Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

225. Pengaruh Rasio Nilai Pasar, Dividend Yield, Dan Tingkat Bunga Deposito Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Asuransi Di Bursa Efek Jakarta


BAB I
PENDAHULUAN




1.1. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia, pasar modal terus tumbuh yang menandakan bahwa salah satu pasar keuangan domestik bersifat kenyal dan dapat menampung modal yang cukup besar. Dalam beberapa bulan terakhir ini terjadi perkembangan aliran modal yang cukup pesat masuk ke pasar modal Indonesia sehingga indeks saham merangkak naik. Bahkan bursa saham Jakarta dimasukkan sebagai kelompok bursa yang terbaik di dunia.

Perkembangan pasar modal tidak terlepas dari peran serta pemodal (investor) yang melakukan transaksi di pasar modal, baik di pasar perdana (primary market) maupun di pasar sekunder (secondary market). Seseorang atau badan hukum membeli saham selain berharap akan mendapatkan dividen, juga akan memperoleh keuntungan lain dari jual beli saham yang harganya berfluktuasi (Caroko, 2003:80). Dalam melakukan pembelian saham, sebelumnya investor melakukan penilaian dengan baik terhadap emiten (perusahaan). Hal ini perlu dilakukan agar saham yang dibeli, mampu memberikan tingkat return sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu aspek yang menjadi bahan penilaian bagi investor adalah nilai pasar perusahaan. Nilai pasar perusahaan ditunjukkan oleh rasio-rasio nilai pasar (market value ratio) yang meliputi price/earnings ratio, price cash flow ratio, dan market/book ratio (Brigham dan Houston, 2001:102). Rasio-rasio tersebut memberikan petunjuk kepada investor mengenai kinerja perusahaan di masa lalu dan prospeknya di masa yang akan datang. Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan dua rasio yaitu Price/earning ratio (PER) dan market/book ratio (MBR). PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Jika PER suatu saham semakin rendah, maka semakin baik atau murah harganya, karena memberi hasil yang lebih tinggi. Sedangkan MBR menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Jika nilai MBR semakin besar mengindikasikan bahwa pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut pada masa mendatang dan implikasinya adalah harga saham dari perusahaan akan naik, demikian pula sebaliknya.

Jones (2004:261) mengatakan bahwa investor dan analisis sekuritas menghubungkan antara nilai intrinsik saham dan harga pasar saham saat ini. Jika nilai intrinsik saham lebih besar daripada harga pasar saham, maka harga saham tersebut dinilai undervalued dan sebaiknya dilakukan pembelian atau ditahan apabila saham tersebut telah dimiliki. Apabila nilai intrinsik saham lebih kecil dari harga pasar saham, maka saham tersebut dinilai overvalued dan sebaiknya tidak dilakukan pembelian atau dijual apabila telah dimiliki. Jika nilai intrinsik saham sama dengan nilai pasar saham, maka saham tersebut telah dinilai benar dan biasanya transaksi cenderung tidak ada untuk saham tersebut.

Kondisi seperti diatas memungkinkan terjadinya perubahan harga saham setiap saat, karena setiap investor akan memberikan penilaian yang berbeda terhadap nilai intrinsik suatu saham. Penilaian ini sangat dipengaruhi oleh seberapa besar tingkat optimisme para investor terhadap perusahaan (emiten).
Perbedaan optimisme para investor terhadap perusahaan (emiten) akan melahirkan dua pihak yang mempunyai tujuan yang berbeda. Pihak pembeli saham akan menginginkan kenaikan harga saham setelah pembelian saham dilakukan, sementara itu pihak penjual saham menginginkan penurunan harga saham setelah penjualan saham. Perbedaan dari pihak pembeli dan penjual tersebut akan mengakibatkan perubahan harga saham.

Secara teoritis perubahan harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor. Marzuki Usman mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah dividend yield, price earning ratio dan nilai buku (Marzuki Usman, 1990:155). Bagi para investor stabilitas dividen akan lebih menarik dari pada dividend pay out ratio yang tinggi (Sartono, 2001:294). Apabila faktor lain sama, saham yang memberikan dividen yang stabil selama periode tertentu akan mempunyai harga yang lebih tinggi daripada saham yang membayar dividennya dalam persentasi yang tetap terhadap laba.

Perubahan dividend yield akan mempengaruhi harga saham. Jika investor tersebut bermaksud menyimpan saham selamanya, ia mengharapkan dividen saham. Jika investor bermaksud menjual dikemudian hari, ia mengharapkan dividen saham dan keuntungan akibat kenaikan harga saham. Ini berarti apabila dividend yield dari perusahaan yang efisien semakin tinggi maka semakin besar kemungkinan saham itu dinilai tinggi. Hal ini akan membuat investor mau menanamkan dananya pada perusahaan tersebut, sehingga permintaan akan saham tersebut naik yang pada akhirnya menyebabkan harga saham akan naik juga.
Faktor tingkat bunga deposito juga akan mempengaruhi investor di dalam menanamkan dananya pada perusahaan. Apabila tingkat bunga deposito lebih rendah dari return yang diharapkan maka investor akan memilih menginvestasikan dananya pada saham, sehingga harga saham meningkat yang mengakibatkan naiknya harga saham. Begitu pula sebaliknya apabila tingkat bunga deposito lebih tinggi dari return yang diharapkan maka investor lebih memilih menginvestasikan dananya pada bank. Hal ini akan mengakibatkan turunnya permintaan akan saham sehingga harga saham akan turun.

Penelitian-penelitian di pasar modal sudah banyak dilakukan, baik di pasar modal dalam negeri maupun luar negeri. Penelitian di pasar modal ini terus dilakukan karena faktor-faktor yang mempengaruhi pasar modal sangat beragam. Pengaruh dari faktor-faktor tersebut juga bisa berubah sewaktu-waktu sehingga menarik untuk diteliti.

Pasar asuransi di Indonesia tumbuh cukup pesat, dengan perkiraan pada tahun 2007 meningkat diatas 25 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 20 persen. Alasannya, potensi pasar masih cukup bagus dan didukung kecenderungan turunnya suku bunga kredit bank. Saat ini, total perusahaan asuransi di Indonesia mencapai 162 perusahaan, terdiri atas 102 perusahaan asuransi kerugian, 56 asuransi jiwa, dan 4 reasuransi. Dibandingkan dengan negara tetangga seperti di Singapura dan malaysia, jumlah tersebut termasuk besar, tetapi dari segi perolehan premi Indonesia jauh tertinggal dengan negara-negara tersebut. Di Indonesia, rasio premi asuransi terhadap sumbangan
File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi