ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PARAMETER CAIRAN TUBUH YANG DIUKUR DENGAN BIO IMPEDANCE ANALYSIS DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN HEMODIALISIS REGULER
Wika Hanida Lubis, Abdurrahim Rasyid Lubis, Salli Roseffi Nst Divisi Nefrologi dan Hpertensi Departemen Penyakit Dalam Fak. Kedokteran Universitas Sumatera Utara/ RSUD Dr. Pirngadi/RSUP H Adam Malik Medan
Latar belakang : Pasien penyakit ginjal tahap akhir baik sebelum dan sesudah dilakuakan terapi hemodialisis cenderung mengalami fluktuasi volume cairan tubuh. Oleh karena itu mempertahankan sirkulasi volume darah yang efektif dan optimal sangat diperlukan untuk menghindari komplikasi sirkulasi. Kelebihan volume akan menyebabkan hipertensi, odema pulmonum, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kegawat daruratan hemodialisis, dan meningkatkan risiko dilatasi dan hipertropi jantung. Pengukuran volume cairan tubuh secara langsung sulit dilakukan, maka dibutuhkan metode-metode pengukuran volume cairan tubuh secara tidak langsung seperti Bioelectricl Impedance Analysis (BIA).
Tujuan : Menilai hubungan antara parameter volume cairan tubuh (dengan memakai Maltron BioScan 916) dengan derajat hipertensi pasien yang menjalani hemodialisis reguler.
Metode: Penelitian dilakukan pada 44 pasien hemodialisis regular (HD>3 bulan, frekuensi 2-3/minggu) di Unit Hemodialisis Klinik Rasyida Medan. Keseluruhan pasien dilakukan: pemeriksaan Bio Impedance Analysis untuk menilai parameter volume cairan tubuh dan pengukuran tekanan darah dan parameter bokimia (Hb, Albumin)
Hasil : Dari 44 penderita hemodialisis reguler, terdiri dari 26 (59,1%) orang laki-laki dan 18 (40,9%) orang perempuan dengan usia rata-rata 54,9±10,5 tahun. Lama penderita menjalani hemodialisis 33,2±39,4 bulan. Nilai rata-rata parameter biokimia yaitu hemoglobin 9,6±1,9, albumin 3,8±0,5. Parameter BIA yang digunakan untuk menilai status volume cairan tubuh adalah; Total Body Water (TBW), Extracellular Water (ECW), Intracellular Water (ICW), TBW (%),
ECW/TBW (%), ICW/TBW (%), ECW/ICW (%), Dry Wight (kg) dengan nilai rata-rata TBW 32,7±6,3 ECW 16,8±4,4 ICW 15,9±3,9 TBW (%) 57,1±5,6 ECW/TBW (%) 51,3±8,5 ICW/TBW (%) 48,7±8,6 ECW/ICW 1,1±0,5 dan dry weight 54,7±11,6. Tekanan darah sistolik rata-rata 135,9±18,1 mmHg dan tekanan darah diastolik rata-rata 83,41±8,3 mmHg. Derajat hipertensi yang normal didapatkan pada 3 pasien, prahipertensi 16 pasien, hipertensi derajat 1 21 pasien dan derajat 2 pada 4 pasien. Hubungan korelasi yang positif didapatkan antara TBW(%), ECW(Lt), ECW/TBW(%) dan ECW/ICW(%). ICW(Lt) dan ICW/TBW(%) berkorelasi negatif dengan derajat hipertensi.
Wika Hanida Lubis : Hubungan Antara Parameter Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis Dengan Derajat Hipertensi Pada Pasien Hemodialisis Reguler, 2009
Kesimpulan : Pada penelitian ini didapati hubungan korelasi yang positif antara TBW(%), ECW(Lt), ECW/TBW(%) dan ECW/ICW(%) dengan derajat hipertensi.
Kata kunci : Parameter volume cairan tubuh, Bioimpedance Analysis (BIA),