BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur‟an hadits yang merupakan bagian dari pendidikan agama Islam turut memberikan sumbangan tercapainya pendidikan nasional. Tugas pendidikan tidak hanya menuangkan sejumlah informasi ke dalam benak siswa, tetapi mengusahakan bagaimana agar konsep – konsep penting dan sangat berguna tertanam kuat dalam benak siswa. Bagi siswa, untuk benar–benar mengerti dan menerapkan ilmu pengetahuan, mereka harus bekerja untuk memecahkan masalah, menemukan ilmu sesuatu bagi dirinya sendiri dan selalu bergulat dengan ide – ide.
Hampir semua pada pokok bahasan PAI di sekolah memuat ayat-ayat Al-Qur‟an. Tetapi, kenyataannya ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar, kurang bisa menerapkan tajwid dan bacaan dari ayat Al-Qur‟an tersebut, bahkan ada siswa yang masih sangat awam terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an. Seperti yang kita ketahui, pada dasarnya peserta didik adalah individu yang unik, yang mempunyai kesiapan dan kemampuan fisik, psikis serta intelektual yang berbeda satu sama lainnya.1 Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya berlangsung secara wajar, kadang-kadang lancar, dan kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa agak sulit untuk mengadakan konsentrasi. Dengan demikian IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar.2 Dalam proses belajar setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda dan bagi pendidik perlu memiliki pengetahuan yang memadai tentang hal ini.
Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang melalui ajaran agama Islam, yaitu beberapa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan seorang siswa dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun akhirat. Tugas guru adalah menumbuhkan kesadaran dan mengembangkan pembiasaan agar setiap siswa merasa butuh, mau dan senang belajar. Karena setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, maka dari itu, setiap siswa perlu memperoleh layanan bimbingan belajar yang berbeda pula, sehingga seluruh siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat kemampuannya. Begitupun dengan latar belakang, tidak semua siswa berasal dari latar belakang sosial yang sama yang memiliki kesadaran dan budaya belajar. Pendidikan Islam mempunyai peran yang sangat strategis untuk menghasilkan generasi yang berkualitas, apabila dikelola dengan baik. Sesuai dengan pendekatan sistem, maka tugas pokok para pemimpin pendidikan berusaha mentransformasikan input-input dalam organisasi yang dipimpinnya melalui proses administrasi dan manajemen yang efektif dan efisien, sehingga dapat menghasilkan output yang dikehendaki.
File Selengkapnya.....
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur‟an hadits yang merupakan bagian dari pendidikan agama Islam turut memberikan sumbangan tercapainya pendidikan nasional. Tugas pendidikan tidak hanya menuangkan sejumlah informasi ke dalam benak siswa, tetapi mengusahakan bagaimana agar konsep – konsep penting dan sangat berguna tertanam kuat dalam benak siswa. Bagi siswa, untuk benar–benar mengerti dan menerapkan ilmu pengetahuan, mereka harus bekerja untuk memecahkan masalah, menemukan ilmu sesuatu bagi dirinya sendiri dan selalu bergulat dengan ide – ide.
Hampir semua pada pokok bahasan PAI di sekolah memuat ayat-ayat Al-Qur‟an. Tetapi, kenyataannya ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar, kurang bisa menerapkan tajwid dan bacaan dari ayat Al-Qur‟an tersebut, bahkan ada siswa yang masih sangat awam terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an. Seperti yang kita ketahui, pada dasarnya peserta didik adalah individu yang unik, yang mempunyai kesiapan dan kemampuan fisik, psikis serta intelektual yang berbeda satu sama lainnya.1 Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya berlangsung secara wajar, kadang-kadang lancar, dan kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa agak sulit untuk mengadakan konsentrasi. Dengan demikian IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar.2 Dalam proses belajar setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda dan bagi pendidik perlu memiliki pengetahuan yang memadai tentang hal ini.
Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang melalui ajaran agama Islam, yaitu beberapa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan seorang siswa dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun akhirat. Tugas guru adalah menumbuhkan kesadaran dan mengembangkan pembiasaan agar setiap siswa merasa butuh, mau dan senang belajar. Karena setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, maka dari itu, setiap siswa perlu memperoleh layanan bimbingan belajar yang berbeda pula, sehingga seluruh siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat kemampuannya. Begitupun dengan latar belakang, tidak semua siswa berasal dari latar belakang sosial yang sama yang memiliki kesadaran dan budaya belajar. Pendidikan Islam mempunyai peran yang sangat strategis untuk menghasilkan generasi yang berkualitas, apabila dikelola dengan baik. Sesuai dengan pendekatan sistem, maka tugas pokok para pemimpin pendidikan berusaha mentransformasikan input-input dalam organisasi yang dipimpinnya melalui proses administrasi dan manajemen yang efektif dan efisien, sehingga dapat menghasilkan output yang dikehendaki.
File Selengkapnya.....