Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

Studi Tentang Klasifikasi Penyebab Dan Identifikasi Bentuk Agresi Penonton Pertunjukan Musik Rock

BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar belakang masalah

Perilaku merupakan segala sesuatu dilakukan individu dan yang dapat

diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku dapat diukur

dengan melihat apa yang dilakukan seorang individu dan mendengarkan apa yang

dikatakannya, sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan menangani perasaan, sikap,

pemikiran dan proses mental yang melatarbelakangi dan yang sedang terjadi.

Mubarok (2000) menyatakan bahwa tingkah laku manusia dapat berwujud perbuatan,

perkataan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, dan juga dapat bersifat

fisik serta kegiatan mental.

Azwar (1999) mengatakan bahwa perilaku merupakan reaksi yang dapat

bersifat sederhana atau kompleks, artinya stimulus yang sama belum tentu

menimbulkan reaksi yang sama. Perilaku yang dilakukan oleh beberapa orang belum

tentu bermakna satu, tetapi mungkin memiliki dua makna atau lebih.

Menurut Byrne (1980) perilaku yang mempunyai tujuan menyakiti badan atau

perasaan disebut agresi. Perilaku agresi mempunyai konsekuensi hampir sama dengan

kenakalan remaja pada umumnya, akan tetapi cakupan korban lebih luas yaitu diri

sendiri atau orang lain. Jadi perilaku agresi dapat merugikan diri sendiri dan orang

lain. Kecenderungan perilaku agresi adalah keinginan subyek untuk melukai badan

atau perasaan baik pada diri sendiri atau orang lain dengan kata-kata atau alat.

Menurut Freud (Koeswara, 1988) agresi adalah penyaluran kebutuhan naluri

kematian yang ditekan oleh suatu sistem kepribadian yang disebut ego agar berada

dalam taraf tidak sadar, karena perilaku agresi dalam bentuk apapun dan kepada

siapapun tidak dapat diterima secara sosial dan selalu berhadapan dengan kendali

masyarakat, norma, dan hukum. Akan tetapi akan selalu ada kemungkinan agresi

tersebut muncul menembus barikade pertahanan ego karena agresi sangat dipengaruhi

oleh kondisi dan faktor-faktor tertentu yang mengarahkan atau mencetuskannya.

Dorongan agresi berkembang dan terwujud oleh beberapa sebab yang

mempengaruhinya. Ada kalanya dorongan agresi termanifestasi dalam wujud

perilaku agresi akan tetapi dorongan agresi juga dapat terwujud dalam bentuk emosi

agresi. Hal ini tampak pada ekspresi wajah dan dorongan agresi seperti ini hanya

menjadi keinginan agresi atau kecenderungan agresi saja.

Memahami perilaku agresi sebagai salah satu permasalahan sosial pada

individu sebaiknya dipahami pula paradigma sebab-sebab munculnya suatu perilaku

dalam kehidupan manusia/individu. Musik merupakan bagian yang lekat dengan

kehidupan manusia, dan disadari atau tidak, musik dapat menghadirkan suasana yang

mampu mempengaruhi batin seseorang dan tingkah laku pendengarnya. Musik bisa

menimbulkan emosi seseorang yang kemudian akan mempengaruhi saraf dan hormon

yang berperan dalam pengambilan sikap dan perilaku seseorang.

Menurut beberapa penelitian pengaruh paling kuat dari musik terdapat pada

iramanya. Jenis musik yang memberikan dampak negatif bagi tubuh manusia yaitu

musik berirama anapestik (terdapat pada musik rock). Jenis musik ini memberikan

tekanan pada irama terakhir, istirahat sebentar, sebelum mulai dengan irama pertama.

Ritme ini bertentangan dengan ritme tubuh manusia, yang selalu teratur dan

memberikan penekanan pada irama pertama (terdapat pada ritme lagu waltz).

Pernah diadakan penelitian pada musik rock dan classic terhadap pengaruhnya

pada tumbuhan & tikus. Tumbuhan dan tikus tersebut dibagi kedalam 2 kelompok.

Kelompok pertama diberi musik klasik sedangkan pada kelompok kedua diberi musik

rock. Pada kelompok yang diberi musik klasik, tumbuhan tersebut tumbuh mendekati

sumber suara musik, tidak perlu diberi banyak air dan pertumbuhannya bagus.

Sedangkan pada kelompok kedua, tumbuhan tumbuh menjauhi sumber suara musik

dan cenderung memerlukan lebih banyak air. Begitu pula halnya dengan tikus, pada

kelompok yang diberi musik klasik, tikus tersebut lebih cepat mengingat tempat

makanan mereka diletakkan. Sedangkan pada kelompok yang diberi musik rock

setelah beberapa hari, mereka tidak dapat mengingat tempat makan mereka. Lebih

lanjut dikemukakan oleh Handayani (2004) "Musik mampu meningkatkan

pertumbuhan otak anak, karena musik itu sendiri merangsang pertumbuhan sel otak.

Musik bisa membuat kita rileks dan senang hati, yang merupakan emosi positif.

Emosi positif inilah membuat fungsi berpikir seseorang menjadi maksimal," Selain

itu, musik juga bagus untuk emosional anak. "Misal, jika didengarkan musik lembut,

maka anak akan tenang, kalau musik yang riang, anak pun akan terlihat gembira,"

jelasnya. Biasanya, seorang anak yang sejak dalam kandungan, biasa didengarkan

musik, ketika dalam perkembangan pertumbuhannya nanti, anak itu dapat dengan

mudah beradaptasi dan belajar soal musik.

Musik dan masyarakat mempunyai hubungan yang sangat erat karena musik

mampu mempengaruhi masyarakat, memantapkan masyarakat, menghindari berbagai

perubahan masyarakat, dan musik bisa mendukung berbagai perkembangan

masyarakat ke arah positif. Ternyata dari aspek ini sulit untuk ditentukan secara

obyektif dan konkrit karena dalam kenyataannya keluhan-keluhan tentang dampak

negatif oleh berbagai jenis musik seolah-olah dapat memperketat dan memperdalam

segi negatif ini dalam masyarakat sendiri. Misalnya perwujudan musik rock yaitu

perilaku yang berupa pesta miras dan penggunaan obat-obat terlarang, perilaku

agresi.

Musik Rock merupakan jenis musik perpaduan antara kesenduan lagu-lagu

blues yang ekspresi dengan keterbukaan lagu-lagu country yang dipadukan dengan

seni panggung dan didukung oleh teknologi yang lazim dipakai untuk

mengungkapkan keteguhan sikap dan pendapat yang tak terlepas dari dunia remaja

pada umumnya (Soeharto,1995).

Zhelebour (2000) mengatakan bahwa di satu sisi musik rock mempunyai sifat

yang dinamis dan ekspresif, garang tetapi kaya harmoni, lugas tapi tetap teratur dan

keras tetapi tetap indah, namun di sisi lain unsur-unsur musik rock yaitu irama, tempo

yang cepat, dan tingkat volume yang keras memberikan rangsangan-rangsangan

psikis yaitu membangkitkan semangat, perasaan senang dan puas sehingga muncul

perilaku yang agresif.

Fenomena tersebut terlihat jelas pada individu yang menyenangi musik rock,

banyak diantara mereka yang berpenampilan aneh, gaya rambut seperti kulit durian

dicat warna-warni, telinga, hidung, sampai lidah ditindik serta mengenakan aksesori

seperti peniti, rantai gembok digantungkan pada baju dan celana untuk meniru

musisi-musisi rock yang mereka senangi. Dalam membuktikan kefanatikan mereka

terhadap musik rock, tak jarang mereka mengidentifikasi perilaku musisi-musisi rock

yang mereka gemari tanpa mempertimbangkan baik buruknya terlebih dahulu

sehingga sering berakibat negatif terhadap mereka, contohnya banyak remaja yang

menggunakan narkoba karena meniru artis idolanya.

Selama masuk abad 21 di Indonesia banyak sekali pertunjukan musik yang

diadakan khususnya pertunjukan musik rock. Ada yang berlangsung mulus tanpa ada

keributan dan ada pula yang berakhir dengan kerusuhan. Pada bulan april 1993 group

Metallica asal Amerika menggelar konser yang berlangsung di stadioan Lebak Bulus,

Jakarta. Inilah konser yang berlangsung damai di dalam stadion tapi berakhir dengan

keributan diluar panggung, dimana sejumlah mobil dan warung habis dibakar oleh

penonton sehingga aparat keamanan pada masa itu mengeluarkan maklumat pentas

musik rock dilarang.

