Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

303.Rasio Reduksi Ureum Dializer 0,90; 2,10

Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
BAB - I
PENDAHULUAN

Gagal ginjal terminal (GGT) merupakan titik akhir dari gangguan faal ginjal yang
bersifat irreversibel, mengakibatkan terjadinya sejumlah perubahan fisiologis yang
tidak dapat diatasi lagi dengan tindakan konservatif, sehingga membutuhkan terapi
pengganti ginjal. Terapi pengganti ginjal terdiri dari hemodialisis, peritoneal dialisis dan
transplantasi ginjal. Saat ini hemodialisis (HD) merupakan terapi pengganti ginjal yang
paling banyak dilakukan dan jumlahnya dari tahun ketahun terus meningkat.
Data dari United State Renal Data System (USRDS) bahwa jumlah GGT yang
menjalani dialisis di Amerika Serikat pada akhir 1991 mencapai 142.488 orang dan
119.085 orang diantaranya menjalani HD. Di Indonesia, berdasarkan data dari PT.
ASKES (1999) ada sekitar 3.000 penderita GGT yang menjalani HD, ini belum termasuk
HD yang dibiayai perusahaan swasta maupun atas biaya sendiri.
Telah diketahui bahwa tidak adekuatnya suatu tindakan hemodialisis akan
meningkatkan mortalitas. Di AS penderita yang mengalami tindakan HD reguler tidak
adekuat 22-24% , di Jepang dan di Eropa 10 – 15 %. Masalah tersebut menjadi sangat
penting karena mortalitas penyakit GGT yang HD reguler terus meningkat, seperti di AS
1981 mortalitasnya 21,0% dan tahun 1988 24,3%. Akibat tidak adekuatnya HD
menyebabkan kerugian materi yang sangat besar dan tidak produktifnya penderita HD
reguler tersebut.
Sebelum HD dilaksanakan haruslah dibuat suatu peresepan (prescription) untuk
merencanakan dosis HD tersebut, dan selanjutnya membandingkannya dengan hasil
HD yang telah dilakukan untuk menilai adekuatnya suatu tindakan HD. Peresepan
hemodialisis bersifat individual, oleh karena setiap penderita HD berbeda dalam hal
berat badan, volume distribusi ureum, jenis dializer yang dipakai, kecepatan aliran
darah, kecepatan aliaran dialisat, jenis dialisat, lama waktu HD, ultrafiltasi yang
dilakukan.
Telah diketahui bahwa Kt/V urea merupakan pedoman yang akurat untuk
merencanakan peresepan HD serta menilai AHD, dan Urea reduction ratio = Rasio
reduksi ureum (RRU) merupakan pedoman yang sederhana dan praktis untuk menilai
AHD.
Kt/V urea adalah dimana Kt merupakan jumlah bersihan urea dari plasma
persatuan waktu dan V merupakan volume distribusi dari ureum V dalam satuan liter, K
adalah klearensi dalam satuan L/menit diperhitungkan dari KoA dializer, serta
kecepatan aliran darah dan kecepatan aliran dialisat, t adalah waktu tindakan HD dalam
satuan menit.
©2003 Digitized by USU digital library 2
Penelitian oleh National Cooperative Dialysis Study (NCDS), merupakan
penelitian prospektif skala luas pertama yang menilai AHD. Re-evaluasi dari data NCDS
menunjukkan bahwa Kt/V kurang dari 0,8 dihubungkan dengan meningkatnya
morbiditas, sedangkan Kt/V 1,0-1,2 dihubungkan dengan mortalitas yang rendah.
RRU adalah persentasi dari ureum yang dapat dibersihkan dalam sekali
tindakan HD. RRU merupakan cara paling sederhana dan praktis untuk menilai AHD,
tetapi tidak dapat dipakai untuk merencanakan dosis HD. Banyak dipakai untuk
kepentingan epidemiologi, dan merupakan prediktor terbaik untuk mortalitas pasien HD
reguler. Kelemahan cara ini karena tidak memperhitungkan faktor ultrafiltrasi, protein
catabolic rate (PCR) dan sisa klirens yang masih ada. National Kidney Foundation-
Dialysis Outcome Quality Initiative (NKF -DOQI) memakai batasan bahwa HD harus
dilakukan dengan RRU ³65%.
Dializer adalah tempat proses berlangsungnya pertukaran zat-zat dan cairan
dalam darah dan dialisat. Material dari membran dializer dapat terbuat dari Sellulose,
Sellulose yang disubstitusi, Cellulosynthetic dan Synthetic.
Dializer dibagi 2 kalsifikasi yaitu dializer standard dan dializer highefficiency/
high-flux. Dializer standart terdiri terdiri dari klearensi ureum <200 menit="" ml="" p="">kecepatan darah yang dipakai £250 ml/menit, low-flux dengan Kuf <15 jam="" ml="" mmhg="" p="">dan membrannya adalah Cuphrophane, celulosa asetat dan hemophane. Dializer highefficiency/
high-flux terdiri dari terdiri dari klearens ureum >200 ml/menit, kecepatan
darah yang dipakai >250 ml/menit, high-flux dengan Kuf >15 ml/mmHg/jam, dan
membrannya adalah Polysulfone, Celuloasa triasetat, dan AN-69.16,18 Dializer high
efificiency adalah dializer yang mempunyai luas permukaan membran yang besar.
Dializer high flux adalah dializer yang mempunyai pori-pori besar dapat melewatkan
molekul yang lebih besar, dan mempunyai permiabilitas terhadap air yang tinggi.
Koeffisient ultrafiltrasi (KUf) adalah spesifikasi dializer, terdiri dari KUf rendah
2,0 , KUf sedang 4,0 dan KUf tinggi dan high flux >10,0. Contoh; KUf 2,0 memerlukan
TMP 500 ml untuk ultrafiltrasi 1000 ml, KUf 8,0 hanya memerlukan TMP 125 ml untuk
ultrafiltrasi 1000 ml.
KoA dializer sama dengan koeffisien luas permukaan transfer adalah
kemampuan penjernihan dalam ml/menit dari urea pada kecepatan aliran darah dan
dialisat tertentu. Luas permukaan membran berkisar 0,5 s/d 2,2 m2. KoA terdiri dari
dializer effisiensi rendah terutama untuk pasien berat badan kecil dengan KoA <500 p="">dializer effisiensi sedang dengan KoA 500-700, dan dializer effisiensi tinggi dengan KoA
>700. KoA equivalen dengan luas permukaan membran, makin luas permukaan
membran semakin tinggi klearensi urea.
Telah diketahui bahwa untuk meningkatkan AHD dapat dilakukan dengan
meningkatkan kecepatan aliran darah, aliran dialisat dan meningkatkan luas
permukaan membran dializer memakai dializer KoA tinggi.
Akhir-akhir ini meningkatkan AHD dapat juga dilakukan memakai 2 dializer yang
dihubungkan secara seri atau secara paralel. Penelitian Ari melaporkan pemakaian 2
coil dializer secara seri dapat mempersingkat lama waktu HD. Penelitian Denninson
menggunakan 2 dializer seri dapat meningkatkan RRU dari 52% menjadi 64%, dan
menyimpulkan 2 dializer seri meningkatkan RRU 23 %. Penelitian Fritz dkk.
melaporkan Kt/V dan RRU dari 2 dializer paralel dan 2 dializer seri tidak mempunyai
perbedaan bermakna dan melaporkan 83% penderita mencapai target AHD dari 2
©2003 Digitized by USU digital library 3
dializer paralel ataupun seri. Gerhartd dkk. Melaporkan bahwa efektifitas 2 dializer seri
dan 2 dializer paralel tersebut sama, tetapi hubungan seri lebih mempunyai
keuntungan praktis.
Pemakaian 2 dializer secara seri belum pernah dilakukan di Indonesia. Atas
dasar itulah penulis berkeinginan untuk melihat bagaimana manfaat 2 dializer secara
seri dalam meningkatkan AHD pada penderita HD reguler yang ada di Medan.

File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi