ABSTRAK
Kata kunci: metode kerja kelompok, pemberian tugas belajar, motivasi, prestasi
belajar
Sekarang ini sering kita jumpai para siswa yang tidak punya kesiapan dalam
menghadapi kegiatan belajar mengajar, terutama dalam hal materi pelajaran yang
akan disampaikan, bahkan kadang lupa sama sekali, sehingga ketika di dalam kelas
siswa tidak tahu materi apa yang dibahas, apalagi mengenai isinya dan sering dari
mereka itu melupakannya. Serta di dalam kegiatan belajar mengajar siswa kurang
aktif dan antusias terhadap mata pelajaran yang disampaikan. Selain itu dalam proses
belajar mengajar sering kita jumpai bebagai permasalahan yang salah satunya adalah
masalah alokasi waktu yang tidak mencukupi, sehingga menyebabkan interaksi
belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efesien serta tidak sesuai dengan tuntutan
yang diharapkan oleh kurikulum. Untuk menanggulangi kejadian yang seperti itu
banyak teori tentang pembelajaran aktif yang ditawarkan. Metode pembelajaran
kelompok dan pemberian tugas nampaknya merupakan solusi atas permasalahan
yang terjadi didalam pembelajaran. Dengan menggunakan metode ini diharapkan
dapat meningkatkan motivasi dan prestasi peserta didik. Sebab di dalam metode ini
yang diutamakan adalah keaktifan peserta didik.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses peningkatan
motivasi dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan
menggunakan metode kerja kelompok dan pemberian tugas belajar di kelas VII F
MTsN Malang III Gondanglegi.
Untuk mencapai tujuan itu digunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas
dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Urutan kegiatan mencakup:
- Perencanaan.
- Implementasi.
- Pengamatan, dan
- Refleksi.
pemberian tugas belajar terbukti efektif untuk meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Bukti-bukti secara kuantitatif adalah
hasil dari test siklus kesatu peningkatan prestasi dibandingkan hasil pre test yang
telah dilakukan yaitu nilai rata-rata pre test 65,28 dan test siklus I nilai rata-rata
meningkat menjadi 79,7 atau meningkat menjadi 18,09%. Dalam test siklus I siswa
yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 7 siswa. Pada
siklus kedua nilai rata-ratanya yaitu 84,2 atau meningkat 22,5%. Dalam test siklus II
siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu minimal 75
sebanyak 3 siswa. Sedangkan pada siklus ketiga nilai rata-rata kelas yaitu 92,63 atau
meningkat 29,53% pada siklus ketiga siswa yang belum lulus sesuai KKM ada 1
siswa.
Bukti-bukti kualitatif dapat dilihat dari banyaknya siswa yang sudah mulai
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa sudah berani mengajukan pertanyaan dan
mengungkapkan pendapatnya. Siswa sudah memiliki rasa tanggung jawab baik
dalam pekerjaan tugas secara individu dan tugas secara kelompok.
File Selengkapnya.....