Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

7. Manajemen Penggunaan Lahan pada Permukiman Nelayan sebagai Pengendali Kawasan Kumuh Wilayah Pesisir

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wilayah pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi perubahan di darat dan laut , potensi sumber daya alam dan kondisi bentang alam yang relatif bervariasi, zona yang prospektus untuk pengembangan budidaya, ekosistem relatif sensitif, tingkat kepadatan yang relatif tinggi, dan masyarakat mayoritas hidup di bawah garis kemiskinan. 
Kondisi ini memicu timbulnya berbagai konflik pada wilayah pesisir, salah satunya mengenai sumberdaya tanah (lahan). Adapun aktivitas - aktivitas manusia pada wilayah ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu permukiman, pertanian, perikanan, industri, pariwisata (bahari), transportasi laut (termasuk pelabuhan), pertambangan dan energi. Dimana semua aktivitas manusia tersebut membutuhkan lahan. Namun Sumberdaya tanah (lahan) bersifat statis (tetap). Semakin beragamnya aktifitas pada wilayah pesisir tanpa dibarengi dengan pengaturan penggunaan lahan tentunya akan memberi dampak pada kerusakan lingkungan pantai seperti maraknya kawasan kumuh yang difokuskan pada  permukiman nelayan  dan merupakan masalah umum tiap – tiap wilayah pesisir di seluruh Indonesia. 
Lahan merupakan salah satu sumberdaya yang mempunyai regenerasi dan asimilasi terbatas. Apabila penggunaannya mengalami over dosis dan tidak sesuai dengan kemampuan fisik lingkungan, tentunya hal ini akan menimbulkan dampak yang berakibat langsung kepada sumber daya manusia. Olehnya itu Allah SWT berfirman dalam Al–Qur’an Q.S. Al- Hud/11 : 61, bahwa :
Mengacu pada RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota) Kelurahan Lappa Tahun 2008 menyebutkan bahwa kebijakan pemanfaatan lahan permukiman sebesar 51,56 %  dari luas wilayah Kelurahan Lappa . Permukiman  yang dimaksud berupa permukiman nelayan yang tersebar di beberapa lingkungan yakni Lingkungan Lappae, Lengkong, Kokoe’, dan Larea - rea. Seperti halnya dengan wilayah pesisir lainnya, kondisi permukiman nelayan yang terdapat pada 4 (empat) lingkungan tersebut  berupa permukiman kumuh. Dimana pengaturan  permukiman nelayan masih bersifat umum dalam artian pengaturan yang dilakukan cenderung sama dengan permukiman di wilayah non pesisir. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Q.S. Al-An’am/6: 108, bahwa :

File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi