Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

125. Penilaian Tingkat Risiko Bencana Banjir Di DAS

BAB I 
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
Sungai adalah sebuah tempat untuk air mengalir dari daratan menuju laut. Sungai sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia dari zaman purbakala sampai zaman  modern  sekarang.  Tidak sedikit  makhluk  hidup  yang menggantungkan hidupnya pada sungai. Namun semakin lama sungai semakin mengalami pendangkalan yang akhirnya tidak dapat lagi menampung air dan akhirnya terjadilah luapan air atau banjir. Definisi dari banjir itu sendiri adalah aliran air sungai yang mengalami peningkatan air yang tingginya melebihi muka air normal, sehingga menyebabkan air melimpas dari palung sungai dan menyebabkan adanya genangan pada area rendah di sisi sungai. Aliran air dari limpasan sungai tersebut yang semakin meninggi, mengalir dan melimpasi muka tanah yang biasanya tidak dilalui aliran air (BAKORNAS PB, 2007).
Banjir  sendiri  dapat  dibagi  menjadi  dua  peristiwa,   yaitu  peristiwa genangan yang berarti peristiwa yang terjadi pada daerah yang biasanya tidak terjadi banjir. Selain itu ada juga peristiwa banjir yang berarti peristiwa yang terjadi karena limpasan air banjir dari sungai yang sudah tidak dapat menampung debit air dan tidak mampu dialirkan oleh sungai. Peristiwa banjir dapat digolongkan bencana apabila mengganggu aktivitas dan kepentingan manusia, namun apabila tidak mengakibatkan gangguan banjir tidak akan menjadi masalah. Saat ini banyak masyarakat yang mendirikan pemukiman dan melakukan banyak aktivitas di bantaran sungai yang menjadi daerah banjir. Banyak sungai-sungai di kota besar yang dijadikan kawasan pemukiman tersebut dan diantaranya adalah kota-kota yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Daerah istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi yang berada di Pulau Jawa yang letaknya berada di bagian selatan berbatasan langsung dengan Jawa Tengah dan Samudra Hindia. Apabila dilihat secara geografis Yogyakarta terletak  pada  8o30’-7o20’  Lintang  Selatan  dan  109o40’-111o0’  Bujur  Timur dengan luas keseluruhan wilayah sebesar 3185,80 km2  menjadikan Yogyakarta
menjadi provinsi kedua terkecil di Indonesia setelah Provinsi DKI Jakarta. Untuk pembagian  secara  administratif  di  Yogyakarta  dibagi  menjadi  5  daerah  yang terdiri dari 4 kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul serta Kabupaten Kulon Progo dan 1 kotamadya yaitu Kota Yogyakarta.
Terdapat beberapa sungai besar di Yogyakarta dan salah satunya adalah Sungai Progo  yang terletak di sebelah barat dari Provinsi Yogyakarta. Untuk sungai-sungai lain yang berada di Yogyakarta diantaranya Sungai Serang, Sungai Boyong-Code, Sungai Winongo, Sungai Gajah Wong, Sungai Opak, Sungai Oya, dan Sungai Bedog. Dengan banyaknya aliran sungai di Yogyakarta menjadikan Yogyakarta tempat yang nyaman dihuni karena memiliki unsur kehidupan yang baik. Namun seiring berjalannya waktu muncul beberapa masalah di Yogyakarta salah satunya banjir. Banyak faktor yang menyebabkan masalah tersebut terjadi salah satunya peningkatan jumlah penduduk. Semakin banyaknya permintaan untuk daerah hunian di Yogyakarta menyebabkan berkurangnya daerah resapan air baik di hulu maupun hilir. Masalah tersebut semakin diperparah dengan banyaknya masyarakat yang masih terbiasa membuang sampah sembarangan terutama di sungai.
Saat   ini   banjir   merupakan   masalah   serius   yang   sering   terjadi   di Yogyakarta.  Hampir  setiap  tahun  saat  musim  hujan  banjir  selalu  terjadi  di kawasan Yogyakarta. Sungai Winongo atau warga Yogyakarta menyebutnya Kali Winongo yang terletak di Kabupaten Sleman pada bagian hulu lalu melewati Kota Yogyakarta dan bermuara di Kabupaten Bantul, yang memiliki luas DAS sebesar
±47,83 km2  merupakan sungai yang memiliki peranan penting terutama untuk masyarakat  yang berada  disekitarnya.  Masyarakat  sering memafaatkan  Sungai Winongo dengan menjadikannya sebagai sumber air untuk mengairi lahan pertanian dan dijadikan lahan perikanan. Selain itu sungai ini juga dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan guna menunjang  peningkatan kualitas hidup masyarakat terutama yang berada di sekitar aliran Sungai Winongo. Namun dibalik berbagai manfaatnya bagi masyarakat Yogyakarta, Sungai Winongo juga pernah membawa musibah. Salah satu musibah yang disebabkan yaitu saat terjadi erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010. Dampak erupsi tersebut dapat dirasakan hingga Kota Yogyakarta karena terjadinya pendangkalan Sungai Winongo yang disebabkan  adanya  endapan  material  erupsi  Gunung Merapi  yang  akhirnya  menyebabkan sungai tersebut tidak dapat menampung aliran lahar dingin dan menyebabkan terjadinya banjir di kawasan sekitar Sungai Winongo.
Bencana banjir menyebabkan timbulnya berbagai masalah dan tentunya menyebabkan kerugian baik itu secara fisik, sosial, ekonomi serta lingkungan. Selain itu banjir juga dapat mengganggu berbagai sektor yang akhirnya menghambat pembangunan daerah. Salah satu sektor yang paling terdampak adanya bencana banjir adalah sektor transportasi. Banjir menyebabkan kerusakan diberbagai fasilitas penunjang transportasi seperti kerusakan jalan, jembatan, dan berbagai gangguan lainnya yang pada akhirnya menyebabkan terhambatnya perekonomian daerah.

