ABSTRAK
Novel “Imro’ah Inda Nuqthoh Al-Shifr” adalah salah satu karya Nawal El-Sa’adawi. Dalam novel Nawal El-Sa’adawi menceritakan kehidupan seorang perempuan yang bernama Firdaus. Firdaus digambarkan sebagai perempuan yang kuat dalam menjalani kehidupannya. Namun, dibalik kekuatannya tersebut Firdaus harus tunduk pada tradisi yang berlaku dimana setiap perempuan harus patuh terhadap laki-laki, dan pada akhirnya mengharuskan dia sebagai pelacur. Lambat laun dia sadar dan tak mau harga dirinya diinjak-injak oleh kaum pria. Sebagai senjata dalam mempertahankan dirinya, akhirnya Firdaus membunuh seorang laki-laki yang menyebabkan dia masuk penjara dan mendapat hukuman gantung.
Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat 2 rumusan masalah. Pertama, Emosi Syakhsiyah/Halatu Ijabiyah (Emosi yang berdampak Positif) yaitu perasaan pribadi yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita. Meliputi bahagia, pujian, berusaha, membela, kenikmatan, dan cinta. Kedua, Emosi Alimah/Halatu Salbiyah (Emosi yang berdampak Negatif) perasaan yang menimbulkan kesedihan yang ada dalam tokoh-tokoh cerita ini. Meliputi sedih, takut, marah, kecewa, benci, khawatir, bingung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Psikologi Sastra, yang difokuskan pada teori Emosi Sastra milik Ahmad al-Syayib dalam Kritik Sastra. Data yang dihasilakn yaitu, Emosi Syakhsiyah memiliki 6 emosi, antara lain: Bahagia, pujian, berusaha, membela, kenikmatan, dan cinta. Sedangkan Emosi Alimah memiliki 8 emosi, antara lain: sedih, takut, marah, benci, kecewa, khawatir, bingung dan masing-masing emosi memiliki pengaruh terhadap kejiwaan, perilaku, dan perubahan fisik.