403. Motivasi Guru Agama Terhadap Pengembangan Prestasi Anak Didik
ABSTRAK Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh motivasi. Dalam proses mengajar merupakan kegiatan pokok atau mutlak disekolah, karena melalui proses tersebut akan mencapai tujuan pendidikan, dalam upaya mebentuk perubahan tingkah laku dan pengembangan prestasi anak didik. Banyak anak didik yang tidak berkembang kerena tidak diperoleh motivasi yang tepat. Motivasi adalah kondisikondisi atau keadaan yang mengaktifkanatau memberi dorongan kepada makhlumakhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasimotivasi tersebut. Dalam menghadapi berbagai permasalahan tersebut maka tugas seorang guru sebagai motivator dalam kegiatan mengajar yang mempunyai tanggung jawab sangat penting dalam menuntaskan kesulitan belajar. Motivasi dibagi menjadi dua 2 yaitu motivasi intirnsik (motivasi yang berada dalam dari dalam diri anak) dan motivasi ikstrinsik (motivasi yang berasal dari luar diri anak). Yang termasuk motivasi intirnsik adalah adanya kebutuhan, adanya pengetahuan tentang kemajuannya sendiri dan adanya aspirasi atau cita-cita. Sedangkan yang dimaksud motivasi ikstrinsik adalah pujian, hukuman, hadiah, penghormatan, dan lain-lain. Tujuan yang ingin dicapai dalam skripsi ini adalah Bagaimana upaya guru agama dalam memotivasi pengembangkan prestasi anak didik di SDN 3 Karangbesuki. Bagaimana upaya guru agama mengetahui pengembangan prestasi belajar anak didik di SDN 3 Karangbesuki, Apakah faktor pendukung dan penghambat guru agama dalam pengembangan prestasi anak didik di SDN 3 Karangbesuki. Penelitian yang penulis lakukan adalah termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif, dan dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, interview, dan dekumentasi. Sedangkan untuk analisis deskriptif kualitatif yaitu berupa data-data yang tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi guru agama dalam meningkatkan kualitas untuk belajar anak didik di SDN 3 Karangbesuki sebagian besar karena faktor lingkungan sekolah yaitu sarana media untuk mengajar kurang mendukung, faktor keluarga yaitu lemahnya ekonomi, kurangnya pengawasan orang tua, ketidak harmonisan keluarga. Dalam hal mengatasi hal tersebut guru berupa memberikan berbagai bentuk motivasi, bimbingan, dorongan belajar. Dengan memberikan hadiah, pujian, ulangan, kompetisi dan lain-lain. Hasil prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar, setelah diberikan motivasi tersebut mengalami peningkatan 65%. Jadi motivasi yang diberikan oleh seseorang guru sangat baik untuk perkembangan prestasi dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik
