ABSTRAK
Aktivitas dan hasil belajar Biologi siswa semester gasal kelas VII SMP Negeri 27 Semarang tahun ajaran 2005/2006 kurang maksimal. Hal ini diduga oleh karena kurangnya guru dalam memberikan kesempatan pada siswa untuk bereksplorasi dalam rangka menemukan sendiri gejala atau fenomena alam yang terjadi. Selain itu, guru cenderung mengabaikan pengetahuan awal yang dimiliki siswa, sehingga diterapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) model conceptual change. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 27 Semarang pada konsep pengelolaan lingkungan dengan penerapan pendekatan JAS model conceptual change.
Penelitian dilakukan di kelas VII B dan VII C yang mewakili kelas non unggulan karena memiliki tingkat aktivitas dan hasil belajar paling rendah bila dibandingkan dengan kelas non unggulan lain, dan kelas VII G sebagai kelas unggulan. Penelitian ini adalah penelitian pseudo-eksperimen yang dirancang dengan metode pretest and postest design. Penelitian ini terdiri atas tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap observasi.
Data penelitian ini berupa aktivitas siswa, hasil belajar siswa, kinerja guru selama pembelajaran, dan tanggapan siswa serta tanggapan guru terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini di analisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif persentase. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu tercapainya angka aktivitas siswa minimal mencapai kategori angka 7 dan minimal 85% siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 65.
Aktivitas siswa yang dicapai kelas VII B yaitu kategori 7 (88,1%) dan 8 (11,9), kelas VII C kategori 7 ( 14,29%), 8 (80,95%) dan 9 (4,76%), dan kelas VII G kategori 7 (11,9%), 8 (45,24%), 9 (40,48%), dan 10 (2,38%). Ketuntasan klasikal kelas VII B, VII C, dan VII G berturut-turut 90.48%, 85.71%, dan 97.62% dengan nilai rata-rata 73.63, 70.95, dan 86.64. Kinerja guru kelas VII B dan VII C mencapai kategori huruf B dan kelas VII G mencapai kategori huruf A.
Diketahui bahwa baik siswa maupun guru tertarik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dengan penerapan pendekatan JAS model conceptual change. Simpulan dari penelitian ini adalah pendekatan JAS model conceptual change pada konsep pengelolaan lingkungan yang diterapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 27 Semarang.
Pembelajaran dengan pendekatan JAS pada pelaksanaannya selalu terkait dengan obyek nyata dan eksplorasi lingkungan sekitar sehingga membutuhkan lebih banyak tenaga, waktu dan biaya serta menuntut siswa untuk selalu aktif. Oleh karena itu hendaknya dilakukan sosialisasi tentang pendekatan JAS sebelum diterapkan dan mempertimbangkan obyek Biologi yang akan dibelajarkan dengan pendekatan tersebut.