Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

455. Pola Asuh Anak Dalam Keluarga Berpoligami

ABSTRAK Poligami merupakan suatu fenomena yang beredar dalam masyarakat yang menimbulkan berbagai pendapat pro dan kontra. Poligami lebih cenderung menonjolkan aspek normatif, yaitu mengenai ketentuan hukum yang seharusnya (boleh tidaknya/sah tidaknya) menurut syari’at Islam dan hukum pemerintah akan tetapi, Poligami telah dibenarkan dalam agama, adat dan perundang-undangan dengan syarat-syarat tertentu. Fenomena ini pasti taklepas dari masalah pola asuh anak baik dari segi ekonomi, pendidikan, sosial dan tanggung jawab terhadap anak. Yang terkadang akibat dari fenomena poligami menimbulkan dampak yang sangat besar terutama bagi anak. Seperti dalam hal pelaksanaan pendidikan agama anak, cara mengasuh anak. Biasanya para orangtua yang berpoligami kurang adanya perhatian dalam hal ini. Sebab, mereka mempunyai kesibukan sendiri baik dalam urusan pekerjaan ataupun rumah tangganya dan keterbatasan pengetahuan orangtua. Padahal, sebagai orang tua mempunyai kewajiban dalam mengasuh anak. Karena anak merupakan amanat Allah yang harus dijaga agar tidak terjerumus dalam kenistaan selama hidup didunia. Walaupun terkadang anak menjadi cobaan bagi orangtuanya. Dari sini, kita tahu bahwa peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mengasuh anaknya agar anak mempunyai kepribadian yang luhur. Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan tentang Pola Asuh Anak dalam keluarga Berpoligami di Dusun Cabean Desa Mulyorejo Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah (1) Untuk melihat bagaimana pandangan K.H.M. Aly Bahruddin tentang poligami, (2) Untuk mengkaji bagaimana pola asuh anak dalam keluarga poligami. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka peneliti mengadakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Dimana penelitian ini, lebih mengandalkan manusia sebagai informasi kunci. Selanjutnya, didalam penelitian kualitatif ini melakukan analisa data secara induktif, pengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, dasar penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh dua pihak : peneliti dan subjek penelitian. Bentuk metode pengumpulan data menggunakan Observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa pola asuh anak yang diterapkan keluarga K.H. M. Aly Bahruddin menggunakan metode pola asuh otoriter, pola asuh permisif, pola asuh laissez faire, dan pola asuh demokratis. Akan tetapi, beliau lebih cenderung pada pola asuh otoriter dalam hal penerapan pendidikan agama Islam. Seperti sholat, puasa, dan lain sebagainya. Pola asuh ini brcirika memakskan kehendak dan tidak mau menghormati pendapat orang lain Meskipun dari segi teori memang beliu sudah optimal tetapi, dalam penerapannya masih kurang optimal. Kurang optimalnya pelaksanaan pendidikan agama dan pola asuh anak karena beliau juga menerapkan pola asuh permisif yang berarti beliau mempunyai kesibukan dalam urusan pekerjaan. Seperti masalah mengasuh anak, pendidikan anak mereka lebih mempercayakan pada sekolah, ustadz, ustadzah dan santrinya. Dikatakan permisif sebab orang tua disini berperan sebagai pengambil keputusan yang aktif, penuh arti dan berorientasi pada tujuan dan memiliki derajat kebebasan untuk menentukan perilakunya sendiri. Namun disisi lain orang tua tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan terhadap putra putri mereka, sehingga mereka menyerahkan begitu saja pengasuhan anak-anak mereka kepada masyarakat dan media masa yang ada. Selain itu, anak-anak beliau masih kurang mendapatkan kontrol yang juga bisa disebut pola asuh laissez faire. Sehingga mengakibatkan anak haus akan kasih sayang dan perhatian dari orangtua. Seperti dalam hal perilaku keseharian beliau tidak bisa memntau langsung. Namun, dilihat dari sisi lain, beliau juga menerapkan pola asuh demokratis kepada anak-anaknya guna membentuk kepribadian anak yang luhur. Yang berarti beliau memberi kebebasan terhadap anak. Hal ini dapat dilihat dalam cara mereka bergaul, berpakaian dan sebagainya.
File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi