Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

118. Kuat Lentur Self Compacting Concrete Dengan Bahan Tambah Superplasticizer, Kaolin Dan Variasi Polypropylene

BAB I 
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Memasuki   zaman   yang   semakin   modern   berbanding   lurus   dengan kemajuan teknologi, terutama dalam bidang industri. Industri berkembang dengan pesat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kemajuan teknologi tak hanya berdampak positif pada bidang industri saja, juga dalam bidang konstruksi dimana seringkali dikaitkan dengan sumber daya alam yang berlimpah. Selain memanfaatkan sumber daya alam yang sudah tersedia, kini banyak sekali pemanfaatan limbah sisa industri untuk dijadikan sebagai material   konstruksi seperti beton. Syarat utama dalam pembuatan beton adalah memiliki nilai kuat tekan (fc’) yang tinggi namun sangat mudah dalam pengerjaannya.
Seperti yang di ketahui,  dalam pekerjaan pengecoran beton disuatu proyek dibutuhkan vibrator maupun compactor yang bertujuan untuk memadatkan beton segar agar tidak terdapat udara yang terperangkap didalamnya, jika beton yang dicetak memiliki rongga pada permukaannya maka beton tersebut akan mengalami pengurangan mutu. Kenyataannya saat dilapangan pada proses penggecoran, tidak semua tempat bisa dijangkau oleh vibrator maupun compactor.
Self Compacting Concrete (SCC) merupakan beton yang memiliki sifat kecairan (fluidity) yang tinggi sehingga mampu mengalir dan mengisi ruang-ruang didalam cetakan tanpa proses pemadatan (Tjaronge, 2006). Merupakan suatu pengembangan dari beton konvensional. Beton jenis ini dapat memadat dengan sendirinya tanpa harus menggunakan alat bantu vibrator maupun compactor sehingga dapat memenuhi bagian-bagian yang sulit dijangkau pada saat pengecoran berlangsung. Self Compacting Concrete memiliki kandungan yang sama dengan beton konvensional pada umumnya, hanya saja pada Self Compacting Concrete memiliki bahan tambah berupa admixture kimiawi berupa visconcreate dan bahan yang menggandung pozzolan.
Kemampuan  mengalir  dengan  tingkat  ketahanan  terhadap  segregasi  yang tinggi pada SCC disebabkan oleh pembatasan kandungan dan ukuran agregat yang lebih kecil dari pada beton konvensional, rasio air-semen (w/c-ratio) yang rendah, serta penggunaan superplasticizer yang memadai. Berbeda dengan beton normal pada umumnya, komposisi semen yang dibutuhkan pada mix design Self compacting concrete (SCC) lebih banyak jika dibandingkan komposisi semen pada beton normal, selain itu Self compacting concrete (SCC) sebagai alternatif campuran beton   yang  memiliki  volume  pori-pori  kecil,  membutuhkan karakteristik  yang sedikit berbeda dari beton konvensional. Diantaranya adalah agregat kasar yang digunakan  memiliki  ukuran  yang  relatif  lebih  kecil  untuk mencegah terjadinya segregasi (Okamura dan Ouchi, 2003).
Salah satu bahan tambah pada Self compaction concrete adalah bahan yang mengandung pozzolan.  Bahan material yang mengandung   pozzolan ini dapat dijumpai dari limbah industri seperti Fly Ash, Kapur, abu sekam padi, kaolin, dan lain-lain. Dalam kesempatan kali ini penyusun memilih kaolin sebagai bahan tambah yang mengandung pozzolan untuk dijadikan bahan penelitianya.
Penelitian yang memanfaatkan limbah kaolin sebagai bahan tambah material untuk membuat beton belum di jumpai. Beberapa penelitian yang menggunakan bahan tambah seperti yang di kemukaan oleh Wahyudi, (2017) yang memanfaatkan abu sekam padi sebagai bahan tambah dalam pembuatan beton, Firnanda, (2016) yang memanfaatkan cangkang kelapa sawit sebagai bahan tambah dalam pembuatan beton.
Berdasarkan   penelitian terdahulu yang menggunakan limbah, penelitian ini mencoba memanfaatkan limbah kaolin dan serat  polypropylene sebagai bahan tambah. Hal ini didasarkan pada sifat kimiawi dan mekanis pada kaolin. Selain itu, kaolin mempunyai senyawa yang mempunyai sifat sama dengan semen.
Pada penelitian ini, kaolin digunakan sebagai bahan tambah pasta sebanyak variasi 5%; 10%; dan 15% dengan superplasticizier mengunakan pebandingan 1% mempertimbangkan pengurangan semen pada tiap-tiap variasi. Superplasticizier yang digunakan adalah sika viscocrete 1003 yang dikhususkan untuk jenis pembuatan beton Self Compacting Concrete yang berfungsi sebagai water reduce. Tulangan yang digunakan berukuran 4D8 yang berfungsi untuk memperkuat beton saat menerima gaya tarik karena beton menerima tekanan tetapi lemah dalam menerima gaya tarik sehingga ditambahkan tulangan baja untuk memperkuat beton tersebut. Dalam studi ini digunakan bahan tambah serat polypropylene (PP) ukura 6 x 50 mm dengan tebal 90 mikron yang biasa digunakan dalam pengemasan barang seberat   sampai   500   kg,   diprediksi  dapat   bekerja   secara komposit dalam campuran beton SCC yang dapat lebih meningkatkan kekuatan mekanis beton SCC. Adapun sifat mekanis beton yang dimaksut adalah kuat tekan, kuat tarik dan kuat lentur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh serat polypropylene terhadap kuat lentur balok.

1.2. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah berdasarkan uraian latar belakang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Bagaimana pengaruh pengunaan kaolin dan superplasticizer dengan variasi bahan tambah serat polypropylene terhadap kuat lentur beton Self compacting concrete (SCC)?
2. Bagaimana flowability pengunaan kaolin dan superplasticizer dengan variasi bahan tambah serat polypropylene terhadap beton Self compacting concrete (SCC)?
3.    Bagaimana klasifikasi kelas mutu baja pada tulangan D6 dan D8?

1.3. Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini menganalisis tentang pengaruh penambahan kaolin dan serat polypropylene terhadap kuat lentur balok SCC dengan variasi kalolin 5% dan serat polypropylene 1%, 1,5%, 2% dan superplasticizer 1%, adapun lingkup peneliatan ini sebagai berikut ini.
1. Berat air dapat ditentukan dengan menggunakan water powder rasio, dimana w/o 0,38.
2. Benda uji berbentuk balok dengan ukuran diameter 15 cm dan panjang 60 cm. total benda uji 9 buah, dengan masing-masing variasi 3 buah benda uji.
3.    Bahan tambah yang digunakan adalan Sika Viscocrete-1003 dengan kadar 1% dari berat agregatannya halus (semen dan kaolin). 
4. Menggunakan kaolin dan serat polypropylene sebagai bahan tambah semen dengan presentase kaolin 5% dan polypropylene 1%, 1,5%, 2%.
5. Penelitian ini meninjau pada nilai-nilai fresh properties beton, seperti meja sebar Slump Flow, T-50, V-Funnel, L-Box dan kuat lentur beton.
6.    Pengujian kuat lentur balok pada umur 28 hari.
7. Penelitian ini menggunakan agregat sebagai berikut ini. 
a.  Agregat halus berupa pasir progo dari kali progo.
b. Agregat kasar berupa split celereng kulon progo.
c.  Bahan tambah semen berupak bubuk kaolin yang di ambil dari limbah penambangan timah di Bangka Belitung dan serat strapping polypropylene.
8.    Penelitian ini mengggunakan mix design  yang di peroleh dari jurnal  Self Compacting Concrete- Procedure for Mix Design (Anggarwal dkk., 2008).

1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    menganalisis kuat lentur beton yang menggunakan kaolin dan superplasticizer
dengan variasi bahan tambah  polypropylene,
2. menganalisis flowability pengunaan kaolin dan superplasticizer dengan variasi bahan tambah polypropylene terhadap Self Compacting Concrete (SCC), dan
3.    menganalisis kuat tarik baja yang menggunakan tulangan D6 dan D8.

1.5. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Dimaksimalkan kekuatan beton dengan penambahan kaolin dan variasi serat polypropylene sebagai bahan tambah semen sehingga menjadi hal baru dalam dulia konstruksi.
2.    Didapatkan flowabillity optimal dengan campuran kaolin dan variasi serat polypropylene sebagai bahan tambah semen. 
3. Perawatan  dan  umur  berpengaruh  terhadap  kuat  lentur  beton,  perawatan intensif dalam jangka waktu yang lama didapatkan nilai kuat lentur beton yang semakin tinggi sehingga dapat diaplikasikan dilapangan.

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi