ABSTRAK
Tesis ini membahas hubungan kebijakan dan potensi pangkalan dengan keberhasilan penyelenggaraan fungsi operasi dengan mengambil studi khusus analisis efektivitas dukungan organisasi pangkalan dalam penyelenggaraan fungsi operasi di lingkungan TNl AL. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan seberapa besar hubungan kebijakan dan potensi pangkalan baik secara parsial maupun secara bersama-sama dengan keberhasilan fungsi operasi. Untuk mengetahuitingkat rasionalitas dan besarnya pengaruh pangkalan dalam penyelenggaraan fungsi operasi, serta untuk mengetahui masalah-masalah apa yang dihadapi dalam memacu keberhasilan penyelenggaraan fungsi operasi dan usaha-usaha apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Pokok masalah dalam penelitian adalah dukungan pangkalan dalam penyelenggaraan fungsi operasi diindikasikan kurang efektif dimana aspek "kebijakan" memberikan "image strukturaf' yang bersifat birokratif, sehingga fungsi pelayanan yang harus diberikan guna mendukung fungsi operasi menjadi kurang efektif dan lemah. Demikian pula "pangkalan" yang seharusnya menjadi ujung tombak dalam mendukung fungsi operasi terhambat oleh lemahnya potensi yang ada selain memang kebijakan yang ada tidak mendukung pemberdayaan pangkalan. Akibat dari semua hal tersebut maka banyak terjadi peristiwa illegal fishing, illegal logging dan masalah-masalah keamanan laut lainnya yang berpengaruh kepada stabilitas politik, ekonomi dan keamanan serta ketertiban nasional.
Untuk menganalisa masalah tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan studi kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui pengamatan langsung di lapangan, dan dari hasil angket yang disebarkan kepada para responden.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan variabel kebijakan dengan keberhasilan penyelenggaraan fungsi operasi bersifat lemah (0,0591). Kontribusi yang diberikan oleh variabel kebijakan kepada keberhasilan penyelenggaraan fungsi operasi adalah sangat kecil (0,35%). Sedangkan hubungan variabel potensi pangkalan dengan variabel keberhasilan penyelenggaraan fungsi operasi adalah 'kuat' (signifikan) atau positif (0,6489). Kontribusi yang diberikan oleh variabel potensi pangkalan kepada variabel keberhasilan penyelenggaraan fungsi operasi adalah sebesar 42,11%.
Sedangkan basil penelitian dari hubungan antara variabel kebijakan dan
potensi pangkalan secara bersama-sama dengan keberhasilan penyelenggaraan fungsi operasi adalah 'kuat' dan positiftetapi tidak signifikan (r hitung
keberhasilan yang optimal dalam penyelenggaraan fungsi operasi, maka variabel kebijakan dan variabel potensi pangkalan perlu ditingkatkan. Pada variable kebijakan perlu prioritas untuk diperhatikan dan ditingkatkan, agar keberhasilan fungsi operasi dapat tercapai dengan optimal.