujukan bagi semua pihak terutama bagi pihak Pemerintah, diharapkan Pemerintah memberikan penambahan dana untuk perbaikan dan perawatan sarana dan prasaranan yang ada di Panti dan memberikan modal kepada anak asuh panti atau alumni Panti asuhan agar mereka dapat mandiri.
Saran bagi pihak panti Asuhan, perlu peningkatan kualitas SDM bagi tenaga instruktur dan pembimbing agar dalam memberikan ilmu pengatahuan secara profesional, adanya pengingkatkan mutu dan kualitas para anak asuhnya, mengadakan pengkajian silabus untuk peningkatan program pelayanan secara profesional, adanya penambahan waktu untuk kegiatan Praktek Kerja Lapangan. Dan saran bagi anak asuh Panti, diharapkan anak asuh dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan Panti. Selain itu mereka juga harus dapat menyesuaikan semua kebiasaan atau pola hidup yang telah terjadwal dan terencana oleh pihak panti.Saran yang disampaikan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota maka koperasi perlu menambah jumlah simpanan wajib anggota dan melakukan penyuluhan tentang koperasi kepada anggota, agar anggota dapat berpartisipasi aktif dalam koperasi.