ABSTRAK
Adapun faktor yang mempengaruhi, diantaranya: (1) Kurangnya ketajaman penalaran dan kurangnya algoritma pada diri siswa, (2) Kurangnya motivasi dan minat belajar siswa, (3) Kurangnya prasyarat pendukung dalam diri siswa. Hal tersebut di atas merupakan hasil pengamatan yang peneliti peroleh dari daftar nilai matematika pokok bahasan statistika kelas II di SMP Kartiyoso Semarang pada tahun ajaran 2003/2004, yang perolehan nilainya berkisar antara 3,0 sampai 5,0 atau rata-ratanya 4,5 dan hanya 20 % siswa yang tuntas belajar. Dari latar belakang tersebut penulis mempunyai rumusan masalah apakah dengan penggunaan metode "pendekatan ketrampilan proses" dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 2 B SMP Kartiyoso Semarang pada pokok bahasan statistika? Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran tersebut faktor utamanya adalah dari siswa. Maka guru seyogyanya mengetahui prinsip-prinsip pengaktifan siswa dala belajar dengan membuat pelajar itu menantang, merangsang daya cipta untuk menemukan, serta mengesankan.
Dalam penelitian ini penulis mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pokok bahasan statistika kelas 2 B SMP Kartiyoso Semarang tahun ajaran 2004/2005 melalui metode "pendekatan keterampilan proses".
Lokasi penelitian di SMP Kartiyoso Semarang dengan subyek penelitian siswa kelas II B tahun ajaran 2004/2005. Faktor yang diteliti adalah hasil belajar siswa pokok bahasan statistika, keaktifan siswa, dan motivasi siswa. Cara pengumpulan data yaitu dengan post tes dan angket. Rencana tindakan yang akan dilaksanakan ditempuh dalam dua siklus mencakup tahapan perencanaan, implementasi, observasi, refleksi dan analisis. Setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan, setiap pertemuan 2 × 45 menit. Indikator yang ditetapkan yaitu nilai rata-rata siswa ≥ 6,0 dan ketuntasan belajar ≥ 70 %, keaktifan dan motivasi siswa ≥ 75 %.
Hasil dari penelitian nilai rata-rata siswa pada siklus I mencapai 5,55 dengan ketuntasan belajar 40 %, keaktifan dan motivasi siswa masing-masing 69,2 % dan 63,8 %. Pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 6,8 dengan ketuntasan belajar 76 %, keaktifan dan motivasi siswa masing-masing 79,2 % dan 78,6 %.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut hasil belajar siswa pokok bahasan statistika dengan menggunakan metode "pendekatan ketrampilan proses" dapat ditingkatkan. Maka dalam pembelajaran matematika pokok bahasan statistika jika banyak siswa yang mengalami kesulitan, sebaiknya menggunakan metode "pendekatan ketrampilan proses".