Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

27. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu Dan Pendapatan Keluarga Dengan Pola Konsumsi Pangan Anak Balita Di Desa Meger Kecamatan Ceper


ABSTRAK

Setiap orang memerlukan makanan yang baik yaitu makanan yang mengandung gizi baik. Jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh seseorang yang menjadi sumber masukan zat gizi bagi tubuh ditentukan oleh berbagai faktor, baik faktor sosial, budaya, kebiasaan, kesukaan, pengetahuan dan tingkat pendidikan, maupun faktor ekonomi. Di desa Meger terdapat 173 bayi dan balita. 5,8% anak memiliki BB dibawah garis merah, 38,7% berada di garis kuning. Status gizi balita dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan gizi ibu, selain kondisi tersebut tingkat ekonomi keluarga juga mempengaruhi status gizi balita. Dalam penelitian ini diharapkan bahwa dengan tingkat pengetahuan gizi yang tinggi dan pendapatan keluarga yang tinggi pula maka pola konsumsi pangan balita akan baik. Permasalahan penelitian (1) Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten (2) Seberapa besar hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten. Tujuan penelitian (1) Mengetahui gambaran tentang pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga dan pola konsumsi pangan balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten. (2) Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten (3) Mengetahui seberapa besar hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten.

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita usia 1 sampai 5 tahun di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten dengan jumlah populasi adalah 105 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling yaitu suatu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan mencampur semua subyek dalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 74 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan gizi (X1) dengan indikator memahami dan mengerti sumbangan yang diberikan oleh berbagai macam pangan, pengertian angka kecukupan gizi. Pendapatan keluarga (X2) dengan indikator batasan tingkat pendapatan keluarga. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pola konsumsi pangan anak balita dengan indikator menu seimbang, porsi makanan, bahan makanan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase dan korelasi ganda, analisi deskriptif persentase digunakan untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran tentang tingkat > Rsehingga Hipotesis kerja/Ha diterima dan Ho ditolak. Uji lanjutannya adalah uji F dan diperoleh hasil F20,708 > Fpengetahuan gizi, pendapatan keluarga dan pola konsumsi pangan anak balita yang ada di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten, korelasi ganda digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan balita dilanjutkan dengan uji F yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan natara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita. Dari hasil perhitungan deskriptif persentase diperoleh (1) tingkat pengetahuan gizi: 33 responden (44,6%) dengan tingkat penegtahuan gizi baik, 35 responden (47,3%) dengan tingkat pengetahuan gizi cukup baik, 6 responden (8,1%) dengan tingkat pengetahuan gizi kurang baik, setelah dihitung rata-rata diperoleh rata-rata 62,6 sehingga tingkat pengetahuan gizi ibu rata-rata adalah cukup baik. (2) Pendapatan keluarga: 28 responden (37,8%) dengan tingkat pendaptan tinggi, 35 responden (47,3%) dengan tingkat pendapatan sedang, 11 responden (14,9%) dengan tingkat pendapatan rendah, setelah dihitung rata-rata diperoleh rata-rata 750.000 sehingga pendapatan keluarga responden rata-rata adalah sedang. (3) Pola konsumsi pangan: 52 responden (70,3%) dengan pola konsumsi baik dan 22 responden (29,7%) dengan pola konsumsi tidak baik, setelah dihitung rata-rata diperoleh rata-rata 74,3 maka pola konsumsi pangan responden rata-rata adalah baik. Dan dari hasil perhitungan korelasi ganda diperoleh R hitung 0,368 dan Rtabel 0,227 dalam taraf signifikansi 5% karena Rhitung table hitung tabel 3,15 sehingga hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita sangat signifikan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Tingkat pengetahuan gizi responden dikategorikan dalam tingkat cukup baik dengan jumlah responden 35 (47,3%), pengetahuan gizi baik 33 responden (46,6%), pengetahuan gizi kurang baik 6 responden (8,1%) dan rata-rata pengetahuan gizi responden adalah 62,6 sehingga tingkat pengetahuan gizi responden rata-rata adalah cukup baik. Pada tingkat pendapatan keluarga responden dikategorikan dalam tingkat sedang dengan jumlah responden 35 (47,3%), pendapatan tinggi 28 responden (37,8%), pendapatan rendah 11 responden (14,9%) dan rata-rata pendapatan responden sebesar 750.000 sehingga rata-rata pendapatan keluarga responden dalam kategori sedang. Untuk pola konsumsi pangan balita dalam kategori baik dengan jumlah responden 52 (70,3%) dan pola konsumsi tidak baik 22 responden (29,7%) dan untuk rata-rata pola konsumsi 74,3 maka rata-rata pola konsumsi pangan dalam kategori baik. (2) Ada hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten (3) Ada hubungan positif bermakna antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten.(4) Ada hubungan yang sangat signifikan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita karena Fhitung > Ftable. Saran(1) Iburumah tangga agar lebih memperdalam lagi pengetahuannya tentang gizi agar dapat menyediakan makanan lebih baik lagi.(2) Bagi kader posyandu agar lebih aktif lagi dalam memberikan penyuluhan gizi agar ibu dapat menyediakan makanan yang mengendung semua unsur gizi.
File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi