ABSTRAK
Agama adalah hasil dari kebudayaan dari manusia. Kemampuan manusia untuk berpikir telah menghasilkan kebudayaan. Agama sebagai hasil pikiran dari manusia seharusnya bisa membawa manusia ke dalam kehidupan yang lebih baik. Pengalaman jemaat Pniel Blimbingsari ditolak oleh masyarakat Bali telah membuat mereka berefleksi dengan mengkontekstualisakan agama Kristen kedalam budaya Bali. Usaha pengkontekstualisasian ini sebagai bentuk jawaban bahwa mereka juga mencintai budaya Bali. Bentuk yang paling nyata terlihat pada kebiasaan warga jemaat yang melakukan setiap kegiatan gerejawi dan dibingkai dalam budaya Bali seperti Natal dan Paskah. Dalam merayakan Paskah, Jemaat Pniel Blimbingsari menghayati dengan cara yang unik. Keunikan perayaan Paskah di jemaat Pniel Blimbingsari terletak pada perayaan dengan mengunjungi makam keluarga. Kunjungan ke makam ini disebut dengan tradisi memunjung. Keunikan ini juga diikuti dengan menghargai budaya lokal. Pada keunikan terebut ada nilai sosial –teologis yang terdapat dalam perayaan tersebut.
Metode yang akan dipakai adalah metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Beberapa alasan GKPB Jemaat Pniel Blimbingsari melakukan tradisi memunjung adalah identitas sebagai orang Bali dan sarana untuk menhormati leluhur.
Kata kunci : budaya, memunjung, gereja dan paskah
File Selengkapnya.....