ABSTRAKS
Pelapisan dengan hasil yang tebal yang tidak merata akan menimbulkan terjadinya porositas pada lapisan, sehingga akan berakibat terjadinya proses korosi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Adakah pengaruh variasi temperatur proses pelapisan metode metode Hot Dip Galvanizing terhadap tebal lapisan, struktur mikro dan korosi pada baja karbon rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur proses pelapisan metode Hot Dip Galvanizing terhadap tebal lapisan, struktur mikro dan korosi pada baja karbon rendah.
Dalam penelitian ini menggunakan baja karbon rendah yang mengandung kadar 0,142% C; 0,098% Si; 0,552% Mn; 0,011% P; 0,036% S; 0,368% Cr; 0,08% Mo; 0,07% Ni, 0,00% V; dan 0,00% Al, 0,05W%, 0,00%Ti dan 0,01%Nb. Sedangkan variasi temperatur pelapisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4400C, 4500C dan 4600C. Kemudian dilakukan proses pelapisan dengan metode Hot Dip Galvanizing, pengujian struktur mikro, pengujian kekerasan mikro dan pengujian korosi.
Hasil penelitian tentang tebal lapisan untuk temperatur 4400C, 4500C dan 4600C mempunyai ketebalan lapisan rata-rata sebesar 139,875 μm, 159,55 μm dan 173,04 μm. Untuk raw materials mempunyai nilai kekerasan sebesar 203,76 kg/mm2. Nilai kekerasan didaerah Eta Layer (jarak0,04 mm) pada spesimen Hot Dip Galvanizing dengan temperatur 4400 C, 4500 C dan 4600 C sebesar 139,16 kg/mm2, 125,08 kg/mm2 dan 77,21 kg/mm2. Nilai kekerasan didaerah Zeta Layer (jarak0,08 mm) pada spesimen Hot Dip Galvanizing dengan temperatur 4400 C, 4500 C dan 4600 C sebesar 151,35 kg/mm2, 139,16 kg/mm2 dan 89,55 kg/mm2. Nilai kekerasan didaerah Delta Layer (jarak0,12 mm) pada spesimen Hot Dip Galvanizing dengan temperatur 4400 C, 4500 C dan 4600 C sebesar 170,25 kg/mm2, 151,35 kg/mm2 dan 115,87 kg/mm2.
Untuk pengujian struktur mikro, pada raw materials terdiri dari pearlite dan ferrite, dimana kristal ferrite-nya terlihat jauh lebih banyak dibandingkan kristal pearlite. Pada spesimen Hot Dip Galvanizing temperatur 4400 C terlihat bahwa lapisan Zn tidak terlapisi secara merata dan terbentuk secara stratifi (berlapis). Dan lapisan Zn tersebut semakin meningkat/tebal sampai pada spesimen Hot Dip Galvanizing temperatur 4600 C. Untuk raw materials pada spesimen Hot Dip Galvanizing temperatur 4400 C, 4500 C dan 4600 C tidak terjadi perubahan struktur mikro.
Semakin besar temperatur pelapisan semakin besar pula hasil tebal lapisannya tetapi nilai kekerasannya juga menurun. Untuk hasil uji korosi raw materials mempunyai nilai laju korosi rata- rata sebesar 4,035 MPY. Spesimen HDG 4400 C, 4500 C dan 4600 C mempunyai nilai laju korosi rata- rata sebesar 7,945 MPY, 5,96 MPY dan 3,72 MPY. Semakin tebal hasil lapisan semakin kecil pula laju arus korosinya. Berdasarkan teori proses pelapisan dengan metode Hot Dip Galvanizing berfungsi melindungi logam dari korosi.
Simpulan dari hasil penelitian ini adalah semakin besar temperatur pelapisan maka semakin tebal pula hasil lapisannya tetapi nilai kekerasannya menurun. Dan semakin tebal lapisannya maka semakin kecil nilai arus laju korosinya. Sehingga semakin tebal lapisan efektif melindungi logam dari korosi namun perlu juga diperhatikan tentang nilai kekerasannya.