ABSTRAK
Kata kunci: Prestasi, Pembelajaran Kooperatif Model TGT.
Rendahnya kualitas program pembelajaran di Madrasah, seringkali
disebabkan oleh sistem pembelajaran yang dilakukan di Madrasah tersebut.
Kebanyakan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar hanya datang,
mengikuti ceramah guru, melihat guru menulis di papan tulis, lalu mengingat
segala informasi yang di berikan oleh guru. Untuk menanggulangi hal itu telah
banyak konsep pembelajaran aktif yang ditawarkan. pembelajaran aktif
nampaknya merupakan jawaban atas permasalahan tentang rendahnya mutu atau
kualitas pembelajaran di Indonesia pada umumnya, salah satunya adalah
penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dengan menerapkan pembelajaran
ini, diharapkan mutu atau kualitas pembelajaran meningkat, sebab pada
pembelajaran ini keaktifan peserta didik lebih diutamakan.
Tujuan penelitian ini adalah
- Untuk penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran matematika siswa kelas V MI Ar-Rahmah Jabung Malang.
- Untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas V MI Ar-Rahmah Jabung Malang dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT.
kolaboratif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain:
observasi, wawancara, dokumentasi, pengukuran tes, dan catatan lapangan
Analisis yang digunakan peneliti menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Urutan
kegiatan penelitian mencakup 4 tahap meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan,
(3) pengamatan dan (4) refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
- Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pelajaran matematika ada 2 tahap yang di dalamnya mencakup penyajan kelas, kerja kelompok, game, turnamen, dan penghargaan kelompok. Penerapannya sangatlah bagus meskipun banyak hambatan yang didapat pada pelaksanaannya, hal ini sesuai dengan respon siswa yang menunjukkan sebesar 83.87% siswa yang menyatakan bahwa siswa sangat senang mengikuti pelajaran dengan cara berkelompok dengan tipe TGT dengan temantemannya.
- Penerapan belajar kooperatif dapat meningkatkan prestasi siswa, hal ini dibuktikan pada hasil tes pada sebelum diadakannya penelitian, siklus I dan siklus II yang porsentasenya mulai 32.43%, 80% sampai 97.14%.