BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional Indonesia yang telah dilaksanakan selama ini, rupanya, telah memberikan banyak pelajaran yang berharga bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah akibat adanya krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1997. Krisis telah memporakporandakan perekonomian nasional Indonesia ke kondisi yang sangat memprihatinkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, tentunya, perlu diciptakan satu kondisi yang turut mendukung terhadap upaya pemulihan sistem ekonomi Indonesia. Dalam bidang usaha jasa, sebagai akibat adanya krisis dituntut untuk tergantung kepada keberhasilan dalam meningkatkan kinerja perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain.
Fenomena lainnya, seiring dengan perkembangan dalam dunia teknologi dan informasi yang terus berkembang, pada abad 21 telah berlaku sistem ekonomi pasar bebas dengan ditandai terbentuknya jaringan ekonomi global yang mampu menjangkau seluruh pelosok dunia dengan kendali dari kekuatan ekonomi negara adi-daya. Hal ini menimbulkan konsekuensi bahwa hanya bangsa-bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang akan memenangkan persaingan dalam jaringan ekonomi global.
Bagi setiap perusahaan di negara berkembang, termasuk di dalamnya perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, kenyataan di atas sangat menyulitkan karena harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari berbagai negara yang telah maju dalam bidang ekonomi. Kondisi persaingan antara bangsa ini memberikan dampak bahwasanya segala produk atau jasa yang tidak memiliki daya saing, akan hilang dari percaturan perdagangan dunia, dan hanya akan menjadikan perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang marjinal.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka setiap perusahaan hendaknya terus memperhatikan dalam pembenahan kualitas produk atau jasa, dan hal itu tidak mungkin tercapai jika tidak ditunjang dengan peningkatan produktivitas sumber daya manusia yang akan berpengaruh besar terhadap daya kinerja setiap perusahaan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan adalah terkait dengan dua hal, yaitu peranan manajemen perusahaan—terutama pemimpin perusahaan—dan kualitas produktivitas karyawan, baik menyangkut daya kreativitas dan motivasi kerja mereka untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
Upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan adalah menggabungkan kedua faktor di atas, yakni kredibilitas pimpinan perusahaan dan produktivitas kerja karyawan. Pimpinan bertugas untuk menentukan kebijakan, mengarahkan dan mengambil keputusan demi kemajuan perusahaan, sedangkan karyawan bertugas sebagai pelaksana di dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Kedua faktor tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Kredibilitas dan keahlian pimpinan perusahaan jika tidak didukung dengan produktivitas kerja karyawan yang memadai, maka perusahaan akan lambat berkembang, begitu juga sebaliknya.
Karyawan adalah ujung tombak perusahaan, jika mereka tidak bisa bekerja sesuai dengan target perusahaan, maka pimpinan akan kerepotan sendiri dalam me-manage perusahaan. Ia akan disibukkan dengan hal-hal teknis yang sebetulnya tidak mesti diatur oleh pimpinan. Waktu pimpinan akan habis disita dengan mengatur kerja karyawan yang tidak memiliki daya kreativitas dan produktivtas kerja yang tidak memadai. Oleh karena itu, di sinilah letak pentingnya timbal balik serta keseimbangan antara peran pimpinan dan produktivitas kerja karyawan di dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Kenyataan yang sering terjadi pada setiap perusahaan, khususnya pada perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini, adalah pimpinan sering dihadapkan pada permasalahan yang dikemukakan di atas, yakni kerap disibukkan untuk mengurusi pekerjaan karyawan yang seharusnya karyawan mampu berinisiatif sendiri di dalam mengerjakan pekerjaan sesuai dengan yang semestinya. Hal itu dikarenakan karyawan cenderung kurang memiliki daya kreativitas yang memadai untuk melakukan pekerjaan rutinnya. Dalam kenyataan tidak jarang karyawan masih sangat tergantung kepada pimpinan.
Secara umum dapat dikatakan, bahwa untuk menunjang kepemimpinan yang efektif, seorang pemimpin harus mampu memanfaatkan karakter dan kemampuan yang dimiliki karyawan serta memberikan kepercayaan yang dapat menumbuhkan motivasi dan percaya diri karyawan untuk berbuat yang terbaik bagi perusahaan. Di sisi lain, pemimpin harus dapat memberikan solusi terhadap pengembangan kemampuan yang dibutuhkan oleh karyawan melalui pemberian pengarahan, bimbingan, maupun kesempatan untuk mengikuti latihan-latihan keterampilan. Selain itu, penerapan human relation yang baik akan mampu meningkatkan kinerja karyawan.
Dari uraian tersebut, jelaslah bahwa karyawan akan sangat memperhatikan bagaimana pimpinan melakukan manajemen perusahaan yang akan menentukan maju-mundurnya perusahaan tersebut. Dengan demikian, penerapan manajemen kepemimpinan yang efektif akan mampu mewujudkan keberhasilan seorang pemimpin dalam memajukan perusahaan.
Berdasarkan prolog yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah “Pengaruh Kepemimpinan terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan pada PT. Apca Utama (Perusahaan Jasa Konstruksi Bangunan), di Jakarta.”
B. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional Indonesia yang telah dilaksanakan selama ini, rupanya, telah memberikan banyak pelajaran yang berharga bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah akibat adanya krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1997. Krisis telah memporakporandakan perekonomian nasional Indonesia ke kondisi yang sangat memprihatinkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, tentunya, perlu diciptakan satu kondisi yang turut mendukung terhadap upaya pemulihan sistem ekonomi Indonesia. Dalam bidang usaha jasa, sebagai akibat adanya krisis dituntut untuk tergantung kepada keberhasilan dalam meningkatkan kinerja perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain.
Fenomena lainnya, seiring dengan perkembangan dalam dunia teknologi dan informasi yang terus berkembang, pada abad 21 telah berlaku sistem ekonomi pasar bebas dengan ditandai terbentuknya jaringan ekonomi global yang mampu menjangkau seluruh pelosok dunia dengan kendali dari kekuatan ekonomi negara adi-daya. Hal ini menimbulkan konsekuensi bahwa hanya bangsa-bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang akan memenangkan persaingan dalam jaringan ekonomi global.
Bagi setiap perusahaan di negara berkembang, termasuk di dalamnya perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, kenyataan di atas sangat menyulitkan karena harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari berbagai negara yang telah maju dalam bidang ekonomi. Kondisi persaingan antara bangsa ini memberikan dampak bahwasanya segala produk atau jasa yang tidak memiliki daya saing, akan hilang dari percaturan perdagangan dunia, dan hanya akan menjadikan perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang marjinal.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka setiap perusahaan hendaknya terus memperhatikan dalam pembenahan kualitas produk atau jasa, dan hal itu tidak mungkin tercapai jika tidak ditunjang dengan peningkatan produktivitas sumber daya manusia yang akan berpengaruh besar terhadap daya kinerja setiap perusahaan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan adalah terkait dengan dua hal, yaitu peranan manajemen perusahaan—terutama pemimpin perusahaan—dan kualitas produktivitas karyawan, baik menyangkut daya kreativitas dan motivasi kerja mereka untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
Upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan adalah menggabungkan kedua faktor di atas, yakni kredibilitas pimpinan perusahaan dan produktivitas kerja karyawan. Pimpinan bertugas untuk menentukan kebijakan, mengarahkan dan mengambil keputusan demi kemajuan perusahaan, sedangkan karyawan bertugas sebagai pelaksana di dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Kedua faktor tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Kredibilitas dan keahlian pimpinan perusahaan jika tidak didukung dengan produktivitas kerja karyawan yang memadai, maka perusahaan akan lambat berkembang, begitu juga sebaliknya.
Karyawan adalah ujung tombak perusahaan, jika mereka tidak bisa bekerja sesuai dengan target perusahaan, maka pimpinan akan kerepotan sendiri dalam me-manage perusahaan. Ia akan disibukkan dengan hal-hal teknis yang sebetulnya tidak mesti diatur oleh pimpinan. Waktu pimpinan akan habis disita dengan mengatur kerja karyawan yang tidak memiliki daya kreativitas dan produktivtas kerja yang tidak memadai. Oleh karena itu, di sinilah letak pentingnya timbal balik serta keseimbangan antara peran pimpinan dan produktivitas kerja karyawan di dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Kenyataan yang sering terjadi pada setiap perusahaan, khususnya pada perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini, adalah pimpinan sering dihadapkan pada permasalahan yang dikemukakan di atas, yakni kerap disibukkan untuk mengurusi pekerjaan karyawan yang seharusnya karyawan mampu berinisiatif sendiri di dalam mengerjakan pekerjaan sesuai dengan yang semestinya. Hal itu dikarenakan karyawan cenderung kurang memiliki daya kreativitas yang memadai untuk melakukan pekerjaan rutinnya. Dalam kenyataan tidak jarang karyawan masih sangat tergantung kepada pimpinan.
Secara umum dapat dikatakan, bahwa untuk menunjang kepemimpinan yang efektif, seorang pemimpin harus mampu memanfaatkan karakter dan kemampuan yang dimiliki karyawan serta memberikan kepercayaan yang dapat menumbuhkan motivasi dan percaya diri karyawan untuk berbuat yang terbaik bagi perusahaan. Di sisi lain, pemimpin harus dapat memberikan solusi terhadap pengembangan kemampuan yang dibutuhkan oleh karyawan melalui pemberian pengarahan, bimbingan, maupun kesempatan untuk mengikuti latihan-latihan keterampilan. Selain itu, penerapan human relation yang baik akan mampu meningkatkan kinerja karyawan.
Dari uraian tersebut, jelaslah bahwa karyawan akan sangat memperhatikan bagaimana pimpinan melakukan manajemen perusahaan yang akan menentukan maju-mundurnya perusahaan tersebut. Dengan demikian, penerapan manajemen kepemimpinan yang efektif akan mampu mewujudkan keberhasilan seorang pemimpin dalam memajukan perusahaan.
Berdasarkan prolog yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah “Pengaruh Kepemimpinan terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan pada PT. Apca Utama (Perusahaan Jasa Konstruksi Bangunan), di Jakarta.”
B. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