1.2.       Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  yang  telah  dijabarkan  dapat  disimpulkan bahwa pemetaan pada daerah  yang rawan banjir pada DAS Sungai Winongo, yaitu  Kabupaten Sleman,  Kota Yogyakarta dan  Kabupaten Bantul  merupakan sesuatu  yang  menarik  untuk  dianalisa.  Dengan  demikian  dapat  ditentukan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a.   Bagaimana  tingkat  bahaya  banjir,  kerentanan  banjir,  dan  kapasitas  yang timbul dari bencana banjir di wilayah DAS Winongo.
b.   Bagaimana tingkat resiko yang ditimbulkan dari bencana banjir pada wilayah DAS Winongo yang meliputi Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.

1.3.       Lingkup Penelitian
Dikarenakan  adanya  keterbatasan  pada  waktu,  dana  dan  kemampuan penulis maka dilakukan pembatasan pada penelitian ini. Batasan tersebut adalah : a.   Diambilnya   lokasi   penelitian   DAS  Winongo   yang   mencakup   wilayah Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.
b.   Data untuk analisis kapasitas berupa jumlah kelembagaan kebencanaan, alat peringatan dini kebencanaan, sosialisasi dan pelatihan kebencanaan, kegiatan pengurangan faktor resiko dan bangunan kesiapsiagaan yang diperoleh dari perangkat pemerintahan tingkat kecamatan dan kelurahan. 
c.   Beberapa data yang digunakan untuk mengetahui nilai bahaya dan kerentanan menggunakan penelitian terdahulu dari Arli (2017) dengan pembaruan data kependudukan menjadi  tahun 2017, data kepadatan penduduk tahun 2017, peta sebaran banjir pada tahun 2017.

1.4.       Tujuan Penelitian
Berdasar dari rumusan masalah yang telah ditentukan, maka penelitian ini memiliki maksud untuk mengetahui letak dan luas wilayah yang terdampak oleh bencana banjir. Selain itu tujuan dari penelitian ini adalah :
a.   Mengukur  tingkat  bahaya,  kerentanan,  dan  kapasitas  pada  DAS  Winongo dengan parameternya masing-masing.
b.   Mengukur tingkat resiko banjir pada DAS Winongo dengan parameter yang terdiri dari bahaya banjir, kerentanan banjir dan kapasitas.

1.5.       Manfaat Penelitian
a.   Manfaat Teoritis
Penelitian ini memiliki manfaat untuk pihak-pihak yang memiliki kepentingan guna pengembangan ilmu dan wawasan mengenai resiko banjir pada DAS Winongo. Informasi yang diperoleh dari   penelitian   ini   ialah   cara   menganalisis   tingkat   kapasitas menggunaan metode skoring dan pembobotan dan hasilnya digunakan untuk mengetahui nilai resiko banjir sesuai dengan pedoman umum pengkajian resiko bencana pada DAS Winongo.
b.  Manfaat Praktis
a)  Masyarakat
Penelitian ini memberikan informasi kepada masyarakat khususnya yang bertempat tinggal di DAS Winongo mengenai tingkat resiko banjir pada daerah-daerah yang berada di DAS Winongo sehingga memberikan kesadaran kepada masyarakat dan lebih mempersiapkan diri apabila terjadi bencana khususnya bencana banjir.
Hasil penelitian ini juga dapat menjadi acuan bagi masyarakat agar lebih sadar dalam menjaga keadaan sungai dan mau mempersiapkan diri guna persiapan menghadapi bencana banjir. Dengan adanya penelitian ini masyarakat dapat mengetahui resiko banjir dan dapat digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan kapasitas guna meminimalisir resiko banjir.
b)  Pemerintah
Dapat digunakan sebagai informasi guna meminimalisir resiko banjir. Pemerintah dapat mengetahui kekurangan pada setiap daerah yang mengakibatkan tingginya resiko banjir pada wilayah tersebut. Penelitian ini juga dapat membantu pemerintah dalam mengambil keputusan untuk upaya mitigasi, penanggulangan dan pengendalian banjir.

File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi