ABSTRAK
Persepsi merupakan poses pengamatan seseorang yang berasal dari komponen kognisi. Individu yang memiliki pesepsi positif atau baik tentang suatu objek, maka ia akan memiliki motivasi belajar yang positif atau baik.
Kurikulum yang dilaksanakan oleh SPMA H. Moenadi Ungaran khususnya dan Departemen Pertanian pada umumnya pendidikan jasmani tidak termasuk dalam mata pelajaran yang dilaksanakan dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Di SPMA H. Moenadi pendidikan jasmani hanya dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang sifatnya pilihan/tidak wajib, bertujuan untuk menggali potensi siswa dibidang olahraga dan menjadi wadah bagi siswa menyalurkan potensi non akademik.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui persepsi guru dan siswa Sekolah Pertanian Menengah Atas H. Moenadi Ungaran terhadap pendidikan jasmani tahun ajaran 2008/2009.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SPMA H Moenadi yang berjumlah 18 orang dan seluruh siswa SPMA H Moenadi yang berjumlah 220 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ada dua yakni total sampling untuk subjek guru yang berjumlah 18 orang dan purposive sample untuk subjek siswa yang berjumlah 80 siswa. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas untuk persepsi guru dan siswa SPMA H Moenadi dan variabel terikat untuk pendidikan jasmani. Penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitian tidak perlu merumuskan hipotesis.
Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah Persepsi guru terhadap pendidikan jasmani adalah 0,7344 atau 73,44%. Dengan demikian persepsi guru terhadap pendidikan jasmani termasuk dalam kategori baik. Persepsi siswa terhadap pendidikan jasmani adalah 0,7603 atau 76,03%. Dengan demikian persepsi siswa terhadap pendidikan jasmani termasuk dalam kategori baik.
Saran yang dapat diberikan peneliti untuk guru agar selalu memberikan pemahaman yang positif tentang pendidikan jasmani terhadap siswa, untuk siswa persepsi yang baik terhadap pendidikan jasmani untuk tetap dipertahankan walaupun kebutuhan akan pendidikan jasmani di sekolah belum sepenuhnya terpenuhi, dan untuk Departemen Pertanian persepsi guru dan siswa SPMA H Moenadi yang baik terhadap pendidikan jasmani hendaknya dapat diimbangi dengan memasukkan pendidikan jasmani ke dalam kurikulum sehingga nilai pendidikan jasmani juga tercantum dalam rapor siswa seperti mata pelajaran yang lain.