676. Motivasi Orang Tua Siswa Dalam Menyekolahkan Anak
ABSTRAK Dengan adanya rasa kebanggaan itu, orang tua akan lebih termotivasi lagi dan terlibat dalam upaya membantu anaknya untuk lebih berhasil. Keterlibatan orang tua dan perhatian orang tua terhadap keberhasilan pendidikan anaknya pada gilirannya juga akan dapat memacu dan memotivasi belajar anak. Anak yang merasakan dirinya berhasil akan meningkatkan motivasi belajarnya dan merasa lebih sanggup untuk melakukan internalisasi harapan orang tua ke dalam dirinya. Harapan orang tuanya dapat diterima sebagai harapannya sendiri, yang harus dia upayakan untuk dapat direalisasikan. Motivasi belajar siswa dan motivasi untuk berprestasi dengan sendirinya juga akan meningkat. Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa perilaku individu/masyarakat terbagi menjadi dua bagian, yang pertama perilaku yang tampak, variabel-variabel yang termasuk kedalamnya adalah kenapa, karena siapa, dengan siapa, dan bagaimana masyarakat memilih dan menyekolahkan anak di MI Miftahul Ulum. Yang kedua adalah perilaku yang tidak nampak, variabel-variabelnya antara lain adalah persepsi, ingatan terhadap informasi dan perasaan kepemilikan oleh individu/masyarakat. Dalam penelitian ini permasalahan yang akan diteliti adalah apa motivasi orang tua siswa dalam menyekolahkan anak di MI Miftahul Ulum Kuluran, disamping itu juga membahas tentang faktor-faktor yang mendorong orang tua siswa dalam menyekolahkan anak di MI Raden Patah. dengan tujuan agar mengetahui motivasi dan faktor-faktor motivasi orang tua dalam menyekolahkan anak di MI Miftahul Ulum Kuluran Kecamatan Kalitengah Lamongan. Dengan menganalisis hasil obserafasi, wawancara dengan orang tua siswa serta hasil dari dokumentasi MI Miftahul Ulum Kuluran, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum motivasi orang tua timbul dari dalam diri sendiri (motivasi instrinsik), dan motivasi ekstrinsik (motivasi ekstrinsik). Faktor-faktor yang mendorong orang tua siswa dalam menyekolahkan anak di MI Miftahul Ulum Kuluran banyak dipengaruhi oleh faktor individual, kurikulum/silabus materi pendidikan yang mengutamakan pengetahuan agama. faktor organisasional, materi, Disiplin, Kemampuan/kwalitas guru, Proses belajar mengajar , Ruang belajar , Kondisi/fasilitas sekolah (perpustaan, lab, dll), Biaya SPP, Lokasi sekolah , dan karena sekolah favorit. Dan faktor politik di sebabkan persaingan golongan NU dan golongan Muhammadiyah