Begitu pula dengan pertunjukan Bon Jovi dengan titel “cross road to the east

concert” pada tahun 1995 di Ancol berakhir dengan ricuh sehingga mengakibatkan

sejumlah kendaraan hancur dan puluhan penonton cedera. Konser Green Day yang

diadakan dalam ruangan tertutup di Jakarta Hall Convention Centre pada tahun 1996

pun tak lepas dari kerusuhan, sejumlah kaca di pintu masuk dirusak oleh

penggemarnya. Pada awal februari 2004 group musik underground Korn juga konser

di Plenary Hall Jakarta juga berakhir dengan ribut karena banyak penonton yang

kecewa dengan tiket yang terlalu mahal (Suryawan, 1999).

Tanggal 13 Februari 2004 berlangsung konser rock di stadion Mandala Krida

Yogyakarta yang mendatangkan group rock yang lagu-lagunya sudah melekat

ditelinga masyarakat Indonesia yaitu Jamrud dan Helloween, dua group rock besar

tersebut membuat para penggemarnya yang berada di luar stadion tidak betah

sehingga pintu masuk dan keluar stadion dijebol dengan melakukan perlawanan yang

berarti kepada aparat yang personilnya hanya sedikit, tak urung para penonton yang

berhasil masuk banyak yang luka-luka karena pihak panitia tidak mau merugi dan

aparat yang membawa senjata tidak tinggal diam (Ariyanto, 2004).

Konser Slank dan Naif yang diselenggarakan pada tanggal 29 februari 2004 di

stadion Sriwedari Solo juga terjadi tawuran antar penonton akibat dari pengaruh

musik yang dominan menggunakan efek Distorsi (jenis suara gitar yang kuat, yang

ditimbulkan dari efek gitar atau alat macam suara), sehingga memancing penonton

untuk berjingkrak-jingkrak dan saling adu otot. Keributan terjadi setelah group Slank

membawakan beberapa buah lagu yang menjadi andalannya, hingga Slank

memberhentikan musiknya untuk sementara karena aparat kewalahan. Logo dan

simbol group musik Slank yang selama ini dijunjung tinggi para penggemarnya

(slankers / kaum minoritas) yaitu “piss” (cinta damai) terabaikan, karena pengaruh

musik yang keras dan dari berbagai jenis zat yang memabukkan (Syamsul, 2004).

Kerusuhan bukan hanya terjadi pada pertunjukan konser dikota-kota besar dan

yang bertarif relatif mahal, dalam pertujukan gratis yang berlangsung di kota kecilpun

seperti Purwodadi juga berakhir dengan agresi penonton. Konser Power Slaves yang

diselenggarakan pada tanggal 7 maret 2000 di GOR simpang lima purwodadi, juga

terjadi agresi penonton yang kebanyakan para penonton menenggak minuman keras

yang sudah menjadi tradisi apabila melihat tontonan atau event yang besar di kota

Purwodadi, bahkan group music Jikustik yang melantunkan lagu-lagu melankolis

yang berlangsung di GOR Simpang Lima pada bulan Desember 1999 juga terjadi

kerusuhan, sehingga pertunjukan musik dihentikan beberapa menit untuk meredakan

kerusuhan, agresi tersebut terjadi karena polisi yang kurang bisa mengantisipasi

keamanan yang sebelumnya belum pernah memberikan pengamanan dalam konser

musik besar (Yohana, 2000).

Fenomena tersebut sering terjadi baik di kota-kota besar maupun kota-kota

kecil seperti kota purwodadi, agresi yang terjadi menimbulkan banyak korban baik itu

secara materi maupun yang lainnya. Didalam pertunjukan musik rock manifestasinya

dapat terlihat dengan jelas, dimana para penonton dalam menikmati pertunjukan

mereka saling membenturkan badan dengan keras (pow go), mengibas-kibaskan

kepala dengan keras (head banging), berteriak-teriak dan berbagai aksi lainnya yang

terlihat brutal.

Pada pentas pertunjukan musik Rock seringkali terlihat bentuk-bentuk

perilaku agresi yang muncul baik itu bersifat agresi verbal maupun agresi fisik yang

dimunculkan oleh para penggemar ataupun para musisinya. Tak jarang para artis-

artis musik Rock membawa simbol-simbol agresi seperti gergaji, tengkorak, simbol

fasisme dan lain sebagainya untuk mendukung penampilannya, ada juga yang

melakukan adegan-adegan merusakkan alat (membanting dan menendang) supaya

lebih terlihat ekspresif dan sangar. Demikian pula dengan lagu-lagu yang dibawakan

banyak juga yang berisi kata-kata makian dan protes yang diucapkan secara eksplisit

ditujukan kepihak-pihak tertentu sebagai ungkapan ketidakpuasan mereka terhadap

lingkungan sekitar.

