Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis dengan prevalensi tinggi. Terapi DM rumit serta perlu waktu seumur hidup sehingga dibutuhkan tanggapan masyarakat yang didukung dengan pengetahuan (knowledge) dan sikap (attitude) yang baik terhadap DM. Pada kenyataannya masyarakat tidak selalu memahami penyakit DM ini sehingga berdampak pada sikap masyarakat terhadap DM, karena pemahaman pengetahuan seseorang mempengaruhi sikap yang diambil.
Telah dilakukan penelitian di kota Semarang pada bulan Juli 2010 untuk mengamati perbedaan pengetahuan dan sikap kelompok penderita dan kelompok non penderita terhadap DM. Responden dalam penelitian ini adalah kelompok penderita dan kelompok non penderita yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik sampling yang dipakai adalah probability simple random sampling bagi 40 penderita diabetes mellitus dan non probability purposive sampling bagi 40 non penderita diabetes mellitus. Data pengetahuan dan sikap kedua responden diambil dengan alat kuisioner yang telah tervalidasi dan terbukti reliabilitasnya. Analisa data dilakukan dengan deskriptif kuantitatif dan uji t-test.
Hasil yang didapatkan setelah dilakukan uji t-test untuk melihat ada tidaknya perbedaan, terlihat bahwa responden kelompok penderita dan kelompok non penderita memiliki pengetahuan yang tidak berbeda bermakna. Namun sikap terhadap DM terdapat perbedaan bermakna, yaitu responden kelompok non penderita bersikap lebih baik daripada kelompok penderita.