Begitu pula dengan para penontonnya, dalam menikmati pertunjukan

seringkali mereka bergaya gila-gilaan dengan gerakannya yang khas yaitu meletakkan

tangannya diatas dada dan menggerakkannya naik turun, menghentak-hentakkan

kepala seperti orang yang kesurupan mengikuti irama musik yang keras, membentur-

benturkan badan dengan sesama penonton yang lain hingga lompat berkali-kali

ketengah-tengah kerumunan penonton bahkan sampai terluka, dalam melakukan hal-

hal tersebut banyak sekali para penonton seperti tidak sadarkan diri karena dengan

cara seperti itu mereka menikmati dan meresapi musik rock atau karena dalam

pengaruh NARKOBA. Pemandangan tersebut selalu ada pada hampir setiap

pertunjukan musik rock yang diadakan.

Sering juga terjadi perkelahian diantara sesama penonton yang disebabkan

hal-hal yang sepele dan dalam skala yang lebih besar perilaku agresi penonton

pertunjukan musik rock dapat mengarah kepada perilaku kriminal seperti

pengrusakan, perampasan sebagaimana yang pernah terjadi beberapa waktu yang lalu.

Maraknya perilaku agresi dalam pertunjukan musik rock menyebabkan masyarakat

menilai musik rock identik dengan kekerasan.

Remaja dengan beragam karakteristiknya banyak yang mengekspresikan

dirinya dalam komunitas-komunitas musik rock, baik itu sebagai penggemar ataupun

menjadi musisi rock. Bagi mereka lewat energinya, ekspresi yang bebas serta liriknya

yang benyak bertemakan tentang cinta, krisis identitas, pembelaan terhadap frustasi

serta hal-hal lain yang mereka rasakan, musik rock diyakini mampu mewakili dan

menyuarakan protes mereka, tuntutan terhadap nilai-nilai baru serta penolakan

terhadap nilai-nilai lama yang membuat mereka terkekang, hal inilah yang membuat

musik rock sangat populer dikalangan remaja karena memang sesuai dengan keadaan

emosi mereka yang meluap-luap.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat diuraikan

bahwa Pertunjukan musik rock yang sering di gelar banyak sekali perilaku agresi

yang melibatkan remaja, sehingga dalam hal ini rumusan masalah yang ada yaitu: 1)

Apakah yang menjadi penyebab timbulnya perilaku agresi pada penonton

pertunjukkan musik rock 2) Bagaimanakah bentuk-bentuk perilaku agresi yang

muncul pada penonton pertunjukan musik rock? Berdasarkan rumusan masalah

peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai fenomena tersebut dengan

melakukan penelitian berjudul: “Studi tentang klasifikasi penyebab dan identifikasi

agresi remaja penonton pertunjukan musik rock di Purwodadi”

B. Pembatasan Masalah

Agar memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai masalah yang akan

diteliti, maka penulis akan memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini ditekankan mengenai penyebab timbulnya perilaku agresi dan

bentuk-bentuk agresi yang muncul pada penonton pertunjukan musik rock.

2. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah agresi dan musik rock.


C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini untuk:
File Selengkapnya.....

Teman KoleksiSkripsi.com

Label

Administrasi Administrasi Negara Administrasi Niaga-Bisnis Administrasi Publik Agama Islam Akhwal Syahsiah Akuntansi Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan Bahasa Arab Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Bimbingan Penyuluhan Islam Biologi Dakwah Ekonomi Ekonomi Akuntansi Ekonomi Dan Studi pembangunan Ekonomi Manajemen Farmasi Filsafat Fisika Fisipol Free Download Skripsi Hukum Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi IPS Kebidanan Kedokteran Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Keperawatan Keperawatan dan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kimia Komputer Akuntansi Manajemen SDM Matematika MIPA Muamalah Olahraga Pendidikan Agama Isalam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Pendidikan Olah Raga Pengembangan Masyarakat Pengembangan SDM Perbandingan Agama Perbandingan Hukum Perhotelan Perpajakan Perpustakaan Pertambangan Pertanian Peternakan PGMI PGSD PPKn Psikologi PTK PTK - Pendidikan Agama Islam Sastra dan Kebudayaan Sejarah Sejarah Islam Sistem Informasi Skripsi Lainnya Sosiologi Statistika Syari'ah Tafsir Hadist Tarbiyah Tata Boga Tata Busana Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur Teknik Informatika Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi Tesis Farmasi Tesis Kedokteran Tips Skripsi